The Sound of Heart: No Promises

416 37 29
                                    

Title : The Sound of Heart: No Promises
Author : Aurelia
Genre : Fanfiction, Angst, Hurt, Romance
Main Cast: Nam Woo Hyun (INFINITE), Park Cho Rong (APINK)
Length : Oneshot
Rating : PG+15

***
Happy Reading
***


Woo Hyun's apartment, Apgujeong-dong, Seoul
December End, 2019

Jika ada yang bertanya padaku kapan hari yang paling membahagiakan dalam hidupmu, aku akan menjawab, setiap hari.

Tidak.

Hidupku tidak sesempurna itu. Aku hanya mencoba untuk berfikir positif dan menjalani hariku apa adanya. Bersamanya. Kekasihku. Nam Woo Hyun.

Sudah lama aku mengenal laki-laki baik hati itu. Kami berteman saat SMA, lalu memutuskan untuk berkencan tiga tahun yang lalu.

Tidak ada yang istimewa dariku. Aku hanya seorang gadis pendiam yang sangat mencintai drama, karena hidupku memang seperti drama. Terlalu banyak masalah rumit dalam tiap hembusan napasku.

"Cho Rong-ah, kau sudah bangun?" Suara serak khas bangun tidur menggema dalam indra pendengaranku. Itu Woo Hyun. Kekasihku. Rupanya dia sudah bangun.

Aku berjalan mendekatinya. "Eumh. Bangunlah. Kita sarapan."

Aku memutuskan untuk tinggal di apartemen milik Woo Hyun. Meninggalkan ayahku di Busan karena hidupnya yang kacau balau.

Bukankah sudah aku katakan, hidupku seperti drama.

Ayahku sangat mencintai uang. Ia pergi berjudi setiap hari dan pulang tengah malam dalam keadaan mabuk. Ia bahkan pernah dipenjara beberapa kali karena ketahuan mencuri. Karena hal itu, ibuku menjadi stress dan bunuh diri.

Mengenaskan?

Memang.

Karena itulah, Woo Hyun membawaku ke Seoul dan memulai hidup baru bersamanya.

Aku mendudukkan tubuhku di samping ranjang. Menarik selimut putih tebal dari tubuhnya. Agar laki-laki itu segera bangun dan sarapan bersama.

"Enghh, dingin. Aku malas bekerja, Cho Rong-ah," ujarnya kesal. Woo Hyun memang sangat membenci dingin. Menurutnya, itu menyebalkan. Karena membuat tubuhnya gemetar.

Alih-alih bangun, Woo Hyun malah menarik tubuhku ke dalam dekapannya. "Ah, hangat," serunya girang. Aku hanya bisa tersenyum geli melihat tingkahnya yang seperti anak kecil.

"Ppali ireona. Sup ikan kesukaanmu akan dingin nanti."

Woo Hyun segera melepaskan pelukannya. Bangkit dari atas ranjang, lalu menyambar celana tidurnya yang tergeletak di lantai. Menutupi boxer hitamnya yang menggemaskan.

Lagi-lagi aku tertawa dibuatnya.

Menurutku, laki-laki yang kini ada di dalam hidupku sangatlah istimewa. Ia mampu membuat hari-hari burukku yang seperti di neraka berubah baik.

Ia adalah putra dari pemilik perusahaan ternama di Seoul. Namun ia rela meninggalkan status sosialnya itu demi aku. Demi gadis miskin dengan latar belakang keluarga yang buruk.

Aku sampai tak habis pikir. Sebenarnya apa yang ada didalam kepalanya yang cerdas itu?

Dadaku berdenyut sakit. Jika aku mengingat saat ayahnya mengusirnya pergi dari rumah. Dua tahun yang lalu. Saat kami lulus SMA. Semua masih terkam jelas dalam memoriku. Aku melihatnya dengan jelas. Tamparan itu. Wajah marah itu.

Woo Hyun hanya bisa diam, dan menggandeng lenganku untuk pergi dari rumah mewah bergaya eropa tersebut. Pergi dan tidak pernah kembali. Hingga detik ini.

The Sound of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang