07. Brengsek

4.1K 431 17
                                    








Jaehyun terbangun. Sudah berada dikamarnya. Dia mendapati beberapa makanan disudut meja. Dirinya memegangi kepalanya yang pening.

"Gue pulang sama siapa tadi malam?" Monolognya. Cowok tampan itu kemudian bangkit dari kasurnya, memeriksa ponselnya untuk menanyai teman-temannya, dengan siapa dia pulang malam itu.

Namun, belum sempat dirinya menekan roomchat 97 liners, dia memelihat pesan dari pinned chat teratasnya. Salah satu chat yang selalu pertama dia lihat ketika membuka aplikasi chatting, setelah grup chat NCT.

Jungkook
Jangan temuin gue lagi.

Jaehyun mengernyit bingung, tidak mengerti. Ada apa? Kenapa tiba-tiba Jungkook mengirimkan pesan seperti ini kepadanya? Dengan tergesa, dirinya buru-buru membuka roomchatnya, dan kemudian mengetikkan pesan.

Jaehyun
Lo kenapa tiba tiba?


Sekian menit berlalu, Jungkook belum juga memberikan balasan. Dirinya mengacak rambut, bingung. Entahlah, paginya terasa semakin menyebalkan setelah menerima pesan tersebut.

Namun tiba-tiba, suara Taeyong memanggilnya terdengar. Disertai kepala pria itu yang muncul dari balik pintu. "Lo kenapa Je? Pening banget ya abis mabok, wkwkw."

Jaehyun mendengus. "Iya. Ditambah nih Jungkook pagi-pagi ngirim pesan kebencian. Aneh banget sih."

Taeyong ketawa lucu. "Emang biasanya dia ngirim pesan cinta? Wkwk."

Jaehyun mendelik. "Bikin mood gue nurun aja lo, hyung."

"Daripada mikirin itu mending lo kedepan, gih. Sarapan dulu. Kita ada schedule nanti. Abis kerjaan selesai, lo boleh deh terbang kemana aja, asal jangan ampe ketahuan dispek."

Jaehyun ngangguk-angguk, nurut. Kemudian menyingkirkan selimutnya dan melakukan perenggangan sebelum beranjak kekamar mandi.



***





Pagi Jungkook juga tidak kalah masamnya dengan Jaehyun, pagi-pagi sudah memasang wajah kusut sampai-sampai semua member kebingungan. Ditambah, dia menjadi sangat sensi pagi itu. Sama sekali tidak bisa disentuh.

"Lo kenapa sih?" Ini pertanyaan dari Jimin, dirinya melahap sisa dessert yang baru saja dikeluarkan Seokjin dari kulkas, sementara Jungkook terduduk disampingnya seraya menyesap susu pisang dengan pikiran entah dimana.

"Hyung, kalo misalnya sahabat lo nyium lo pas mabok, reaksi lo gimana?"

Jimin terdiam, agaknya kaget dengan pertanyaan dongsaengnya. Namun dirinya tetap menjawab kemudian setelah menelan satu bongkahan kue lumer manis itu. "Yaaa biasa aja? Kan mungkin dia gak sadar aja gitu. Ga sengaja. Kenapa? Temen lo ada yang nyium lo kemaren malem?"

Jungkook geleng, "Gak, ah. Nanya doang."

"Kalo bener itu alasan lo marah, lo berhak kok, marah. Tapi jan kelamaan ya. Kasian, dia pasti gatau kemaren ngapain aja dan lo malah musuhin dia. Yaaa kecuali, lo punya rasa ama dia, wajar kalo lo marah lama-lama."

Jungkook mendelik seketika, "Ada urusan apa sih antara gue punya rasa sama marahnya lama?"

Jimin mengangkat bahunya. "Pasti ada. Kalo lo punya rasa, pasti lo marah karna dia nyium lo seenak jidat, karena kedepannya pasti lo ga bisa liat dia as friends lagi. Perasaan lo pasti jadi makin gede. Makin berharap. Tapi dianya gatau. Wajar lo kesel. Tapi ini emangnya lo beneran suka gak sama dia?"

"Enggak! Gue ga suka dia! Gue sukanya mbak IU!" Bantah Jungkook, kuat.

Jimin terpelonjak mendengar suara maknaenya tersebut, lalu tergelak kencang. "Jadi bener lo dicium temen lo? 97 liners ya?! Siapa-siapa? Kalo gue sih curiga si Eunwoo itu, pasti. Dia soalnya lengket banget sama lo."

"Ngaco! Dihh bukan deh pokoknya. Ga bisa kebayang banget gue sama salah satu dari mereka."

"Halah, alasan, wkwk. Siapa sih? Kepo. Apa jangan-jangan Jae—"

"BERISIK LO BANTET!" Teriak Jungkook, sembari melempari Jimin dengan bantal sofanya, dan meninggalkan Jimin yang terbahak puas disofa ruang tamu.

Sementara Jungkook? Entahlah. Dia masih memikirkan ucapan Jimin tadi. Benarkah, dia punya rasa kepada sahabatnya itu...?






Jungkook side;

Jungkook
Lo ga inget apa yang
Terjadi kemaren?

Brengsek.



Sandwich Letter | 97 Gank [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang