PART 2

6.6K 325 13
                                    


HAI GAIS 🙂✨

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE DAN KOMENT NYA YA ❤✨

HAPPY READING SEMUA! 😉✨

• • • • •


Katakanlah pagi hari ini adalah pagi hari yang sial bagi Dewi. Gadis dengan rambut dikuncir kuda itu kini tengah memohon kepada satpam sekolah agar membukakan pintu gerbang untuknya. Pagi ini Dewi datang terlambat karena ia bangun kesiangan, karena kemarin malam Dewi pulang sangat lama sehabis kerjanya.

"Ada apa ini?" ucap perempuan paruh bayah yang kerap di panggil Bu Mirna disekolah ini.

"Ini bu, dia terlambat datang kesekolah," kata Satpam itu mengaduh kepada Bu Mirna.

"Dia murid baru pak."

"Maaf bu, saya tidak tau." Satpam itu pun merasa bersalah dan meminta maaf.

"Yasudah, sekarang biarkan dia masuk."

Satpam itupun membiarkan Dewi masuk, lalu setelah itu Dewi langsung menghampiri Bu Mirna yang kelihatannya sedang memanggilnya.

"Makasih, ya bu," ucap Dewi dengan senyuman lembutnya.

"Karena kamu murid baru, saya akan meringankan hukuman untuk kamu. Kamu tetap dapat hukuman Dewi."

Dewi mengangguk mengerti, ia melakukan kesalahan dan ia pantas untuk mendapatkan hukuman atas perbuatannya.

"Hukumannya adalah kamu harus membersihkan halaman belakang sekolah, jika sudah selesai maka kamu boleh kembali ke kelas," kata Bu Mirna.

"Baik bu, saya akan lakukan seperti apa yang ibu minta," jawabnya dengan tulus.

Kemudian Dewi melangkahkan kaki jenjangnya kehalaman belakang sekolah, sesampai disana ia mengernyit bingung ketika bola matanya melihat tiga orang lelaki yang sedang duduk di kursi panjang sambil merokok.

Mata Dewi membulat kala melihat cowok yang kemarin ia lihat dikantin, berarti benar apa kata Rissa bahwa cowok itu adalah anak yang nakal. Dewi menggelengkan kepalanya kala melihat kejadian itu. Dengan memberanikan diri Dewi berjalan menghampiri ketiganya.

"Ekhem."

Dewi berdehem lalu mengambil sapu dan mulai menyapu dengan santai. Ketiga cowok itu pun terperanjat kaget karena kehadiran Dewi yang datang tiba-tiba. Ketiga cowok itu tidak lain adalah Dewa, Azka dan Raka.

"Ngapain lo disini?!" ketus Dewa menatap tajam Dewi.

Dewa adalah tipikal orang yang tidak suka di ganggu disaat ia sedang bersantai dan sekarang Dewi telah mengganggu waktu bersantainya, yang alhasil akan membuat lelaki bernama Radewa itu marah.

"Kamu bicara sama aku?" tanya Dewi, sedangkan Azka dan Raka mencoba menahan tawanya kala mendengar ucapan santai dari mulut Dewi.

"Menurut lo?!"

"Aku pikir kamu bicara sama rumput yang bergoyang," balas Dewi santai sambil menyapu.

Dewa mengepalkan tangannya mendengar kata-kata yang keluar dari mulut manis Dewi. Azka dan Raka pun kini sekarang tertawa bersama, baru kali ini mereka melihat ada yang berani melawan Dewa. Apalagi ada yang sampai berani menganggu ketenangan Dewa.

"Diam," ucap Dewa dingin yang berhasil membuat keduanya diam menutup mulutnya.

Mata elang Dewa kembali menatap Dewi yang dengan santainya menyapu didekatnya, "Punya nyawa berapa lo berani ganggu ketenangan gue?" tanya Dewa santai namun dingin.

Dewa & Dewi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang