"Itu kenapa sih?" meski Taeyong sudah tinggal lama dengan Jaehyun sejak masih remaja, dia masih tidak mengerti dengan apa yang dikerjakan Jaehyun sekarang.
Jungkook hanya menggeleng pasrah, berusaha tidak terlalu memedulikan tingkah suaminya itu.
"Dia itu lagi mikirin nama buat Melon sama Cherry. Katanya mau bikin nama yang keren tapi kalo nanti diabsen sama guru disekolah, ga terlalu awal sama ga terlalu akhir," jawab Jungkook.
Taeyong menggeleng tidak menyangka, "Ada ada aja sih. Kirain sekarang nge-bug nya udah upgrade."
"Hahaha, udah gausah diladenin. By the way hari ini hyung tumben nitip Beomgyu dihari kerja?" tanya Jungkook.
"Eheheh. Aku lagi diculik Taehyung. Katanya kangen semingguan ga ketemu, jadi aku dipaksa masuk mobilnya, deh. terus diajak kencan. Aku kesini mau pamit nitip Beomgyu, makasih ya."
Jungkook mengangguk, "Okee. Itu samperin buru suaminya, ngeklaksonin terus."
"Iya, maaf ya Jungkook ngerepotin, maklum yang itu kalo urusan manja anaknya aja kalah," ucap Taeyong, lelah.
"Astaga, apalagi yang itu, anaknya udah dua aja masih suka berebut sama anaknya," jawab Jungkook, melirik Jaehyun yang sedang diam disofa dengan wajah serius.
"Dijaga ya itu Jaehyun, gitu-gitu mantan gebetannya masih banyak yang ngejar. Naeun aja masih suka nanyain dia, padahal udah jadi suami orang, astaga..."
"Lain kali kalau suka nanyain lagi kasih nomorku aja, hyung." Kata Jungkook, kesal secara tiba tiba.
"Siap. Tapi aku udah cerita ga sih sekretaris gatel di kantor Taehyung itu?" tanya Taeyong, kini giliran dirinya yang kesal.
"Oh yang bajunya seketat protokol kesehatan itu, ya? Ah, gimana tuh kabarnya?" Jungkook mulai tertarik.
Taehyung mulai kesal karena sepertinya bahan rumpian istrinya itu bertambah satu bab lagi.
"Udah dipecat sama Taehyung. Katanya riwayat kerjanya bagus tapi kalau sibuk menggoda buat apa, hahaha, kasihan."
"Dia ga tahan ya... Kalau ada laki bening dikit aja depan mata..." ujar Jungkook.
Taeyong mengangguk heboh, "Apalagi Taehyung mah bukan bening dikit. Taehyung itu bahkan lebih bening dari a— heiiii?!!" Taeyong memekik ketika merasakan tubuhnya terangkat. Dan kemudian, seisi pandangannya hanya terisi punggung Taehyung yang membawanya paksa dari depan pintu rumah milik Jaehyun dan Jungkook itu.
Saat Jungkook berniat mengikuti mereka sampai kedepan gerbang, Jungkook merasa ada yang memeluknya dari belakang. Dan kemudian, suara nafas beraturan yang dia hapal betul milik siapa.
Dia kemudian, tanpa melepas pelukan suaminya memutar tubuhnya hingga dirinya menghadap Jaehyun.
Dari tingkahnya, Jungkook tahu suaminya ini sedang mode manja.
"Kenapa lama?" tanyanya. "Ayo masuk."
"Kau tuh ga sopan. Ada tamu, sapa dong harusnya..." omel Jungkook.
"Ah, memang orang yang mampir depan rumah cuma buat nitipin anaknya itu tamu? Tukang susu sama tukang koran tiap hari mampir ga ada yang minta disambut tuh." rengeknya.
"Hadeh... Mulai deh, alasan. Udah peluknya ayo masuk." ajak Jungkook, namun sedetik kemudian, Jaehyun langsung menggedong suaminya itu didepan dada, lalu menutup pintu rumahnya dengan cepat.
Jaehyun membawanya duduk disofa besar, dan kemudian mengeluskan kepalanya dibahu Jungkook. Benar, kan, sedang mode manja.
"Udah satu bulan Melon sama Cherry belum dikasih nama. Kamu udah mutusin mau kasih nama apa?" tanya Jungkook, kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandwich Letter | 97 Gank [END]
FanfictionJaehyun sama Jungkook awalnya selalu berebut buat deketin mba IU. Tapi pada akhirnya, kenapa yang nyaman malah mereka berdua? from this ; "Gue yang bakal dapatin mba iu!!" -jk "Ngimpi lo! Sadar diri lo bangsat!!" -jh To this ; "Kook, kangennn mau ke...