PART 32

3.7K 183 7
                                    

HAI SEMUA

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE DAN KOMENTNYA YA ❤✨

HAPPY READING ❤✨





"Mau bareng?" tawar Rissa yang sudah menggendong tasnya.

Dewi menggeleng. "Bareng sampai depan aja, aku harus ngajar Jovi les."

Rissa tersenyum kecil dengam anggukan singkat. "Ayo!" Kemudian kedua sahabat itu berjalan bersama hingga ke depan gerbang.

Sesampai di gerbang, Rissa pun pamit pulang pada Dewi. Gadis itu tersenyum dan tak lupa mengatakan hati-hati di jalan untuk Rissa. Melihat mobil Rissa yang kian menjauh, barulah Dewi melangkah untuk pulang. Namun langkahnya terhenti ketika sebuah motor sport berhenti tepat disebelahnya.

"Hai Radewi!" sapa Devian dengan senyum manisnya.

Dewi suka senyuman itu, Devian memang manis di mata Dewi. Tapi bukan berarti ia memiliki perasaan pada lelaki itu. "Kamu? Ngapain?" tanya Dewi ramah.

"Maunya ngapain?" goda Devian membuat Dewi terkekeh kecil.

"Mau pulang kan? Ayo gue anter!" ajaknya.

Dewi menggeleng kecil. "Mau ngajar les. Kamu sendiri dari mana dan mau kemana?"

"Dari sekolah mau kesini, jemput calon istri gue."

Dewi memukul lengan Devian dengan mendelik singkat. Ada-ada saja Devian ini, tapi sifat Devian yang seperti inilah yang membuat Dewi tidak takut padanya walaupun Devian adalah seorang ketua geng The Dark yang ditakuti banyak orang.

"Aku naik angkot aja. Aku sering banget ngerepotin kamu, apalagi kemarin kamu berantem sama Dewa gara-gara aku."

Devian menggeleng cepat. "Bukan gara-gara lo. Gue sama dia emang sering berantem aja sih, urusan geng doang."

Dewi menghela nafasnya. "Apa nggak bisa diselesaikan baik-baik ya Vian? Masa harus pake cara barantem."

Devian tersenyum kecil, tangannya terulur memegang kedua pundak Dewi membuat gadis itu mendungak menatap mata elang itu. "Radewa keras kepala, lo tau sendiri gimana sifat dia. Tapi nggak masalah, gue juga nggak takut sama dia."

"Ayo naik. Gue nggak nerima penolakan ya Wi, jangan pernah merasa kalo lo ngerepotin gue. Gue seneng malah," ujar Devian meyakinkan.

Dewi pasrah. Mau menolak tidak enak, mau ikut juga ia jadi merasa merepotkan Devian saja. Dengan berpikir sebentar Dewi pun memutuskan untuk diantar Devian ke rumah Radewa.

"Radewi!" Panggilan tegas itu berhasil membuat Radewi menoleh saat sudah berada diatas motornya Devian.

Bima, lelaki dengan jaket kulit berwarna hitam yang melekat sempurna di tubuhnya itu berjalan menghampiri Dewi. Ia berdeham pelan karena menyadari kalau mereka bukan berdua saja melainkan ada Devian disana.

Bima sempat terkejut namun ia langsung sigap mengontrol dirinya untuk tidak terlihat terkejut. Mengapa Devian ada disini? Bahkan lelaki itu tidak pernah mau datang kesini jika bukan karena ada tawuran.

Devian yang menyadari ada Inti dari The Night Star pun menatap tajam Bima. Bima santai saja, wajahnya pun memang terkesan datar melihat semua orang.

"Besok pulang sekolah kita latihan lomba debat bahasa Inggris di aula," ucap Bima datar.

Dewi sempat berpikir lalu mengerti dengan ucapan Bima. Dewi baru ingat kalau ia dan Bima terpilih untuk lomba debat bahasa Inggris. Tak pikir panjang, Dewi mengangguki ucapan Bima barusan. Bima pun pergi setelah mendapat respon dari Dewi.

Dewa & Dewi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang