Bab 9

550 60 29
                                    

~LIAM~

"Kita akan ke mana sekarang?", Aubrey bertanya padaku saat kami sedang dalam perjalanan.

"Kita akan ke Space Needle.", jawabku seraya menolehnya sekilas lalu mengalihkan pandanganku kembali ke arah jalan raya di depanku.

"Space Needle? Astaga! Itu adalah ikon kota Seattle yang paling terkenal.", balas Aubrey dengan antusias.

Aku tertawa melihatnya.

"Kau tahu tentang Space Needle.", komentarku sedikit terkejut.

"Aku sedikit tahu. Dulu, Amelia sering bercerita padaku tentang tempat-tempat menarik di Seattle saat awal-awal dia tinggal di kota ini. Dan salah satu tempat yang dia ceritakan itu adalah Space Needle. Menurut Amelia, pemandangan dari atas Space Needle sangat luar biasa. Dia selalu mengingatkanku agar tidak lupa berkunjung ke Space Needle saat aku datang ke Seattle.", balasnya.

"Memang benar apa yang dikatakan oleh kakak ipar. Maka dari itu, aku akan mengajakmu naik ke atas Space Needle nanti. Dan kau pasti akan takjub dengan pemandangan yang ada di sana.", kataku padanya. "Oh ya, ngomong-ngomong soal kakak ipar, apa kau sudah bertemu dengannya?", aku bertanya pada Aubrey.

Aubrey menggeleng.

"Belum. Aku belum menemui Amelia maupun paman dan bibi. Itu karena aku ingin menyelesaikan pekerjaanku dulu. Dan aku juga meminta Archer agar merahasiakan keberadaanku di sini dari mereka untuk sementara waktu. Aku berencana akan menemui mereka setelah pemotretanku selesai. Dengan begitu, aku bisa menemui mereka tanpa memikirkan urusan pekerjaan lagi.", jawabnya.

Aku mengangguk mengerti.

"Bagitu rupanya.", ucapku.

Tidak lama kemudian, aku dan Aubrey sudah sampai di Space Needle. Setelah memarkirkan mobil, kami keluar lalu berjalan masuk ke Space Needle.

"Bangunan ini luar biasa, Liam. Ini persis seperti di foto yang pernah kulihat di internet selama ini.", kata Aubrey saat kami sedang berjalan masuk.

Aku tertawa.

"Tahan dulu. Kau masih belum melihat bagian terbaiknya. Tapi, sebelum itu aku harus memastikan sesuatu lebih dulu. Kau tidak memiliki phobia terhadap ketinggian, bukan?"

Aubrey tertawa dan menggeleng.

"Tidak. Aku tidak memiliki phobia terhadap ketinggian."

"Bagus. Karena saat di atas nanti, kita akan berada di tempat yang cukup tinggi dengan lantai kaca di bawahnya. Aku harus memastikan dulu agar kau tidak pingsan saat kita sudah sampai di atas Space Needle nanti.", kataku bergurau.

Lagi-lagi, Aubrey tertawa.

Aku meraih sebelah tangannya lalu menggandengnya masuk ke bangunan Space Needle dan langsung menuju ke lift. Beberapa saat kemudian, lift yang membawa kami sudah sampai di lantai atas Space Needle. Aku, Aubrey dan beberapa pengunjung lainnya keluar dari lift. Lalu, kami berjalan mengelilingi lantai atas Space Needle.

"Liam, ini luar biasa. Pemandangan Kota Seattle dari sini benar-benar indah dan mengagumkan.", kata Aubrey yang terpana melihat pemandangan di hadapannya.

"Apa kau suka, Aubrey?", aku bertanya padanya.

Aubrey menoleh ke arahku lalu mengangguk dengan penuh semangat.

"Ya. Aku menyukai ini, Liam. Pemandangan di sini sangat indah. Terimakasih karena mengajakku ke tempat ini.", katanya tulus.

Aku tersenyum dan mengangguk menanggapi ucapan terimakasihnya.

Choose Me, My Boy! (Kim-McKenna SERIES #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang