Malam minggu ini cerah, tapi hawanya gerah. Kedua kakak-beradik itu sedang bermain kartu UNO di ruang keluarga. Kalau kemarin hanya kak Putra yang tidak memakai baju dan hanya memakai boxer, sekarang Dithra pun ikut-ikutan kakaknya. Sudah sifatnya sebagai adik suka mengikuti kebiasaan kakaknya, apalagi seorang kakak yang menjadi panutannya.
Ditengah Ditengah permainan, Dithra berkata "Kak, aku mau tidur sama kakak ya."
"Hmmm, mentang-mentang gak ada mamah papah ya?"
"Iya doong kak Putra yang baik, ayo kita bobo bareng." Dithra merayu dengan senyum genitnya.
"Ya udah deeh. Malem ini aja ya. Besok juga mamah papah pulang kok." kak Putra berusaha untuk sabar mengahadapi si bungsu yang manja ini.
"Asyiiik!" Dithra melemparkan kartu ditangannya ke udara.
"Woy! Kenapa kartunya di lempar gitu...?"
Kak Putra tidak bisa menyelesaikan kata-katanya karena tiba-tiba Dithra menyeruduknya dan memeluknya dengan erat.
"Makasih kak Putra sayang." kata Dithra sambil memeluk kak Putra.
"I...iya. Tapi...badanmu...keringetan dek." kak Putra balas memeluk badan Dithra.
"Kakak juga."
"Iya gerah ya hawanya?"
"Iya, pengen deh punya AC kaya di rumah Rayan." Rayan adalah teman Dithra di kompleks perumahan ini.
"Bener juga, nanti kakak bilang ke mamah ah."
"Wah udah jam 9 dek, kita beres-beres yuk terus tidur."
"Yuk." Dithra pun membereskan kartu yang berhamburan.
5 menit kemudian.
"Nah udah beres nih. Yuk kita keatas, jangan disini lama-lama kalo malem, nanti ada...HANTUUU!" Seketika kak Putra berlari menuju tangga.
"KAKAAAAAK! HUWAAAA!" Dithra berteriak mengejar kakaknya, air matanya hampir keluar.
Sesampainya di kamar, Dithra masih terengah-engah gara-gara lari sekencang-kencangnya. Mukanya agak pucat, badannya semakin berkeringat, wajahnya lesu.
"Duh maaf ya dek, kamu gak apap-apa kan?" kak Putra duduk disebelah Dithra sambil merangkulnya.
"Kak, jangan gitu lagi dong. Aku takut." Dithra cemberut.
"Hehe tapi seru kan?"
"Seru apanya?"
PLAK!
Dithra memukul lengan kakaknya.
"Aduh!" Kak Putra nyengir dan mengelus kepala Dithra.
"Ya udah yuk kita tidur." ajak kak Putra. Dithra mengangguk pelan, nampaknya masih marah dan takut.
Kak Putra pun mematikan lampu kamar dan menggantinya dengan lampu belajar. Kakak adik itu pun kini rebahan di satu tempat tidur. Keduanya tak memakai baju, kak Putra hanya memakai boxer, sedangkan Dithra hanya memakai celana tidur pendek bermotif panda. Malam itu cukup hening. Tiba-tiba ada isakan kecil yang memecah keheningan.
Ternyata Dithra yang terisak. Air matanya mengalir di pipi mulusnya.
"Dek, kenapa"? Tanya kak Putra.
"Hiks...hiks..." Dithra tak mampu menjawab. Tangannya menutupi matanya.
"Marah ya sama kakak? Atau takut?" kak Putra mengelus kepala Dithra.
Dithra hanya terisak, tak menunjukkan respon apapun.
"Kakak minta maaf ya dek, mungkin kakak terlalu jahil. Tapi kakak sayang banget kok sama kamu."
"Udah ah jangan nangis, ini lho kamu jadi keringetan." kata kak Putra sambil menyeka keringat di badan Dithra.
"Kak...hiks...aku...hiks...takuut...hiks..." Dithra pun mencoba berbicara sambil menangis.
"Tenang, ada kakak disini." kak Putra memeluk Dithra.
Sepertinya dia merasa nyaman dengan pelukan kak Putra.
"Kak...hiks...kakak jangan...hiks...jahil dong...hiks..." kata Dithra sambil menyeka air matanya.
"Iya maafin kakak. Mungkin kakak terlalu kelewatan jahilnya, sampe bikin kamu ketakutan."
"Kak...mau peluk dong...hiks..." tangisan Dithra mulai mereda
"Iya boleh."
Dithra pun memeluk badan kak Putra.
"Kak, boleh aku bilang sesuatu?" tanya Dithra.
"Iya bilang aja."
"Kakak...bau ketek, hehehe." Dithra pun tertawa.
"Apa?! Kamu juga bau keringet asem! hihihi"
"Hehehe, bau ketek ih."
"Tapi kamu malah minta peluk. Jadi gara-gara bau ketek kakak kamu ketawa?"
"Iyaa hahaha!" Dithra tertawa geli.
"Nih rasakan bau ketek ku." kak Putra menyodorkan ketiaknya ke muka Dithra.
"BAUU HAHAHAH!"
~ Bersambung ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Heat
General Fiction[Lanjutan cerita baca di Karyakarsa] https://karyakarsa.com/klonoafull/dithra-kak-putra Dithra adalah seorang anak laki-laki yang terlihat seperti anak laki-laki pada umumnya. Tetapi didalam lubuk hatinya memiliki perasaan yang sangat berbeda. Terut...