14. HARUTO's STORY : Little Hurtful Truth

665 88 9
                                    

Little Hurtful Truth :
Sedikit kebenaran yang menyakitkan

🎶 (Don't watch me cry)

🎶 (Don't watch me cry)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tring!

Tring!

Tring!

Tring!

Tring!

Lisa terbangun ketika mendengar notifikasi ponselnya, padahal dia yakin sudah mengaktifkan mode silent. Pun dia mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum tangannya meraih ponsel yang ada di meja nakas. Matanya langsung fokus ketika layer ponsel sudah menyala, menunjukkan pukul 1 dini hari, dia berdecak sebal lantaran dia baru saja tidur selama 2 jam setelah pulang bekerja.

"Aku terbangun hanya karena notifikasi grup? Menyebalkan," gumam Lisa, dia langsung menuju setelan guna mengaktifkan mode silent. Tapi notifikasi bar terus bermunculan, sampai akhirnya dia sadar akan sesuatu. "—tunggu, grup chat?" katanya bingung.

Kini Lisa membuka lebar kedua matanya, diantara remang-remang cahaya yang muncul dari ponsel sebab dia tak pernah tidur dengan lampu menyala. "Aku tidak pernah mengikuti grup apapun kecuali grup kerja, itu satu-satunya grup chat yang aku ikuti. Bahkan tidak seramai ini," Lisa kembali berbicara.

Kemudian jari telunjuknya dengan lihai membuka fitur chat, lalu membaca nama grup tersebut. "A... alumni, dua ribu dua puluh?!" Sontak saja Lisa langsung beranjak dari tidurnya, sekarang dia sedang duduk di atas ranjang—terlalu shock ketika membaca judulnya.

ALUMNI 2020 KHS. Begitu judulnya.

Lisa segera membuka isi grup tersebut, penasaran terkait siapa yang telah menambahkan dirinya, kendati Lisa sudah sangat lama tidak pernah mengikuti/mengetahui perkembangan terbaru mengenai teman-temannya dulu.

+82345678910 telah menambahkan anda

"Oh... nomor siapa ini?" gumamnya. Pun Lisa menekan nomor asing tersebut, setelah menekan nomor tersebut, langsung memunculkan bagian profil dimana Lisa langsung tau tanpa perlu melihat username nya. Di foto profil itu, terpampang jelas seseorang dengan wajah cantik nan berseri, tak seperti dirinya yang sudah kehilangan sinarnya.

"...bahkan kau masih membenciku setelah semua yang kau lakukan, huh?" ujar Lisa setelah tau siapa dalang dibalik semua ini. Lantas ia berpikir untuk meninggalkan grup tersebut, namun pemikiran waras-nya hadir kembali.

Bagaimana jika aku keluar, justru semakin di kecam?

Mereka akan tau kalau ini adalah nomor ku, bukan?

Aku tidak peduli, namun mereka terlalu berisik,

Aku muak dengan semua ini, walau yeah aku penasaran.

[Haruto] Do You Love Me, Mama?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang