The Sound of Heart: If Only You're Fine

112 7 0
                                    

Title           : If Only You're Fine
Author       : Uta (@Aurelia_nwh91)
Genre        : Fanfiction, Angst
Main Cast  : Nam Woo Hyun (INFINITE), Yoon Seo Hyun (OC)
Length        : Oneshot
Rating        : PG+15

***

Happy Reading
😊😊😊

"Oppa, ayo kita putus!"

"Oppa, ayo kita putus!"

Kalimat terkutuk itu terus menerus mengusik pikiran seorang laki-laki muda yang saat ini tengah termenung di depan secangkir latte yang masih mengepulkan asap tipisnya di udara.

Wajahnya mendung. Seolah mentari enggan memberikan keceriaan padanya. Begitu gelap dan menyedihkan. Lagi-lagi napas panjangnya ia embuskan. Membiarkan uap napasnya membaur dengan uap si latte yang terabaikan.

Niatnya untuk sekadar menghangatkan dan menenangkan diri di kafe ini, nyatanya malah berbalik melukainya. Bukan rasa tenang yang ia dapat, melainkan rasa rindu yang sudah dua tahun ini selalu saja menghantui pikirannya. Sedetik pun tak mau berhenti menutupi rasa sesal dan kecewanya.

Nam Woo Hyun, laki-laki itu. Kini kesadarannya sudah kembali 80% dari lamunannya. Menyesap latte yang tadi terabaikan. "Umh, latte-nya dingin," gumamnya pelan. Menjauhkan sedikit si cangkir dari bibir tebalnya yang menggantung, sambil mengernyitkan dahinya.

Sudah cukup lama Woo Hyun termemenung seperti orang bodoh di sana. Menikmati rasa sakit dan rindu yang terus menghunuskan ratusan anak panah pada perasaannya yang kian lemah. Alih-alih melupakan, ia malah lebih senang terjebak di sana. Setidaknya, ada sedikit kenangan yang tersisa dari seorang Yoon Seo Hyun, mantan kekasihnya.

Woo Hyun sedikit melirik ke arah jam dari layar ponselnya. Sudah pukul setengah tujuh malam. Keningnya lagi-lagi mengernyit, lalu ia letakkan kembali ponselnya ke dalam saku jeans. Wajahnya menoleh ke kanan. Tepat ke arah luar kafe. Hari sudah mulai gelap. Cukup baginya untuk kembali mengenang masa lalu yang menurutnya indah, juga menyakitkan di saat yang bersamaan.

Latte yang dingin itu masih tersisa setengah di dalam cangkir. Ia lagi-lagi terabaikan. Woo Hyun memilih untuk membiarkannya tersisa di dalam sana, karena waktunya untuk mengenang masa lalu sudah selesai. Kini waktunya ia melangkah untuk menghadapi hidupnya yang baru.

Bruk.

Baru beberapa langkah Woo Hyun ambil, seseorang menyenggol lengannya. Tangannya yang sibuk karena memegangi nampan, tak bisa menghindari jatuhnya cangkir kopi itu. Membasahi permukaan nampan hingga sebagian tercecer ke atas lantai. Tumpahan itu tak luput mengotori pinggiran kemeja Woo Hyun. Membuatnya berdesis kepanasan.

"Mianhaeyo!" ujar si penabrak.

Woo Hyun terdiam sesaat. Seolah waktu berhenti berputar. Seperti ditarik ke dimensi lain. Woo Hyun pikir, dirinya sudah gila. Suara itu, Woo Hyun hapal suara itu.

Pandangannya perlahan naik. Ia bersumpah dan berharap kalau pikirannya salah. Ia sungguh tidak ingin jika pikirannya dapat menebak dengan benar hanya karena sebuah suara.

"Woo Hyun Oppa?"

Pikirannya tepat. Suara itu. Wajah itu. Aroma itu. Panggilan itu. Perlahan membuat gejolak di dalam tubuh Woo Hyun menggila. Seperti terkena sengatan listrik tegangan tinggi. Woo Hyun membeku. Menatap sepasang manik kecokelatan yang amat ia rindukan hingga detik ini.

***

Dua Tahun Lalu

"Oppa, apa kau bahagia?" Suara lembut itu menggusarkan Woo Hyun dari tidur siangnya. Membuat ia perlahan bangun sambil meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku karena harus tidur di kursi sekolah.

The Sound of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang