PART 6

5.2K 233 11
                                    

HAI SEMUA! 🙌

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTNYA YA ✨

HAPPY READING ❤✨

• • • • •

"Jovi?" kata Dewi tersenyum ketika gadis itu sudah berada dihadapannya.

"Hai kak Rissa," sapa Jovi pada Rissa.

"Hai juga Jovi."

"Kamu darimana Vi?" tanya Dewi begitu lembut sehingga hal itu membuat Jovi nyaman berada didekat gadis ini.

"Tadi dari rumah ke minimarket terus ke sini deh hehe."

"Oh, sendirian aja? Eh sini duduk dulu." Dewi menggeser tubuhnya agar Jovi dapat duduk disamping mereka. Akhirnya mereka duduk bertiga.

"Eh ya ampun Jovi lupa kak, Abang! Sini!"

Lelaki yang dipanggil 'Abang' oleh Jovi itu pun menoleh dengan tatapan datarnya. Dengan ogah-ogahan ia menghampiri ketiga gadis itu.

"Abang tarik kursi yang disana," pinta Jovi yang dijawab anggukan dari Dewa. Ia mengangkat kursi panjang yang tidak jauh dari mereka duduk. Setelah diangkat, ia meletakkannya di depan ketiga gadis itu. Jadi posisi mereka saling berhadapan. Lalu Jovi berpindah tempat duduk disamping Dewa.

"Kakak udah lama ya ditaman?" tanyanya pada kedua kakak kelasnya itu.

"Belum kok," jawab keduanya serempak.

"Kamu udah lama atau barusan juga?" tanya Dewi pada Jovi.

"Barusan kak hehe." Tentu saja Jovi berbohong sambil cengengesan.

"Barusan? Gue udah lumutan dari tadi njir!" batin Dewa menggerutu tidak tenang.

"Oh iya, kakak dari mana tadi?"

"Dari rumah terus Rissa ngajak kesini," jawab Dewi yang diangguki oleh Rissa.

"Oh, kalau Jovi dari rumah juga sama abang main ke sini hehe. Jovi bosen belajar dirumah."

"Jadi kamu kesini mau belajar?" tanya Dewi.

"Iya Kak, Jovi pengen belajar disini dan kebetulan ada Kak Dewi jadi Jovi boleh minta ajarin kan kak?"

"Boleh kok," jawab gadis itu lembut.

Jovi tersenyum senang, akhirnya ia bisa belajar dengan konsen hari ini. Ia pun membuka buku pelajarannya dan perlahan membacanya. Sesekali ia bertanya kepada Dewi tentang materi yang tidak ia ketahui. Dan benar saja, Dewi dapat menerangkannya dengan rinci kepada Jovi hingga gadis itu dapat benar-benar paham.

Tak lupa juga Rissa ikut membantu sedikit untuk Jovi. Sedangkan Dewa? Ia benar-benar bosan sekarang, ia hanya diam sambil memainkan Iphonenya. Dewa bukan tipe cowok yang sangat hobby bermain game, ia hanya memainkannya jika mood saja.

Alhasil ia hanya bisa diam sambil sesekali memperhatikan Dewi yang sedang mengajari Jovi dengan serius. Ia bingung, bagaimana bisa Jovi sangat dekat dengan Dewi?

Sedangkan dengan guru private baru yang dicarikan orang tuanya saja Jovi tidak menyukainya. Lantas bagaimana bisa ia menyukai Dewi yang hanya bernotabene sebagai kakak kelasnya itu?

Karena keasyikan menatap Dewi yang sedang mengajar Jovi, mata elang Dewa tak sengaja bertubrukan dengan mata teduh milik Dewi namun hanya sebentar karena Dewi buru-buru memutuskan kontak mata itu dengan cepat.

Beralih ke Dewi, gadis itu mati-matian menahan rasa gugupnya saat mata indahnya bertubrukan dengan mata elang milik Dewa. Dewi sengaja memutuskan kontak mata dengan Dewa bukan karena ia merasa baper atau semacamnya namun ia merasa takut.

Dewa & Dewi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang