The Sound of Heart: Universe

145 22 12
                                    

Title          : The Sound of Heart: Universe
Author      : Aurelia
Genre       : Fanfiction, Angst, Hurt
Main Cast : Nam Woo Hyun (INFINITE), Park Cho Rong (APINK)
Length      : Oneshot
Rating       : PG+13

Happy Reading
🐶🌱🐶

Paris, Pukul 22.13

"Heeojwo, uri."

Kalimat menyakitkan itu masih saja terngiang di telinga seorang gadis muda berkaca mata. Rambut panjang kecokelatannya yang diikat kuncir kuda, melambai indah tertiup angin. Membiarkan udara dingin mengelus lembut tengkuknya.

Sudah dua tahun lamanya ia terjebak dalam lingkaran hitam bernama patah hati. Menyeretnya keluar dari segala perbendaharaan kata tentang kebahagiaan. Kini, kamus hidupnya dipenuhi kalimat menyakitkan.

Menara Eiffel tersenyum bahagia menatapnya. Membiarkan cahayanya yang berkelip indah, mengejek nasib gadis malang itu.

Park Cho Rong.

Gadis menyedihkan yang terpaksa mengasingkan diri ke Paris hanya untuk memulai hidup baru yang rasanya percuma. Karena senyum laki-laki itu masih membekas dalam ingatannya.

"Babo! Kenapa aku masih saja merindukannya?!" Cho Rong menertawai kebodohannya sendiri. Menepuk-nepuk dadanya yang sesak, sambil sesekali mengumpat kasar. Membiarkan cappuccino-nya dingin diterpa angin malam musim gugur.

"Ya! Nam Woo Hyun! Aku membencimu! Sangat membencimu!"

Kalimat yang sama kembali terucap. Itu kalimat terakhirnya saat sedang frustasi, sebelum akhirnya kembali melangkah menuju flat-nya.

Ia sama sekali tidak menyangka, kalau laki-laki yang sudah menemani hidupnya selama tiga tahun itu akhirnya menyerah dengan keadaan.

Seingatnya, Cho Rong sama sekali tidak melakukan kesalahan. Ia selalu bersikap baik pada laki-laki pemilik tatapan tajam namun hangat itu. Ia selalu mengalah. Laki-laki itu bahkan tidak menjelaskan alasan ia harus mengakhiri segalanya. Bukankah ia jahat?

Cho Rong terus mengutuk laki-laki itu. Namun kembali merindukannya setelah puas mengutuknya. Ia terlalu mencintai Woo Hyun.

***

Seoul, Pukul 06.02 KST

"Andwae!"

Lagi-lagi mimpi yang sama menghantui tidur nyenyaknya.

Nam Woo Hyun.

Laki-laki hebat pemilik senyum mempesona itu masih saja belum bisa mengusir masa lalunya. Rasanya terlalu sakit, jika mengingat kembali kenangan buruk itu.

Woo Hyun menyingkirkan selimut tebal dari atas tubuhnya. Melangkah malas menuju kamar mandi. Membasuh wajahnya dengan air dingin yang keluar dari keran washtafle.

"Hah, Park Cho Rong, neon eodisseo?!" gumamnya.

Masih terlalu pagi, jika harus pergi ke kantor saat ini. Ia sedang tidak berselera melakukan apa pun. Mimpi buruk itu selalu saja menyeret paksa dirinya pada lubang kerinduan yang sulit untuk dihindari.

Salahkan Tuan Park, yang sudah membuat dunia Woo Hyun jungkir balik.

Laki-laki berkuasa itu adalah ayahnya Cho Rong. Ia membuat hidup Woo Hyun di ambang maut, karena sudah berani mengencani putri semata wayangnya. Bodohnya, Woo Hyun malah melepaskan Cho Rong begitu saja.

Menyerah pada kenyataan yang memberikan rasa sakit pada keduanya. Dan Cho Rong sama sekali tidak tahu alasan besar itu.

Hal yang sama selalu Woo Hyun lakukan. Memeriksa media sosialnya. Mungkin saja ada kabar terbaru tentang gadisnya yang sudah lama menghilang. Semua teman Cho Rong yang ia kenal, tidak satu pun dapat membantu. Tak ada yang tahu keberadaan gadis itu. Ia menghilang seolah ditelan bumi.

The Sound of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang