بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Jadikan Al-qur'an sebagai bacaan utama!
Welcome my history•Imam dari Surga•
"Segala sesuatunya itu tergantung niat. Bukankah sebelum beramal itu harus melihat niatnya terlebih dahulu? Beramal sebab ingin dipuji atau mengharapkan ridho-Nya?"
---------------
Sudah 3 hari aku tinggal di rumah Ayah, sedangkan Pak Malik sudah pulang terlebih dahulu ke rumah Abi Nafi. Dan hari ini, Ayah juga Ibu akan mengantarkan aku pulang ke rumah Abi Nafi. Ahh, rasanya aku belum siap untuk berpisah dari kedua orangtuaku."Fira! Kangen banget sama kamu," ucap Rani yang kini sudah duduk di sampingku.
"Aku ma biasa ajh tuh," ucapku yang sengaja menjahili Rani. Dia pun hanya mendengus kesal hingga membuatku terkekeh.
"Ceritain tentang kejadian Pak Malik yang jemput kamu di kantin!" sergah Rani membuat aku menghela nafas panjang.
"Ceritanya panjang. Dan sekarang aku udah nikah sama Pak Malik," ucapku yang membuat Rani melototkan matanya.
"Seriusan kamu?" tanya Rani yang masih tak percaya dengan pernyataanku. Aku pun mengangguk mantap.
"Kamu kok engga ngundang aku sih!" kesal Rani yang membuat aku terkekeh.
"Engga banyak orang yang tahu, Ran. Acaranya memang sederhana," ucapku dengan senyuman lebar.
"Tapi kan kamu bisa ngundang aku, Sari sama Ayu, Fir!" titah Rani yang membuat aku terkekeh. Uhh, lucunya jika dia sudah kesal.
"Iya-iya maaf. Udah jangan marah-marah terus nanti dedek bayinya bad mood," ucapku yang masih dengan kekehan dan itu membuat Rani mendengus kesal.
"Terus kamu mau menyembunyikan ini dari Sari sama Ayu?" tanya Rani yang menatapku dengan lamat-lamat.
"Aku belum tahu. Jujur, pernikahan ini engga ada dalam di list kehidupanku," ucapku sambil tersenyum lebar. Rani pun hanya mengelus punggungku.
"Itu semua tergantung dengan niat kamu yang menerima Pak Malik dalam kehidupanmu," ucap Rani yang membuat aku merenungkan kembali apa niatku sesungguhnya.
"Jangan dijawab sekarang! Coba kamu pikirkan dan renungkan apa yang menjadi niat kamu saat menerima Pak Malik. Aku duluan ya, Mas Adi sudah ada didepan," ucap Rani yang sudah beranjak pergi dari taman kampus. Apa yang dikatakan oleh Rani ada benarnya juga. Apakah aku menerima Pak Malik karena ingin melupakan Rahen? Atau karena Ayah dan Ibu?
***
"Ayah sama Ibu engga mau nginep apa?" tanyaku yang tak rela jika Ayah dan Ibu pergi meninggalkan aku sendiri di rumah Abi Nafi bersama Pak Malik.
"Udah masuk ke dalam! Ayah sudah mengirimkan pesan pada Malik bahwa kamu sudah ada di rumah Nafi," ucap Ayah yang membuatku semakin kesal.
"Padahal Fira maunya tinggal sama Ayah dan Ibu," ucapku dengan mata yang berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam dari Surga
SpiritualDon't copy my history⚠️ ------------- Cinta itu anugerah dari illahi Rabbi. Cinta itu fitrahnya manusia. Cinta itu menyejukkan juga mendamaikan. Cinta itu hal manusiawi yang Allah anugerahkan untuk kita hamba-Nya. Cinta itu suatu hal yang mudah dime...