"Maaf ya sayang, aku ga bisa ketemu dulu sama kamu beberapa hari ini. Kamu gapapa kan sendirian dulu di apart?"
Jaehyun diam, masih dengan wajah tidak enaknya, dan kemudian menjawab dengan suara lemah,
"Gapapa. Lagian kamu kan lagi sibuk-sibuknya, prince. Masa mau aku larang?"
"Huhuhu, maaf ya, ganteng. Aku sibuk bangettt..."
Jaehyun mengangguk samar, walaupun dirinya tahu Jungkook tidak akan bisa melihat itu. "Iya. Istirahat yang cukup, ya. Kamu udah sarapan belum pagi ini?"
"Udah kok. Okay, prince. Besok malam aku hubungi lagi. Jangan lupa makan, sayang."
"Iya prince kamu ju—"
*tiiittt*
Teleponnya terputus, bersamaan Jaehyun yang hanya bisa menatap ponselnya nanar, dengan wajah yang super lesu. Menatap beberapa plastik dan kantong belanjaan yang baru saja dia beli dari sevel dibawah. Padahal, dirinya baru saja mengajukan cuti seminggu demi menghabiskan waktu dengan Jungkooknya, tapi sepertinya kali ini memang sedang tidak direstui, karena Jungkook yang sudah kepalang sibuk.
Berniat untuk makan bersama demi memperingati anniversary mereka 1 tahun, malah berakhir Jaehyun terpaksa menginap sendirian di apartemen mereka karena Jungkook yang memang susah dihubungi sejak bulan lalu.
Padahal Jaehyun sudah memintanya untuk mengosongkan jadwal setidaknya 3 hari saja untuk anniversary mereka, tapi memang, pada akhirnya Jaehyun hanya berakhir dengan kekecewaan hari itu.
Dia tidak mau jadi pacar yang posesif. Dirinya tahu bahwa Jungkook ataupun dia sendiri memiliki jadwal yang padat. Dia bahkan masih takjub dengan fakta bahwa dirinya masih bisa berpacaran dengan orang yang sama sibuknya dengan dirinya ditengah-tengah kesibukannya sehari-hari.
"Huft, makan sendiri deh Jaehyun?" lelaki tampan ini kemudian berdiri. Memutuskan untuk memasak makanan untuk dirinya sendiri sambil menunggu kabar dari sang kekasih, meski itu malam nanti. Setidaknya, dia ingin mendengar suara Jungkook.
***
Sepi. Jaehyun memakan popcornnya dengan wajah datar. Kesepian ini serasa membunuh dirinya, jujur saja. Agak menyesal karena menolak ajakan anggota se grupnya untuk pergi ke pantai karena jaga jaga ada telepon dari Jungkook, atau mendadak lelaki itu pulang ke apartemen karena teringat anniversary mereka. Jaehyun ingat sekali, bahwa biasanya, Jungkook lah yang pertama mengucapkan selamat hari jadi mereka, mau itu satu bulan, dua bulan, berapapun itu. Dia masih yakin jika kekasihnya akan segera ingat hari ini, mungkin akan telat, tapi itupun sudah cukup. Jaehyun hanya tinggal menunggu...
drrttt
Suara dering telepon dari ponsel Jaehyun segera saja membuat pria tampan itu terlonjak, memegang ponselnya dengan posisi gugup, sudah mengira bahwa kekasihnya menelepon untuk meminta maaf dan kemudian menangis karena kelupaannya— seperti biasa, namun lagi lagi Jaehyun dikecewakan oleh ekspektasi ketika dia malah melihat nama 'Mark' disana.
"Huft... bukan Jungkook, ya." Sedikit kecewa, memang. Tetapi lelaki itu kemudian mengangkat teleponnya, berucap halo dan kaget ketika mendengar suara ribut dari sana.
"Markie! Udah dibilang jangan telepon dia!" itu teriakan Haechan, tampak disana Mark juga misuh misuh seraya menghindar dari Haechan.
"Gak bisa! Gue harus kasih tau dia!"
"Ini urusan mereka! biar aja mereka yang urus, kita gak usah ikut campur!"
"Maksudnya apa? temen gue digituin, ya urusan gue lah!"
"Duh Mark! lepasin ga hapenya!"
bingung dengan perdebatan yang terjadi diantara sepasang kekasih itu, Jaehyun kemudian menengahi mereka seraya bertanya dengan bingung, "Bentar! Berenti dulu. Jelasin ini ada apa?"
"Jaehyun! lo udah lihat televisi?!"
"Markie!!!"
"Hah?" Jaehyun total blank, bingung dengan apa yang sedang dimaksudkan temannya itu.
"Buka channel 4, lihat kelakuan cowok lo!"
"Mark! tutup teleponnya atau kita putus!"
—piiipp
Dan setelah ancaman itu, telepon mereka segera saja terputus, tanpa Jaehyun sempat bertanya lagi. Namun, dengan sigap Jaehyun segera saja membuka channel yang dimaksud Mark,
Dan kemudian Jaehyun merasakan bahwa sendi sendi tubuhnya seakan rontok, bersamaan dengan foto reka ulang yang diambil diam diam oleh papparazi yang terkenal suka menguntit idol.
Dia melihat Jungkooknya,
Mencium Eunwoo. Teman mereka berdua.
Saat itu juga Jaehyun bisa merasakan dunianya hancur lebur bersama tayangan televisi yang mengabarkan pemberitaan dating itu dengan semangat, tanpa seorangpun tahu bahwa lelaki tampan itu tengah menahan rasa sakit luar biasa sendirian dalam gedung apartemen itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandwich Letter | 97 Gank [END]
Fiksi PenggemarJaehyun sama Jungkook awalnya selalu berebut buat deketin mba IU. Tapi pada akhirnya, kenapa yang nyaman malah mereka berdua? from this ; "Gue yang bakal dapatin mba iu!!" -jk "Ngimpi lo! Sadar diri lo bangsat!!" -jh To this ; "Kook, kangennn mau ke...