Semalam Bersama Kak Yasa Part 2

1.1K 26 7
                                    

"Dek Dithra, malem ini kamu punya aku. Jadilah adikku. Aku udah lama menunggu kesempatan ini." 

"Enggghh...kaak...hmmmh..." Dithra kewalahan menghadapi ciuman kak Yasa yang membabi buta. Kak Yasa terlalu bersemangat melumat bibir Dithra yang mungil.

"Hmmmh...lembut juga bibirmu dek...hmmmh...slrpp...ahhh."

"Ahh...aku dicium kak Yasa...aku...pasrah kak. Aku rela dicium kak Yasa, soalnya...ahh...kakak ganteng. Aroma badannya juga aku suka. Bibir kakak...ahh...hangatnya..." kata Dithra dalam hati sambil memeluk tubuh kak Yasa yang kini mulai panas berkeringat.

Kemudian kak Yasa membuka boxernya, burungnya yang besar setengah berdiri.

Dithra tercengang melihat kemolekan tubuh kak Yasa yang tak berpakaian itu.  Lekuk tubuh kak Yasa yang agak chubby, dadanya yang bidang dan montok berputing merah kecoklatan, lengan besar khas pemain basket, dan tentu saja burungnya yang berkepala merah jambu membuat Dithra tak bisa berkata-kata. Kemudian kak Yasa membuka pakaian Dithra hingga dia hanya memakai celana dalam saja.

"Kak..." hanya itulah yang bisa diucapkan Dithra, matanya terpaku pada tubuh kak Yasa.

"Kak Yasa...badanmu...burungmu...aku...ngerasa deg-degan liatnya..." ucap Dithra dalam hati.

"Dek Dithra..." kak Yasa mendekatkan tubuhnya ke arah Dithra yang terbaring di kasur, kemudian mengelus tubuh Dithra yang kini berkeringat karena hawa malam itu yang gerah.

"Tenang ya dek. Kita main sayang-sayangan malam ini. Kakak bakal bikin kamu bahagia." kata kak Yasa sambil menyeka keringat di dahi Dithra.

"Kamu pasti pernah main sayang-sayangan sama kak Putra kan?"

"Eh...maksud kak Yasa aku pernah main berdua gak pake baju kaya gini sama kak Putra ya? I...iya pernah kak, waktu kita mandi bareng."

"Wah seru sekali kayanya ya. Besok kita mandi bareng ya dek. Kakak mulai sekarang ya." kak Yasa pun kini mulai menciumi Dithra mulai dari dahi, pipi, bibir, lalu turun ke leher.

"Ahaha geli kaak." Dithra menggeliat kegelian.

"Tenang dek. Nanti gantian oke." kak Yasa menenangkan Dithra yang kemudian mengangguk setuju.

Kak Yasa kembali menciumi tubuh Dithra. Tiba-tiba dia berhenti di dada Dithra.

"Ini dia salah satu bagian tubuh kesukaan ku." kak Yasa memandangi dada Dithra yang walaupun masih berumur 8 tahun, tapi dada nya sudah mulai berbentuk dan agak montok. Kak yasa mengelus dada Dithra dan mulai memainkan putingnya yang berwarna merah jambu.

"Duh lembutnya putingmu dek."

"Ahaha! Geli kak Yasa!" Dithra merasakan sensasi geli.

Kak Yasa pun kini menyedot puting Dithra dengan mulutnya sambil memainkan lidahnya.

"Hmmm...gurihnya puting mu dek. Gurih-gurih enyoy."

"Arrrgh! Geliii!" Dithra pun menggelinjang karena aksi kak Yasa tersebut.

"Aahh...enak banget. Dek...bau badanmu...coba angkat tanganmu." perintah kak Yasa.

Dithra pun mengangkat tangannya, memperlihatkan ketiaknya yang putih mulus dan kini basah karena keringat.

"Hmmm...Ini dia ketek putih lembut yang aku idamkan."

Kak Yasa pun lalu mengelus ketiak Dithra tersebut.

"Aaah...kaak...geliii..."

"Tahan ya dek, sebentaar aja. Kamu kan udah sering diginiin ya sama kak Putra." kata kak Yasa.

"I...iya kak...tapiii...geliii...hihihi..." kata Dithra sambil menggelinjang karena geli.

"Hmmm...lembut, hangat, dan basahh. Coba ku cium ya dek." kak Yasa pun mencium ketiak Dithra.

"Hmmm...baunya ku suka. Asem tapi enak."

"Aaah kak Yasa...gantian dong..." kata Dithra memelas manja.

"Sabar ya dek Dithra. Sebentar ya, kakak lagi menikmati badanmu yang indah ini."

"Coba lihat badanmu ini, putih, mulus, baunya enak. Muka mu juga imut dan ganteng dek." kata kak Yasa sambil mengelus tubuh dan wajah Dithra.

"Beruntung banget ya kak Putra punya adek kaya kamu. Sayangnya kakak udah gak punya adek lagi." kemudian kak Yasa memeluk tubuh Dithra.

"Kak Yasa...kakak...gak apa-apa kan?" tanya Dithra yang kemudian memeluk kembali kak Yasa.

"Iya dek, gak apa-apa. Cuma inget masa lalu aja. Kita lanjut ya dek mainnya." kata kak Yasa.

"Iya kak. Kak Yasa jangan sedih ya. Aku bakal bikin kakak seneng malam ini." kata Dithra sambil mengelus punggung kak Yasa.

"Makasih dek Dithra. Kakak juga bakal bikin kamu seneng dan bahagia. Malam ini akan jadi malam yang spesial dan enggak bakal kita lupakan. Oke kalo gitu, kakak lanjut ya."

Dithra yang masih dalam keadaan rebahan pun menganggukkan kepalanya tanda setuju.

Kak Yasa pun mengambil ancang-ancang untuk melanjutkan aksinya tersebut.

~ Bersambung ~

Summer HeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang