PART 16

4.5K 245 5
                                    

HAI SEMUA

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE DAN KOMENTNYA YA ❤✨

HAPPY READING ❤✨






"Pegangan."

Dewa dan Dewi, kedua insan tersebut sudah selesai makan dan bergegas untuk pulang ke rumah Dewa. Dewi sudah duduk tenang diatas motor Dewa dengan tangan yang ia letakkan dipundak Dewa sebagai pegangannya.

"Udah," ucapnya mantap.

Dewa tersenyum miring, dengan jahil ia langsung menancap gasnya hingga berhasil membuat Dewi tak sengaja memeluk dirinya dengan tangan Dewi yang sekarang sudah melingkar dipinggang Dewa.

Dewi yang mendapatkan perlakuan jahil Dewa hanya bisa memukul pundak Dewa dari belakang, "Ck! Untung nggak jatuh kan!" ketus Dewi kesal. Bisa-bisanya Dewa bertingkah jahil tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi nantinya.

"Makanya nurut!" balas Dewa sewot yang tak dijawab oleh Dewi.

Disepanjang jalan keduanya hanya diam. Keduanya sibuk dengan dirinya masing-masing, seperti Dewa yang sibuk menyetir dan sesekali melirik wajah cantik Dewi dari kaca spionnya dan Dewi yang sibuk menikmati terpaan angin di sore hari yang membuat anak rambutnya terhembus angin.

"Dewa."

Tak ada sahutan.

"Dewa?"

Masih diam.

"Radewa!" panggil Dewi berteriak membuat Dewa kesal.

"Apasih?!" balas Dewa, galak.

Dewi mengerucutkan bibirnya, Dewa malah membentaknya pahadal ia ingin mengatakan sesuatu kepada lelaki itu. "Motor hitam dibekakang kenapa ngikutin kita terus?" kata Dewi membuat Dewa menoleh keara spionnya.

Matanya menajam kala melihat beberapa motor sport berwarna hitam tengah mengikuti mereka sedari tadi. Tangan Dewa terkepal memegang stang motor setelah ia berhasil mengenali siapa rombongan motor yang sekarang sedang mengikuti dirinya.

Tanpa aba-aba Dewa menancapkan gas motornya dengan kecepatan diatas rata-rata hingga membuat Dewi memeluk dirinya dengan erat. Jujur, Dewi sedikit takut melihat raut wajah Dewa yang berubah saat melihat beberapa rombongan motor yang mengikuti mereka.

"Wa kamu kenal?" tanya Dewi setengah berteriak.

Dewa tak menjawab, ia masih terus menancap gas motornya hingga tanpa ia sadari Dewi sudah ketakutan karena Dewa membawa motor gila-gilaan seperti saat ini. Sayangnya usaha Dewa hanya sia-sia saja, rombongan geng motor itu berhasil mengejar Dewa dan mengepung motor Dewa ditengah-tengah motor mereka.

Dewa menggeram kesal, dengan emosi yang mendidih ia turun dari motornya dan membantu Dewi untuk turun. Tanpa Dewa sadari, Dewi sudah menangis didalam pelukan Dewa. Gadis itu menangis dan tak melepaskan pelukannya dari Dewa.

Dewa yang mendapat perlakuan dari Dewi hanya bisa mematung sebentar, kemudian ia tersadar dan membalas pelukan Dewi. Menenangkan gadis itu dengan cara mengusap pelan punggungnya dan mengelus puncak kepalanya.

"Ssst, jangan nangis oke?" bisik Dewa lalu melepaskan pelukannya.

"Udah pelukannya?" celetuk seseorang dengan seringainya.

Dewa mengepalkan tangannya, "Apa mau lo?" tanya Dewa, dingin.

"Mau gue? Emm cewek lo, gue mau cewek lo. Gimana?" lelaki itu tersenyum miring, dan terdengar tawa dari beberapa anggotanya.

Dewa & Dewi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang