Chapter 10 : The Beauty Ex Comes Back
[JURRIVH - CRYING ALONE]
"Ah! Lisa?" sapa salah seorang kenalan Lisa di masa lalu—sangat akrab tetapi sekarang yang tersisa hanyalah kenangan.
Sosok itu kemudian menarik kursi dihadapan Lisa tanpa melepaskan pandangannya terhadap wanita yang pernah ia cintai. "Bagaimana kabar mu?" tanyanya sekedar basa-basi.
"Selalu buruk." Baiklah, Lisa tidak berbohong, dia merasakan kesialan setiap hari.
"A-ah... begitu ya...." Sang lawan bicara tak tau harus berkata apa. Itu karena dirinya terbiasa mendengar balasan seperti 'Baik, bagaimana dengan mu?'. Meski begitu dia tetap mengukir sebuah senyuman hangat, Lisa tetaplah Lisa, tak berubah sedikitpun baginya.
"Apa tujuan mu memanggil ku, Jungkook?"
Seseorang bernama 'Jungkook' menaikkan salah satu alisnya, sedikit terkejut pasalnya Lisa langsung bertanya to-the-point. "Mmm, sudah pesan makanan belum?" Alih-alih menjawab, Jungkook justru mengubah topic pembicaraan, sepertinya dia memiliki maksud lain.
"Jangan mengubah topik, Jungkook! Kau tau, aku tak punya banyak waktu!" geram Lisa. Wanita itu kesal.
Pertama, Jungkook mengirim pesan tak berguna padanya. Kedua, Jungkook meminta Lisa supaya bertemu dengannya di tempat yang telah lelaki itu tentukan, akan tetapi Jungkook sendiri yang terlambat selama 20 menit, dan ketiga Jungkook bertanya 'sudah pesan?' padahal lelaki (menyebalkan) ini sudah tau kondisi ekonomi Lisa, dan malah mengajaknya di restoran kelas atas.
"Aku minta maaf." Jungkook menyadari kesalahannya, namun bukan berarti ia akan menyerah terhadap kalimat Lisa. "Ku mohon, luangkan waktu mu sebentar saja. Ini hanya satu jam—tidak, tiga-puluh-menit. Bagaimana?" tawar Jungkook.
"Mengapa aku harus meluangkan waktu untuk mu? Tidakkah kau takut kalau ada yang melihat seorang seniman terkenal berbincang hangat dengan Lalisa 'Si aib sekolah'?" ujar Lisa sarkas, dia bahkan menekankan nama dirinya sendiri sebagai aib sekolah, bertujuan mengingatkan Jungkook saja agar pria itu menyerah.
Jungkook tak segera menjawab. Ia paham betul kalau Lisa membencinya, ia tau dirinya terlambat, sangat terlambat malah. Tetap saja, saat kedua ganggang telinganya mendengar langsung kata-kata penuh umpatan dari mulut Lisa membuat dirinya semakin bersalah. Ia merutuki dirinya sendiri yang tidak kompeten sebagai satu-satunya 'harapan' terakhir Lisa dulu.
Sayangnya, perbuatan Jungkook tak jauh berbeda seperti mereka.
Jungkook justru memunggungi Lisa.
"Ku mohon... jangan katakan itu, Lisa. Ini menyakitkan...." Wajah Jungkook mengalihkan pandangannya dari Lisa saat berkata demikian.
Lisa tersenyum kecut ketika mendengar kalimat tak terduga keluar dari mulut pria yang pernah dia cintai dan pernah Lisa banggakan. Kemudian Lisa mulai memikirkan rangkaian kata-kata yang pas supaya Jungkook tak bisa mengelak sebab Lisa muak dengan kebusukan orang-orang di sekitarnya. "Lucu. Kau berkata seolah kau ikut sedih atas diriku," sindir Lisa, dia tak main-main. Eskpresi wajahnya turut berubah seiring dengan perubahan intonasi yang ia gunakan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Haruto] Do You Love Me, Mama?
Teen FictionMa, Haru bener-bener sayang banget sama mama. Walau mama gak sayang Haru, yang penting Haru sayang mama. Mama gak salah, kok. Haru emang gak seharusnya ada di dunia ini. Makanya, Haru izin pergi. Mama harus bahagia, ya! Pokoknya mama harus bahagia...