بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Jadikan Al-qur'an sebagai bacaan utama!
Welcome my history•Imam dari Surga•
"Terkadang sedikit egois diperlukan untuk keberlangsungan kehidupan. Namun, pada akhirnya keegoisan akan menghancurkan segala sesuatu yang telah dibangunnya."-------------------
Sudah 4 hari aku tidak masuk kuliah, 4 hari ini aku mengurus Pak Malik yang sedang sakit. Dan alhamdulillahnya, hari ini Pak Malik sudah pulih kembali. Tugas-tugas mata kuliahku pun banyak yang melewati deadline pengumpulannya. Ahh, untuk saat ini aku tidak mau memikirkan itu."Fira."
Terlihat Rani dengan perut yang sudah membuncit berjalan menghampiri ku. Rasanya aku sudah lama tidak bertemu dia. Tugas praktikum membuat aku, Rani, Sari dan Ayu jarang berkumpul. Kami sibuk di bidang masing-masing.
"Ishh, kamu kemana 4 hari ini? Kata Azam kamu ijin," ucapnya yang kini sudah duduk disebelah kananku. Aku pun hanya mengangguk mengiyakan.
"Pak Malik sakit, makanya aku ijin engga masuk kuliah dulu," ucapku tersenyum hangat pada Rani. Dia pun hanya menghela nafasnya.
"Aku kira kamu kenapa-kenapa. Ehh, ternyata pak suami sakit," ucap Rani dengan sedikit menggodaku.
"Iya dong, aku kan istri shalihah," ucapku sedikit terkekeh. Rani pun hanya mendengus kesal.
"Ngomong-ngomong kamu udh isi belum?" tanyanya dengan wajah yang serius. Aku pun mengernyitkan dahi, maksudnya apa?
"Isi apaan? Aku udh makan kok barusan. Jadi, tenang ajh. Utuutu kamu khawatir banget sama aku," ucapku sambil memeluk Rani. Aku lihat Rani malah menepuk jidatnya. Apakah ada yang salah dengan jawabanku?
"Kamu tuh emang polos beneran apa sok polos sih Fira?" tanyanya dengan mendengus kesal. Maksudnya sok polos apa? Aku tidak mengerti Rani membicarakan apa.
"Kamu kan tanya udh isi apa belum. Nah, aku baru ajh makan. Kenapa malah dikatain sok polos sih? Kamu tuh engga jelas ah," ucapku dengan kesal sambil memanyunkan bibir.
"Bukan itu Safira Oktaviana Narendra! Maksud aku, kamu udh hamil apa belum!" Kesalnya yang membuat aku melototkan mata ke arahnya.
"Rani! Apaan sih. Kenapa bahas itu sih? Males banget," ucapku sambil mendengus kesal. Rani pun hanya terkekeh. Aku pun semakin kesal kepadanya.
"Reaksi kamu kaya gini, aku udh tahu jawabannya. Lucu banget sih liat wajah kamu kaya gitu," ucapnya sambil tertawa terbahak-bahak. Dasar sahabat engga ada akhlak.
" Ya mau gimana lagi. Aku engga ada perasaan sama Pak Malik. Rasanya aku engga bisa menyerahkan sebuah mahkota yang sudah aku jaga dengan lama dan diserahkan begitu saja kepada seseorang yang baru dikenal. Rasanya itu engga mungkin," ucapku dengan lirih. Rani pun perlahan-lahan meredakan tawanya.
"Aku emang engga bisa merasakan berada diposisi kamu. Mungkin, kalau aku jadi kamu pasti udh nyerah sama keadaan. Namun, rasanya juga engga baik kalau diri kita sendiri terus menerus melawan takdir-Nya. Aku tahu ini soal waktu yang akan berbicara. Setidaknya kamu harus berusaha untuk memberikan kesempatan pada hubungan ini," ucap Rani sambil mengelus tanganku. Aku pun termenung memikirkan ucapannya. Rani benar, tapi lagi-lagi aku selalu kalah dengan egoku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam dari Surga
روحانياتDon't copy my history⚠️ ------------- Cinta itu anugerah dari illahi Rabbi. Cinta itu fitrahnya manusia. Cinta itu menyejukkan juga mendamaikan. Cinta itu hal manusiawi yang Allah anugerahkan untuk kita hamba-Nya. Cinta itu suatu hal yang mudah dime...