Bab 1

3.9K 130 24
                                    

~LIAM~

Sekarang, aku sedang berada di dalam ruang kerjaku di kantor perusahaan McKenna Corp. yang dipimpin oleh kakakku, Chris. Aku sedang mempelajari proposal proyek yang akan kupresentasikan di Los Angeles minggu depan.

Benar. Sekarang, aku memang bekerja di perusahaan Daddy yang dipimpin oleh kakakku di Seattle. Sebelumnya, aku tinggal di Melbourne selama kurang lebih tiga tahun. Tapi, baru sekitar dua tahun ini, aku kembali lagi ke kota kelahiranku di Seattle untuk bekerja sekaligus berkumpul dengan semua keluargaku yang berada di sini.

Sejujurnya, aku tidak berencana kembali ke Seattle dalam waktu secepat ini. Karena sebelumnya aku masih ingin tinggal di Melbourne agar aku bisa lebih dekat dengan teman masa kecil sekaligus cinta pertamaku, Nancy. Tapi, sekitar dua tahun yang lalu, Chris, kakakku selalu memaksaku agar aku berhenti bermain-main dan mulai belajar tentang perusahaan. Aku sudah berulang kali menolak permintaannya untuk bekerja di perusahaan dengan alasan bahwa aku masih terlalu muda dan ingin mencari tahu apa minat dan bakatku. Tapi, Chris selalu bersikeras bahwa aku harus mulai belajar tentang perusahaan secepatnya. Karena nanti selain dirinya, aku juga akan memimpin sebagian perusahaan yang dibangun oleh Daddy.

Sebenarnya, sejak dulu aku tidak tertarik dengan perusahaan. Itu karena aku merasa bahwa aku tidak berbakat dalam hal yang berhubungan dengan perusahaan. Menurutku, hanya Chris yang berbakat dalam hal yang berhubungan dengan perusahaan yang dibangun oleh Daddy. Karena sejak dulu, dia sangat fokus mempelajarinya. Maka dari itu, aku sama sekali tidak keberatan saat Daddy memilih Chris sebagai pemimpin perusahaan yang berpusat di Seattle untuk menggantikan dirinya. Walaupun begitu, Chris tetap bersikeras bahwa aku juga akan mendapat serta memimpin separuh perusahaan yang dibangun oleh Daddy.

Hingga tidak lama setelah Chris terus memaksaku agar kembali ke Seattle, aku mendapat kabar bahwa Nancy sudah memiliki kekasih baru. Saat itu, aku merasa sangat frustasi karena lagi-lagi Nancy tidak melihatku sebagai seorang pria. Aku menyukai Nancy sejak kami masih kecil. Tapi, sepertinya tidak dengan Nancy. Nancy tidak pernah menganggapku sebagai seorang pria. Dia hanya menganggapku sebagai sahabatnya. Sebelumnya, Nancy menyukai kakakku, Chris. Setelah berhasil melupakan Chris, kini dia berkencan dengan pria lain yang merupakan teman kerjanya di Melbourne. Begitu aku mengetahui tentang hal itu, aku langsung tersadar bahwa sudah cukup usahaku untuk mendekati dan mengharapkan Nancy. Aku harus mulai belajar untuk melupakannya. Jadi, saat itulah aku memutuskan untuk menuruti ucapan Chris untuk kembali ke Seattle dan mulai bekerja di perusahaan.

Ketika pertama kali aku masuk ke perusahaan, Chris benar-benar mengajariku dari dasar. Dia memintaku agar mulai bekerja sebagai karyawan biasa. Hingga dua tahun kemudian, yaitu saat ini, aku sudah menjabat sebagai manajer di perusahaan ini. Aku mendapatkan kenaikan jabatan dengan cepat bukan semata-mata karena aku adalah adik Chris. Ya walaupun aku mengakui bahwa hubunganku dengan Chris juga berpengaruh besar terhadap kenaikan jabatanku ini. Tapi, aku berhasil naik jabatan dengan cepat juga karena kinerjaku yang sangat baik di perusahaan ini. Dan selama aku belajar bekerja di perusahaan ini, Chris meminta asistennya, Ben, untuk membantu, membimbing serta mengajariku dalam segala hal yang berhubungan dengan perusahaan.

Oleh karena itu, sekarang aku sedang mempelajari proyek yang akan dilaksanakan oleh cabang perusahaan yang berada di Los Angeles. Ngomong-ngomong, ini adalah proyek pertamaku setelah aku menjabat sebagai manajer. Ben memintaku untuk mempelajari proposal proyek ini lebih dulu. Dan minggu depan, Ben akan mengajakku ke Los Angeles karena dia juga yang memintaku untuk melakukan presentasi di depan para klien yang ada di Los Angeles.

Setelah mempelajari proposal proyek selama lebih dari dua jam, aku memutuskan untuk beristirahat sebentar. Kepalaku mulai terasa pening karena sejak tadi aku terus fokus menatap ke arah dokumen yang berisi banyak huruf, angka dan grafik. Aku menyandarkan punggung dan kepalaku pada sandaran kursi lalu memejamkan mataku. Tapi, beberapa menit kemudian aku mendengar suara pintu ruanganku terbuka. Ternyata, Chris, kakakku yang masuk ke dalam ruanganku. Dia langsung berjalan menuju ke arahku.

Choose Me, My Boy! (Kim-McKenna SERIES #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang