(Ficlet) The Sound of Heart: A Room Called Memories

34 1 0
                                    

Title : The Sound of Heart: A Room Called Memories
Author : Aurelia
Genre : Fanfiction, Angst, Hurt
Main Cast : Nam Woo Hyun (INFINITE), Park Cho Rong (APink)
Length : Ficlet
Rating : PG+15

***

Happy Reading
❤❤❤

***

"If you go, I’m left alone.
Time doesn’t pass here.
I cry and cry again."

***

"Oppa! Yeogi bwa!"

Seruan keras itu seperti telah menampar kesadaranku. Aku buru-buru menengadah. Memperhatikan gadis itu, yang tengah bergaya imut dengan bandana merah muda yang dihiasi telinga babi.

Aku lantas tertawa lepas melihat kekonyolannya.

Ah, semudah itu aku tertawa dibuatnya.

"Eo! Useotda! Johda."

Kalimatnya kali ini berhasil membuat wajahku menghangat. Aku yakin, pipiku memerah detik ini. Gadis itu selalu tahu bagaimana caranya membuat hariku lebih berwarna.

Dia Park Cho Rong. Kekasihku.

"Bandana itu tidak cocok untukmu, Cho-ya!" ujarku menyangkal, sedang hatiku berteriak, gadis itu sangat menggemaskan, "coba pakai ini. Kau lebih cantik dengan bandana ini," sambungku, sambil memberikan bandana cokelat dengan hiasan telinga monyet di sisi kanan dan kirinya pada Cho Rong.

Wajah Cho Rong berubah masam. "Cih, jahat!" dumalnya sebal.

Aku lagi-lagi terkekeh geli. Ah, gadis itu. Hidupku Benar-benar indah saat berada di sampingnya. Gadis luar biasa itu selalu punya cara untuk memberikan cahaya pada hidupku yang gelap.

"Woo Hyun Oppa! Ayo kita naik roller coaster itu!" teriak Cho Rong sambil menunjuk ke arah wahana roller coaster yang antreannya cukup panjang. Aku tertohok melihatnya. Mendengar suara jeritan mereka yang berada di atas kereta luncur super cepat itu. "Kau takut, kan, Oppa?" ledek Cho Rong.

Tentu aku langsung menggeleng cepat. Tidak ingin dianggap pengecut olehnya, karena dia pasti tidak akan berhenti mengejekku. "Ani! Kaja!" tantangku sok berani. Sedang aslinya, jakunku naik-turun. Telapak tanganku sudah berkeringat karena cemas.

Cukup lama kami mengantre, akhirnya giliran kami tiba. Cho Rong menarikku ke arah kursi yang paling belakang, spot yang paling menegangkan, ada di sana.

Haaah, gadis itu benar-benar ingin menguji nyaliku. Lihat saja nanti, aku akan membalasnya!

Sabuk pengaman sudah terpasang kuat. Cho Rong berseru seolah tak sabar menantang adrenalinnya sendiri. Sedang aku sudah sibuk berdoa. Memohon pada sang pemilik hidup agar aku bisa melalui cobaan ini dengan selamat.

"Oppa! Kau siap?" Suara Cho Rong terdengar sangat antusias. Namun aku tak menyahut. Nyaliku benar-benar sudah hilang entah ke mana.

Kereta berjalan lambat. Namun itu hanya beberapa detik sebelum akhirnya kereta itu meluncur bebas menuruni rel dengan kecepatan yang luat biasa gila. Terpaan keras angin seperti menampar wajahku. Aku merasa seolah terpelanting keras, saat kelokan tajam menghadang.

Gila! Ini gila!

Teriakan mereka yang menaiki wahana itu bersamaku terdengar sangat jelas menusuk telinga, sedang aku tak ikut berteriak. Kepalaku benar-benar terasa sangat sakit. Perutku mual bukan main.

Sedetik kemudian, waktu seolah berjalan mundur. Kereta luncur yang aku tumpangi tiba-tiba bergerak ke belakang. Kepalaku makin sakit bukan main. Daun-daun oranye yang jatuh berguguran terbawa angin dan menyentuh bumi, mendadak kembali naik ke atas memeluk ranting.

Suara tawa Cho Rong kini mendominasi gendang telingaku. Tanpa tersadar, kami kembali berada di area souvenir. Cho Rong sedang memakai bandana dengan telinga babi itu lagi.

Waktu terus bergerak mundur. Kini semakin cepat.

Dan, aku menemukan diriku tengah termenung di depan gerbang maha megah wahana bermain keluarga. Seorang diri dengan air mata yang mengucur deras.

Ah, rupanya aku sudah terlalu jauh mengenang masa-masa bahagia yang dulu pernah hadir dalam hidupku. Sebuah ruangan yang bernama kenangan itu, kembali terbuka.

"Semoga kau bahagia di atas sana, Cho-ya. Aku rindu."

***

The End

***

Kamus mini

Oppa: Panggilan seorang perempuan pada laki-laki yang lebih tua darinya

Yeogi bwa: lihat ke sini

Eo: eh

Useotda: tersenyum

Jeohda: aku suka

-ya: Suffix yang biasanya digunakan untuk memanggil nama orang yang sederajat atau lebih rendah derajatnya dengan kita. -ah (Nama berakhiran huruf konsonan) -ya (Nama berakhiran huruf vocal)

Ani: tidak

Kaja: ayo

***
Heyho!
I'm coming back!
Do you miss me?
No? Okay!

Gimana cerita ini?
Bikin kalian baver atau malah B ajah?
Serius, aku ngetik ini sekali duduk sambil nangis kejer.
Sesakit itu efeknya.
😭😭😭

FF ini terinspirasi dari lagunya Abang Sung Gyu yang judulnya Room.
Gila bgt itu lagunya.
Baver parah.

Hope you like it, guys.
See you again.

***

Salam,
Aurelia
31 Mei 2021

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Sound of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang