Mandi Bareng

2.5K 49 1
                                    

Dithra dan kak Putra menghabiskan hari Sabtu mereka dengan berbagai kegiatan. Dari pagi hingga siang kak Putra bermain basket bersama teman-temannya. Kemudian dilanjut makan siang lalu belajar. Sedangkan Dithra yang saat pagi hingga siang ditinggal sendirian di rumah melakukan kegiatan favoritnya di akhir pekan, yaitu menonton kartun di pagi hari sambil makan cemilan. Hari ini setelah menonton kartun, Dithra menggambar sampai tiba waktu makan siang.

Setelah makan siang, mereka masih melanjutkan aktivitas masing-masing. Kak Putra belajar, sedangkan Dithra membaca komik. Waktu menunjukkan jam 3 sore. Kak Putra yang sudah menyelesaikan kegiatan belajarnya membangunkan Dithra yang ketiduran untuk bermain. Mereka bermain basket didepan rumah seperti biasanya. Saking asyiknya bermain hingga keringat membasahi tubuh kedua anak tersebut. 

Setelah lelah bermain, mereka pun beristirahat sambil minum. Kak Putra pun membuka bajunya yang berkeringat karena panas dan merasa tidak nyaman. Badannya berkeringat, nafasnya tersengal-sengal, dadanya bergerak naik turun. Dithra yang memperhatikannya pun merasa jantungnya berdebar lagi dan merasa khawatir dengan kakaknya.

"Kak, kakak gak apa-apa kan?" tanya Dithra yang cemas.

"Iya gak apa-apa. Cuma capek aja. Mungkin karena hari ini main basket dua kali." kata kak Putra sambil menyeka keringatnya.

"Aku takut kakak kecapean." Dithra pun memperlihatkan wajah antara takut dan sedih.

"Iya makasih dek. Tapi bener kok kakak gak apa-apa. Abis istirahat kita mandi ya." kak Putra memeluk pundak Dithra.

"YEESS!" Dithra pun loncat kegirangan.

Setelah mereka beristirahat, mereka pun mengambil handuk masing-masing lalu masuk ke kamar mandi di lantai bawah. Di kamar mandi keluarga ini terdapat bath tub berbentuk persegi panjang yang dapat menampung mereka berdua. Kini mereka berdua pun merasa canggung karena ini baru pertamakali mereka mandi bareng.

"Kak, bukain baju aku dong." kata Dithra manja.

"Huh dasar adek manja. Ya udah sini, tapi nanti gantian sabunin aku ya." kak Putra pun mulai melucuti pakaian Dithra. Mula-mula dia membuka baju Dithra yang basah karena keringat.

"Duh bau asem kamu dek." kak Putra mengendus tubuh Dithra.

"Ah kakak juga bau ketek kok." Dithra pun membalas. Kak Putra pun mencubit pipi Dithra karena kesal.

Kak Putra pun melepas celana dan celana dalam Dithra. Kini Dithra sudah telanjang bulat. Giliran kak Putra yang melepaskan pakaiannya sendiri. Dithra pun memperhatikannya dengan seksama. Tubuh kak Putra yang tinggi besar pun kini terlihat jelas-putih, mulus dan berisi. Selama ini Dithra belum pernah melihat kak Putra telanjang bulat, paling hanya sesekali melihatnya telanjang dada. Kak Putra pun mengisi bath tub dengan air hangat. Sembari menunggu, mereka pun berdiri berdampingan di sisi bath tub. Karena berada di samping kak Putra, Dithra dapat merasakan aroma khas tubuh kak Putra yang sudah banyak beraktivitas seharian ini. 

Terlintas di benak Dithra:

"Kak Putra badannya bau keringat, tapi aku kok jadi ngerasa nyaman didekatnya. Jantungku mulai deg-degan."

Dithra masih memperhatikan kak Putra. Lama memperhatikan kakaknya yang tak berpakaian itu, Dithra merasa lebih sayang dengan kakaknya itu. Dalam benaknya, ingin sekali memeluk kak Putra. Tapi Dithra hanya terdiam memandanginya. Dithra pun memberanikan diri untuk menyentuh tubuh kak Putra, dia memegang punggung kak Putra karena hanya berani memegang bagian itu. Terasa kulitnya yang lembut dan hangat tetapi agak lengket karena keringat. Kak Putra pun hanya tersenyum dan memegang pundak adiknya itu.

"Nah, bath tub nya udah penuh! Ayo masuk!" seru kak Putra.

"Oh, ayoo!" seru Dithra yang sudah tersadar dari lamunannya.

Summer HeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang