Buku-buku jari Jungkook memutih seiring bagaimana Jaehyun melepas hentakan pada pinggulnya. Cengkeraman pria itu pada tangannya membuat Jungkook tidak bisa melakukan apapun selain mendesah, antara sakit dan nikmat dengan bagaimana cara Jaehyun menusuk bagian bawahnya seperti ini adalah hari terakhir mereka bertemu.
Setelah permintaan aneh itu, Jaehyun membawa manisnya dalam gendongan. Membawa Jungkook kekamar super besar dengan kasur king size yang nyaman, super duper nyaman, khusus dipilihkan Jaehyun untuk kekasihnya.
Awalnya, Jaehyun hanya berniat memberikan tanda kepemilikannya. Menciumi dada bidang Jungkook, bahkan sampai area dimana Jungkook menato tangannya. Terlihat seksi dimata Jaehyun.
Itu pulalah yang membawa hasrat menggebu entah darimana didalam dirinya lahir. Menghisap nipple pink Jungkook, membuat si manisnya menggeliat kegelian, merasakan sensasi asing yang baru kali ini dia rasakan.
Tapi justru saat Jungkook menggeliat itulah, birahi Jaehyun semakin memuncak. Melihat keringat bercucuran didahi Jungkook karena permainannya, dengan mulu terbuka yang mendeham menahan perasaan asing yang menguasainya.
Ada sesuatu dalam diri Jaehyun berteriak senang saat melihat Jungkook— cowok yang selama ini menjadi rivalnya itu, dengan otot otot yang terbentuk gagah itu kini pasrah dibawahnya. Jaehyun takjub selama beberapa menit. Dia tidak menyangka bahwa dirinya benar-benar bisa untuk menyukai seorang lelaki. Dan dia pastikan bahwa perasaan ini bahkan lebih heboh dari perasaannya ketika berhasil mencium pacar pertamnya. Tidak— ada rasa lain yang menggelegar didadanya saat berhasil membuat Jungkook dibawahnya.
Dominasinya.
Iya, aura dominasi Jaehyun merasa bergairah sekarang. Bibirnya dengan perlahan mengecup bibir plum milik kekasihnya, dan kemudian mengecup kening, lalu seluruh wajah Jungkook, seakan akan Jungkook adalah hadiah paling berharga dihidupnya. "Jungkook,"
Cup! Satu kecupan pada pipi si manis, lalu hidungnya, dan kemudian bibirnya. "Can i?" Jaehyun meminta izin. Dan saat Jungkook mengangguk pelan sebagai jawaban, inilah awal mula, kenapa sekarang Jaehyun sedang pada posisi berlutut kearah Jungkook, dengan kaki Jungkook yang dibawa kepundak Jaehyun.
"A-angh, Je-ahh!" Jungkook berantakan dibawah Jaehyun, tangannya hanya bisa menggenggam angin karena Jaehyun mencengkeram kedua tangannya diatas kepala.
Jaehyun menatap wajah Jungkook, serius. Mata memejam dengan keringat berkucur, dan bibir yang tiada hentinya mendesah seiring tusukan Jaehyun pada lubangnya yang kian brutal.
"J-jaeeee pelannn-ahh terlalu... Ce-cepat... Ah!" Jungkook meraung disaat bersamaan Jaehyun menghentak kejantanannya yang tidak bisa dibilang kecil itu masuk sangat dalam sampai menyentuh prostat Jungkook.
"T-terlalu dalam, ahh jeee.." Jungkook hancur. Bersamaan dengan air mata yang mulai luruh, bukan karena sakit, tapi karena nikmat dari gerakan Jaehyun didalamnya. "Jee, akhhh jee... Lo ada dendam—ahh sama gue? Jee..."
Jaehyun itu tipe yang tidak bisa diajak bicara saat bercinta. Jungkook sadar itu, karena sedari tadi, selain geraman nikmat dan kecupan dikening, yang dilakukan Jaehyun selain menyetubuhinya adalah menatap matanya. Iya, Jaehyun hanya menatapnya dan tidak menjawab rengekan Jungkook untuk memelankan temponya.
"Jung... Semakin lo minta gue buat pelan, gue malah semakin nafsu. Lo bikin gue gila," Jaehyun akhirnya berucap. Kini dirinya menjatuhkan tubuhnya kesamping, seraya mengangkat tubuh Jungkook untuk berbaring diatasnya. Memastikan manisnya tidak tertimpa tubuhnya.
"Jaehyun..."
"Hm?"
"Lo pernah anu-anu gini juga?" Jungkook bertanya, pelan.
"Cewe, pernah sih. Sama lo yang pertama, cowo."
Jungkook cemberut, seraya memeluk terkasihnya dengan manja, "Enakan gue apa dia?"
Jaehyun terkekeh sumbang, dengan tangan yang mulai meremas bokong Jungkook nakal. "Enakan lo."
"Bener?"
"Iya. Dulu gue mau gitu-gitu sama dia, karna diajak atau kepalang nafsu. Tapi kalau sama lo..." Jaehyun meremas bokong itu gemas, "Karena pure gue mau milikin lo sepenuhnya dibawah gue. Gue kepengen lo banget. Beda."
"Lo kasar banget kalau lagi kayak gini, tau."
"Serius, prince? Pantat lo sakit?"
"Awalnya. Sekarang udah agak terbiasa meski nyeri."
"Maaf, prince. Kegedean ya punya gue."
"Iya."
"Tapi enak?"
"Enak."
Jaehyun tertawa, memeluk si manisnya dengan jenaka, "Yaudah kalo gitu gue dijatahin tiap malem, ya."
"Gak."
"Loh?"
"Bolehnya kalo lagi libur doang. Gue ga mau ya konser jalannya pincang gegara abis dipake lo."
"Dipake?"
"Iya, lo make gue buat kepuasan lo. Kayak sekarang."
"Prince, lo bikin gue tegang lagi. Jangan goda gue pake kink kink kayak gitu..." ucap Jaehyun.
"Kenapa? Lo suka kan, merlakuin gue kayak jalang, gue minta berenti, tapi lo malah makin brutal, bikin gue teriak teriak karena punya lo, tapi lo nya ga peduli."
"Prince. Please."
"You love it, Je? Fuck me like im a slut, tapi lo merlakuin gue kayak gue adalah pangeran."
"Fuck Jungkook."
"Yes fuck me." Jungkook mendudukkan dirinya diperut Jaehyun, tangan menumpu pada perut bidang itu, dan perlahan memasukkan seluruh kepunyaan Jaehyun dibawahnya.
"A-ahh— shh—" sakit, rasanya masih lumayan nyeri saat Jungkook memasukkan penis Jaehyun kelubangnya.
Sementara Jaehyun, menatap kekasihnya struggle memasukkan penis perkasanya terkekeh, Gila Jung, gue kalo ga ada lo bisa jadi apa, mulai sekarang. pikirnya.
Lalu Jungkook pun dengan cepat, menurunkan pantatnya, membuat penis tegak Jaehyun masuk sepenuhnya kedalam miliknya, membuat Jungkook gemetaran dengan peluh berucuran. "Terlalu dalam..." bisiknya.
Namun, belum siap Jungkook menarik nafas, Jaehyun sudah memegang pinggul ramping itu, dan menghajar lubang Jungkook dari bawah. Membuat si manis kemudian bertumpu pada perut Jaehyun, sementara sang dominan menusuknya dengan brutal.
"Ah, ah! ah! ah! JAE pelan...ahhhshh jae..."
Bagai tuli, Jaehyun masih saja menumbuk lubang Jungkook dengan kasar, membuatsi manisnya bergetar hebat, dengan bibir penisnya yang memerah dan—
Jungkook berakhir mengeluarkan cairannya diperut Jaehyun.
Dirinya menarik nafas, menatap Jaehyun yang terdiam melihat ekspresi Jungkook. "Je... Istirahat... Bentar yuk?"
"Ga bisa, Jung." Jaehyun meggeleng. Dan kemudian Jaehyun terduduk dengan membawa Jungkook dipangkuannya. "Gue belum keluar sama sekali."
Seketika, Jungkook mengumpat. Menyesali dirinya yang menggoda Jaehyun tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandwich Letter | 97 Gank [END]
FanficJaehyun sama Jungkook awalnya selalu berebut buat deketin mba IU. Tapi pada akhirnya, kenapa yang nyaman malah mereka berdua? from this ; "Gue yang bakal dapatin mba iu!!" -jk "Ngimpi lo! Sadar diri lo bangsat!!" -jh To this ; "Kook, kangennn mau ke...