Bab 25

250 40 26
                                    

~LIAM~

Aku benar-benar tidak percaya dengan semua ini.

Aubrey hamil? Aubrey sedang mengandung anakku?

Lalu, apa yang harus kulakukan sekarang?

Aku tidak siap jika harus bertanggungjawab dengan cara menikahinya. Aku sama sekali tidak siap.

Sekarang, aku harus memikirkan solusi lain untuk mempertanggungjawabkan perbuatanku padanya. Tapi, tidak dengan menikahinya. Karena aku benar-benar belum siap jika harus menikah dengan Aubrey sekarang.

Selain itu, bukankah tadi Aubrey mengatakan bahwa datang bukan untuk meminta pertanggungjawaban dariku? Bahkan, dia juga mengatakan bahwa dia bisa menerima jika aku tidak menikahinya.

Tapi, tetap saja aku merasa bahwa aku harus bertanggung jawab terhadap kehamilan Aubrey.

Lalu, sebuah ide terlintas di pikiranku. Apakah aku bertanggungjawab dengan cara memberinya tunjangan setiap bulan saja? Itu juga merupakan bentuk pertanggungjawabanku terhadap anak yang ada di dalam kandungan Aubrey, bukan?

Ya. Sepertinya, itu adalah solusi yang tepat. Aku tidak harus menikahi Aubrey. Aku cukup memberinya uang setiap bulan dengan jumlah yang cukup untuk kebutuhan dia dan anak kami sebagai bentuk pertanggungjawabanku atas kehamilannya.

Saat tengah sibuk memikirkan solusi atas permasalahanku dengan Aubrey, tiba-tiba aku mendengar suara kakakku.

"Liam...", Chris memanggilku.

Aku terkejut dan langsung menoleh ke arah pintu. Lalu, aku melihat Chris sudah berjalan ke arahku. Aku juga melihat dia membawa tas yang aku tidak tahu apa isinya.

"Brother? Kapan kau datang? Aku tidak mendengar kau memasukkan kode dan membuka pintu kondominiumku?", aku bertanya dengan bingung. Karena aku memang tidak tahu kapan Chris masuk ke dalam kondominiumku. Aku hanya tahu dia sudah berada di ruang tamu dan menghampiriku.

"Sejak tadi, pintu kondominiummu memang tidak tertutup rapat. Pintunya sedikit terbuka. Jadi, aku bisa langsung masuk ke dalam setelah Aubrey keluar dari sini tadi.", Chris menjawab pertanyaanku. Lalu, dia berjalan ke arah dapur untuk meletakkan tas yang dia bawa ke atas meja pantry.

"Apa itu?", aku bertanya merujuk pada isi tas yang dibawa oleh Chris.

"Ini kimchi. Kemarin, Mama dan Papa berkunjung ke rumahku. Lalu, selama seharian Mama dan Amelia membuat banyak kimchi untuk kami. Karena kimchi yang mereka buat sangat banyak, Amelia memintaku membagi kimchi tersebut padamu dan mengantarnya ke sini."

Aku mengangguk mengerti setelah mendengar jawaban dari Chris.

Lalu, Chris berjalan ke arahku yang kini duduk di sofa. Dari yang sebelumnya terlihat santai, kini ekspresi Chris berubah menjadi serius.

"Liam, apa kau menghamili Aubrey?", tiba-tiba Chris bertanya padaku.

Seketika, aku membelalak terkejut.

"Bagaimana kau bisa tahu, Brother?", tanyaku heran.

"Sudah kukatakan bahwa sejak tadi pintu kondominiummu tidak tertutup rapat. Ketika aku datang dan hendak masuk ke dalam kondominiummu, dari celah pintu aku melihat kau sedang berbicara serius dengan Aubrey di ruang tamu. Jadi, aku mengurungkan niatku masuk ke dalam dan memilih untuk menunggu sampai pembicaraan kalian selesai. Karena itulah aku bisa mendengar dan tahu pembicaraan kalian."

"Jadi, kau mendengar pembicaraan kami?", aku memastikan dengan takut.

Walaupun selama ini aku sering bersikap kurang ajar pada Chris dengan sering menggoda atau mengoloknya, tapi aku takut saat Chris benar-benar marah. Bagaimanapun, Chris adalah kakakku. Dan kesalahanku kali ini sangat berpotensi membuat Chris marah padaku.

Choose Me, My Boy! (Kim-McKenna SERIES #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang