The Sound of Heart: Sorry

182 22 4
                                    

Title          : The Sound of Heart: Sorry
Author      : Aurelia
Genre       : Fanfiction, Angst, Hurt
Main Cast : Nam Woo Hyun (INFINITE), Park Cho Rong (APINK)
Length      : Oneshot
Rating       : PG+15

Happy Reading
🐶🌱🐶

Jung-gu, Incheon
Pukul 15.21 KST
Satu bulan yang lalu.

Matahari masih tegar berdiri di atas sana. Sinarnya begitu menyilaukan. Menyengat kulit sepasang suami-istri yang saat ini tengah berdiri mematung di depan sebuah mansion mewah di kawasan Jung-gu.

Wajahnya sudah pucat, letih. Memerhatikan barang-barang pribadinya diangkut paksa oleh pihak bank karena menunggak hutang terlalu banyak.

Sang istri menangis tersedu sambil memeluk sang suami yang terus merangkul erat istrinya. Mencoba untuk menegarkannya, meski perasaannya sendiri sudah hancur tak karuan.

Kemewahan yang dihasilkan dari kerja kerasnya selama bertahun-tahun, harus kandas dalam sekejap mata. Rasanya begitu menyakitkan dan menyesakkan.

"Yeobo, otteohkaji?" ratapnya sendu. Menghapus air matanya kasar. Perasaannya sudah tak karuan. Ia ingin terlihat tegar. Tak mau membuat sang suami semakin tertekan, namun ia tak pandai menyembunyikan perasaannya. Ia terlalu lemah, jika harus dihadapkan dengan kenyataan pahit seperti ini.

Sang suami hanya bungkam. Menepuk-nepuk pundak sang istri agar berhenti menangis. Memberikan ketenangan, meski tak berdampak besar.

Hanya koper-koper besar berisi pakaian mereka berdua yang tersisa. Kendaraan, perhiasa, segalanya sudah disegel. Tak ada yang tersisa sedikitpun. Begitu pun dengan ponsel. Mereka benar-benar sudah jatuh pada titik terendah.

Langkah membawa mereka ke rumah pengasingan milik pembantu rumah tangga mereka yang masih setia. Mempersilahkan sang majikan menggunakan rumah usang tak terpakai itu.

Nam Woo Hyun, sang suami. Mengajak sang istri, Park Cho Rong, duduk di atas kasur lipat usang. Menatapnya teduh. "Mianhae, Yeobo. Karena sudah membuatmu susah. Jinjja mianhae." Wajah Woo Hyun terlihat sangat kusut. Menggambarkan penyesalan yang teramat, karena memaksa sang istri harus hidup sulit seperti ini.

Kepala Cho Rong menggeleng cepat. "Ani, Yeobo. Gwaencanha. Selama itu denganmu, aku baik-baik saja," ujarnya tersenyum. Menyembunyikan rasa sakitnya. Membiarkan air mata menjadi satu-satunya pertanda kegundahan hatinya.

"Apa pun yang terjadi, aku akan selalu setia bersamamu. Mendampingimu. Aku tidak peduli jika akhirnya nanti akan sulit. Aku hanya tidak ingin berpisah denganmu."

Senyum Woo Hyun mengembang. Tentu ia tak salah memilih Cho Rong sebagai istrinya. Jiwa wanita itu begitu besar. Rasa sesal juga syukur, bergumul menjadi satu dalam benaknya. Sesal karena ikut membuat sulit hidup wanita itu, dan bersyukur, karena wanita itu begitu kuat.

Ia rengkuh erat tubuh sang istri. Mengecup dalam puncak kepalanya.

"Gomawo, Yeobo. Jinjja gomawo."

Brak

Pintu rumah yang terbuat dari kayu lapuk itu terbuka kasar. Menampilkan seorang wanita paruh baya dengan wajahnya yang memerah.

Itu ibunya Cho Rong.

"Eomma?!"

"Eomoni?!"

Woo Hyun melepaskan dekapannya pada tubuh Cho Rong. Menatap sang mertua kaget. Ia tak menyangka, sang ibu mertua akan datang secepat ini. Sesuai prediksinya.

The Sound of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang