Bab 13

525 51 5
                                    

~LIAM~

Hari ini, aku akan mengajak Aubrey ke rumah orang tua Archer dan Amelia. Aku sudah sampai di depan apartemen Aubrey. Lalu, aku menekan bel pintu apartemennya. Dan beberapa saat kemudian, pintu apartemennya terbuka.

"Selamat pagi, Aubrey.", aku menyapanya seraya tersenyum padanya.

"Selamat pagi, Liam. Mari, silahkan masuk.", kata Aubrey padaku.

Aku mengangguk.

Lalu, kami berdua masuk ke dalam apartemen.

"Dimana Ellie?", aku bertanya pada Aubrey tentang manajernya.

Aubrey mendesah lelah.

"Sudah dua hari Ellie tidak pulang ke apartemen. Dia mengatakan padaku bahwa dia akan menginap di rumah kenalannya.", kata Aubrey.

"Kenalan?", aku bertanya pada Aubrey yang kini berjalan ke arah dapur apartemennya.

"Ya. Kenalan. Ellie berkenalan dengan seorang pria yang merupakan salah satu kru pemotretanku di perusahaan Archer. Setelah bekerja sama selama beberapa hari, mereka semakin dekat dan akrab. Hingga dua hari yang lalu, Ellie mengatakan bahwa dia ingin menginap di rumah pria itu.", Aubrey menjawab sambil dia mencari sesuatu di kulkas dengan sesekali menolehku.

"Aku tidak menyangka bahwa Ellie sangat pemberani dan mudah akrab dengan orang yang baru dikenalnya.", komentarku jujur.

"Ellie memang seperti itu. Dia kelihatan polos. Tapi, sebenarnya dia sama sekali tidak polos.", balas Aubrey yang sudah berjalan menghampiriku di ruang tamu dengan membawa sekaleng minuman.

Aku tertawa mendengar ucapan Aubrey.

"Tapi, dia terlihat seperti wanita yang baik."

Kali ini, Aubrey mengangguk setuju.

"Benar. Walaupun tidak polos, Ellie adalah wanita yang baik. Selain itu, dia juga sangat profesional. Maka dari itu, aku menjadikan Ellie sebagai manajerku.", balas Aubrey. "Oh ya, Liam. Silahkan kau nikmati minuman ini dulu. Dan maaf karena aku belum selesai bersiap-siap.", kata Aubrey

Aku menerima minuman kaleng yang diberikan Aubrey.

"Kau tidak perlu meminta maaf, Aubrey. Aku memang sengaja datang lebih awal. Kau tidak perlu terburu-buru. Aku akan menunggumu dengan santai sambil menghabiskan minuman ini.", ucapku sambil menggoyang-goyangkan minuman kaleng di tanganku.

Aubrey tersenyum padaku.

"Baiklah. Kalau begitu, aku akan bersiap-siap sekarang. Aku tidak akan lama.", kata Aubrey lalu berjalan cepat ke arah kamarnya.

Sedangkan, aku membuka tutup kaleng minuman di tanganku lalu meminumnya. Tidak sampai sepuluh menit kemudian, Aubrey sudah kembali lagi dengan memakai dress berwarna pink yang dipadukan dengan heels berwarna putih. Rambutnya yang hitam dan lurus digerai rapi serta dia mengenakan riasan tipis di wajahnya. Penampilannya terlihat casual namun sangat cantik. Tidak lupa, dia juga membawa tas tangan berwarna putih di tangan kanannya.

Untuk beberapa saat, aku terpaku karena terpesona akan penampilannya. Hingga ucapan Aubrey menyadarkanku.

"Aku sudah siap.", kata Aubrey padaku.

Aku tersenyum padanya.

"Oke. Kalau begitu, kita bisa berangkat sekarang?", tanyaku.

Aubrey mengangguk.

"Tentu.", balasnya.

Setelah itu, kami berdua keluar dari apartemen.

***

Choose Me, My Boy! (Kim-McKenna SERIES #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang