Play Date

1.1K 26 5
                                    

Siang itu sangat panas dan gerah. Kak Putra mengajak Dithra jalan-jalan ke pusat kota karena hari itu hari Sabtu jadi sekolah mereka libur. Mereka berdua saja tanpa ditemani papah dan mamah. Papah sedang keluar kota, sedangkan mamah sedang arisan. Kak Putra memang sudah diberi kepercayaan untuk mengajak jalan-jalan Dithra. Karena siang itu panas dan gerah, kak Putra memakai kaos tanpa lengan berwarna putih dan celana chino 3/4. Dithra juga memakai kaos tanpa lengan berwarna putih dan celana pendek berwarna biru muda.

Di pusat kota Kak Putra mengajak Dithra menuju mall favorit mereka. Setibanya di mall, mereka mengunjungi toko buku, salah satu tempat favorit kak Putra karena banyak komik, novel dan buku-buku lain yang selalu menarik perhatiannya. Dithra yang mulai tertarik membaca buku pun sangat senang berada disana. Mereka membeli beberapa buku komik, buku mewarnai dan ensiklopedia yang sangat menarik.

Setelah  dari toko buku, mereka bergegas untuk mengunjungi game center, tempat lain kesukaan Dithra dan kak Putra. Disana mereka bermain permainan favorit mereka di game center yaitu basket. Saking serunya, mereka bermain 5 kali hingga keringat membasahi tubuh mereka. Akhirnya mereka mulai merasa lelah dan beristirahat di bangku di sudut mall.

"Kak, capek yah." kata Dithra sambil mengipas-ngipaskan tangannya.

"Iya dek. Lumayan olahraga ngeluarin keringat." kata kak Putra sambil menyeka keringat di wajahnya.

Kak Putra menyeka keringat di dahi Dithra. Dithra pun tersenyum malu, mukanya yang merah setelah bermain basket kini tambah memerah karena malu.

Dithra yang duduk disebelah kak Putra melihat apa yang dia sangat sukai. Yup, dia melihat ketiak kak Putra yang basah dan berkilau karena keringat. Dithra pun semakin mendekatkan posisi duduknya ke arah kak Putra. Dijulurkan tangannya kearah ketiak kak Putra. Semakin dekat...semakin dekat...

"Ahh!" kak Putra terlonjak kaget. Rupanya tangan Dithra berhasil menyentuh ketiak kak Putra dan membuatnya merasa geli.

"Hihihi." Dithra tertawa melihat kakaknya kaget sekaligus senang karena berhasil memegang ketiak kak Putra yang basah.

"Aduh dek, kamu bikin kaget aja. Lagian kamu...duh dek, jangan disini dong." kata kak Putra sambil melihat tangan Dithra yang masih menempel di ketiaknya.

"Ah, iya kak maaf." Dithra pun melepas tangannya dari ketiak kak Putra sambil mencium tangannya itu. 

"Hmmm...aroma kak Putra memang tidak ada duanya." kata Dithra dalam hati.

"Huh adek nih. Jangan ngetek di tempat umum dong." kak Putra menasehati adik tersayangnya itu.

"I...iya kak. Tapi...aku pengen."

"Kalo mau dirumah aja ya, atau di tempat sepi deh."

"I..Iya kak...maaf." Dithra menunduk sedih.

Setelah cukup lelah dan lapar, mereka pun makan di restoran favorit kak Putra. Mereka makan dengan lahap karena saking laparnya. Mereka makan sambil mengobrol dan sesekali bercanda. 

Setelah selesai makan makanan penutup berupa es krim, kak Putra pun berkata kepada Dithra "Dek, ayo ikut kakak, kakak mau ngomong sama kamu."

Kak Putra membawa Dithra ke sudut mall yang sepi dan tersembunyi. Kini kak Putra dan Dithra berdiri berhadapan, dengan posisi Dithra menyender ke tembok.

"Dek, kakak tau kalo adek suka megang ketek kakak. Kakak gak ngelarang kamu pegang-pegang. Tapi jangan di tempat umum dan keliatan orang dong. Kan geli juga tiba-tiba ada yang megang ketek."

"I...iya kak...maaf..." kata Dithra sambil menundukkan wajahnya.

"Ta...tapi kak...aku pengen...hiks..." Dithra melanjutkan kata-katanya, air matanya yang bening terlihat mengalir di pipinya yang putih kemerahan.

Summer HeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang