Jungkook ga pernah nangis sampai sekencang ini. Demi apapun. Terimakasih kepada kamar kedap suara yang sengaja dia minta kepada managernya, dikarenakan dirinya suka bermain game sampai larut malam. Ternyata kegunaan kamar kedap suara ini bisa untuk meredam suara tangisnya juga.
Sebenarnya, Jungkook sadar dengan konsekuensi menyukai Jaehyun ; ditolak.
Tapi, mana dia tahu rasanya akan jadi sesakit ini?
Semua yang Jaehyun berikan padanya, baju... Uang, lipcare, parfum... Mulai sekarang semua itu tidak akan ada lagi. Bagaimana bisa dia tidak bersedih?
Jungkook menutup wajahnya dengan bantal, mengenang bagaimana Jaehyun yang selalu menghampiri dirinya apabila dirinya marah. Apabila dirinya sakit. Jaehyun datang dengan pakaian apa adanya, menungguinya, menggenggam tangannya dan berkata dengan suara lembut, "Cepat sembuh"
Jadi itu hanya perlakuan kepada teman? Tidak lebih?
"Sialan lo je, sakit banget." Jungkook berucap, lelah.
Dirinya meraih ponselnya, melihat berbagai chat dari temannya dengan malas. Dia bisa melihat ada satu chat teratas diaplikasi itu. Chat Jaehyun yang dia pinned.
Dirinya tertawa bodoh, melepas pinned chat itu lalu menekan tombol block. Cukup sakit untuk saat ini melihat roomchat itu dan membaca isinya. Kerandoman Jaehyun, curhatan, sampai pertengkaran kecil mereka. Jungkook tidak bohong kalau dia pasti akan rindu saat-saat itu nanti.
Sial... Jungkook memegang dadanya yang perih,
Gue sayang banget sama lo je, sshhh anjing.
***
Jika kalian tanya bagaimana perasaan Jaehyun setelah mengucapkan kata kata itu, dirinya bingung. Antara menyesal, marah, dan sedih.
Setelah melihat Jungkook dan Lisa, pacaran, lalu pelukan yang— ah, membuat otaknya panas itu, yang dipikirkan Jaehyun saat itu adalah, kenapa dia bisa begitu marah. Bahkan, dia sampai melampiaskan amarah itu kepada teman satu grupnya, dan... Pada Jungkook.
Entahlah, dia tidak bisa membendungnya. Otak dan hatinya serasa panas, ditambahi oleh perkataan Naeun yang sekarang masih melekat diotaknya.
Jungkook udah lama pdkt sama Lisa.
Mereka kayaknya pacaran.
Imut banget.
PRAK!!!
Jaehyun melemparkan ponselnya dengan keras. Meremas rambut lebatnya dengan hati gulana. "Kenapa gue marah? Anjing."
Dirinya menarik nafas panjang, meraih kembali ponselnya yang sudah mengalami keretakan akibat lemparan tidak main-mainnya. Tapi Jaehyun tidak peduli. Entah kenapa hatinya sekarang memerintahkan dirinya untuk mencari roomchat Jungkook. Entahlah, dia juga bingung kenapa. Dia hanya ingin bicara dengan cowok itu. Suasana hatinya benar-benar membingungkan sekarang.
Namun, saat Jaehyun membuka roomchatnya, dirinya tergugu melihat saty kalimat disana.
Jungkook left the roomchat
Jungkook blocked you.
Jaehyun meremas rambutnya, bingung. Rasanya dia bertambah marah, atau malah menyesal? Perlahan tangannya menyentuh dadanya sendiri, merasakan perih entah apa didadanya. Meremas dadanya kuat-kuat seraya membatin,
"Kenapa sakit sih? Jungkook, lo engga benci gue kan? Please jangan, mikirinnya aja buat dada gue perih sekarang."
***
Hoseok hanya menatap Jaehyun yang lagi lagi, dengan bodohnya, menghampiri dorm bangtan tanpa pengawasan. Dirinya kalut. Dirinya pusing. Dadanya sesak. Memikirkan Jungkook marah saja dia tidak sanggup, apalagi benci?
Mendadak, dirinya menyesali kenapa dia memberikan ketikan seperti itu. Jungkook bahkan tidak mau mendengar sepatah katapun lagi darinya.
"Jungkook mana, kak? Please, gue mau ketemu dia bentar."
"Rumah sakit."
Jaehyun membelalak. "R-rumah sakit? Kenapa, kak??"
"Overdosis obat tidur. Kayaknya dia lagi ada masalah dan pengen tidur. Dia neguk obat itu banyak banget."
"Apa..." Dunia Jaehyun serasa runtuh. Jantungnya berdebar cepat dengan denyutan yang membuat dadanya sesak.
"Pulang aja, je," suruh Hoseok.
"D-dimana rumah sakitnya, kak?"
Hoseok menghela nafas, kasihan, namun kemudian menepuk bahu Jaehyun dengan teramat pelan. "Jangan ya, je?"
"Kak?"
"Lo terlalu denial, gue benci lihatnya. Lihat, sekarang Jungkook masuk rumah sakit. Lo tau apa yang dia ucapin sebelum dibawa kesana? 'Je, gue sayang sama lo. maaf.' begitu." jelas Hoseok. "Yang gue lihat dari situasinya, lo nolak dia."
Jaehyun terdiam mendengarnya, karena— semua itu benar kan? Jaehyun menolak Jungkook.
"Kak..."
"Jangan temui dia dulu." Hoseok memutuskan. "Kalo lo bener-bener ga suka sama dia, tolong menjauh dulu, je. Sampai hatinya bener-bener sembuh. Gue mohon."
Jaehyun hanya terdiam tanpa sepatah katapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandwich Letter | 97 Gank [END]
FanfictionJaehyun sama Jungkook awalnya selalu berebut buat deketin mba IU. Tapi pada akhirnya, kenapa yang nyaman malah mereka berdua? from this ; "Gue yang bakal dapatin mba iu!!" -jk "Ngimpi lo! Sadar diri lo bangsat!!" -jh To this ; "Kook, kangennn mau ke...