Berisi tentang kumpulan FF Oneshot dengan Woo Hyun sebagai karakter utamanya.
Tiap cerita terinspirasi dari lagu-lagu random yang penulis dengar.
Happy Reading... 😊😊❤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Title : The Sound of Heart: Beautiful Author : Aurelia Genre : Fanfiction, Romance Main Cast: Nam Woo Hyun (INFINITE), Park Cho Rong (APINK) Length : Oneshot Rating : PG+15
*** Happy Reading ***
Kyungshin High School, Cheongdam-dong, Seoul Musim dingin 2017, Pukul 08.12 KST
Riuh langkah para siswa yang memenuhi lorong sekolah mulai terdengar. Seolah melihat seorang idol, mereka sibuk mengikuti langkah kaki seorang laki-laki tampan, muda, kaya raya dan berbakat. Dia adalah Casanova di SMA ini, Nam Woo Hyun.
Sudah menjadi rutinitasnya setiap pagi, ketika datang ke sekolah. Banyak siswi cantik penghuni sekolah yang jatuh hati padanya dan memberikan bingkisan untuknya. Patut di catat, Woo Hyun bukan idol. Ia hanya laki-laki biasa yang hidup dengan kesempurnaan.
"Aigoooo, lihat kelakuan para gadis itu. Memalukan!"
Gadis dengan rambut kecoklatan panjang yang diikat asal, tengah menatap jijik pada sekumpulan gadis-gadis di depannya.
Dia Park Cho Rong. Gadis yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk musik. Tidak ada kata kencan atau jatuh cinta pada kamus hidupnya selama 17 tahun ini. Cho Rong hanya ingin hidup dengan musik, itu pikirannya.
"Berhentilah menatapnya, Park. Atau kau akan jatuh cinta pada kehebatan laki-laki itu." Lee Sung Yeol, laki-laki tinggi dengan rambut sedikit kemerahan berdiri tiba-tiba di samping Cho Rong. Membuat gadis itu terjengit kaget.
Cho Rong menatap si tinggi yang sudah bersahabat dengannya selama sepuluh tahun, horor. "Neo micheoseo?! Pegang kalimatku--" Cho Rong kembali menatap ke arah laki-laki berlesung pipit dengan rambut pirang yang kini tengah sibuk menebarkan pesonanya, kesal. "Aku tidak akan pernah jatuh cinta padanya!" Cho Rong menunjuk ke arah laki-laki itu.
Sung Yeol tertawa garing, "Katakan sesukamu. Aku yakin, kau pasti akan takluk padanya suatu saat nanti."
Laki-laki tinggi itu kembali melanjutkan jalannya menuju kelasnya di lantai dua.
"Ya! Katchika!"
***
Jam yang melingkar di pergelangan tangan Cho Rong sudah menunjukkan pukul 18. 21. Cho Rong menghela napasnya berat.
Seusai sekolah, Cho Rong harus segera pergi ke tempat di mana ia akan menambah ilmunya, ruang belajar. Itu sudah menjadi rutinitasnya setiap hari seusai pulang sekolah.
"Hah, dingin!" Cho Rong lebih mengeratkan mantel abu-abu nya. Udara malam terasa lebih dingin. Membuat tubuh Cho Rong bergetar, meski mantel abu-abu berbulu sudah melindungi tubuhnya.
Cho Rong adalah gadis yang membenci udara dingin. Tak peduli serapat apa ia memeluk tubuhnya sendiri, hawa dingin masih saja mengusiknya. Seiring dengan turunnya salju. Embusan napasnya saja sampai terliahat menguap di udara. Tersoroti lampu jalan yang meremang.
