PART 54

3.6K 158 12
                                    

HAI SEMUA

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE DAN KOMENTNYA YA ❤✨

HAPPY READING ❤✨





"Abang?! Sejak kapan lo panggil dia abang? Gue laporin Radewa ya lo Vi," potong Raka berkacang pinggang seperti emak-emak yang sedang mengomeli anaknya sendiri.

"Laporin aja. Nih, lihat nih! Black card bang Dewa sama Jovi, dia bisa apa tanpa ini? Ck, masih untung nggak Jovi habisin isinya," balas Jovi seraya menunjukkan kartu berwarna hitam dari saku seragam sekolahnya.

Sontak hal itu membuat ketiga lelaki berparas tampan tersebut tercengang.

"Vi, black card Dewa lo yang pegang?" tanya Devian tidak percaya.

"Iya dong. Sekarang bang Dewa nggak bisa ngomelin Jovi lagi. Hartanya ada sama Jovi nih," kata Jovi bangga.

"Ck, ngapa jadi ngomongin black card sih? Ini tadi bahas lo sama Devian Vi," ucap Azka mengembalikan ke topik semula.

"Makanya dengerin dulu kak Azka Jaya Althara yang terhormat. Tadi Jovi jatuh kesandung, kaki Jovi terkilir terus ditolongin sama bang Devian. Nah temennya bang Devian ini yang benerin kaki Jovi. Terus kita ngobrol deh disini. Kalian berdua nggak tau kan tentang Keysha yang ke sini? Makanya jangan asal main hajar aja!" cerocos Jovi memarahi keduanya.

"Dengerin tuh," sindir Devian.

"Jadi intinya dia nggak ada ngapa-ngapain lo kan?" tanya Raka memastikan.

"Nggak, ya ampun."

"Yaudah kita ke Rumah Sakit sekarang," ajak Azka.

"Ngapain?" tanya Devian bingung.

"Kak Dewi masuk Rumah Sakit bang."

Devian terkejut. "Gue ikut kalian."

"Eh, eh, eh, enak aje lo main ikut-ikutan segala. Kagak, lo tinggal aja. Emang apa pentingnya Dewi di hidup lo? Teman kagak, sahabat kagak, pacar kagak, suami juga nggak mungkin," ujar Raka.

"Heh, nggak boleh gitu ngomongnya!" peringat Jovi pada Raka. Lalu ia menatap Devian sambil menggeleng pelan. "Mending jangan dulu deh bang. Disana ada bang Dewa, takutnya kalian berdua malah berantem."

"Tapi Vi, gue khawatir banget sama Dewi. Lo tau sendiri kan?" protes Devian.

"Jovi ngerti bang tapi jangan sekarang. Janji deh entar Jovi bakal kabarin abang tentang kondisi kak Dewi," ujar Jovi meyakinkan Devian.

Devian menghela nafas kasar. "Yaudah. Tapi lo harus kabarin ya Vi."

Jovi tersenyum kecil dan mengangguk. "Tenang aja Jov--"

"ASTAGA TURUNIN JOVI KAK! HUAAA KAK AZKA TURUNIN JOVI!!"

Tiba-tiba saja Azka menggendong Jovi seperti karung beras lalu melengos pergi diikuti Raka dibelakangnya. Azka dan Raka benar-benar jengah menunggu Jovika yang mengoceh tidak jelas dengan Devian. Lagi pula Dewa pasti khawatir kalau mereka tidak segera membawa Jovi ke Rumah Sakit.

"HUAAA BANG DEVIAN TOLONGIN JOVI!!"

Dari teras markas Devian tersenyum kecil seraya menggeleng-gelengkan kepalanya. Jovi itu lucu sekali. Ia jadi ingin punya adik seperti Jovika. Beruntung sekali Radewa memiliki adik secantik dan semenggemaskan Jovi.

"DIEM VI, YA AMPUN ANAK SIAPE SIH LO?" kesal Raka menutup telinga karena suara cempreng Jovi.

"DIEM! HUAAA BANG DEWA TEMEN LO NGGAK ADA YANG BENER OTAKNYA!!" Jovi terus meronta-ronta dan memekik kuat hingga membuat telinga Azka berdengung.

Dewa & Dewi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang