Chapter 13

3.5K 441 112
                                    

Sesampainya di Asakusa.

Nezuko, (Name), dan Tanjirou berdiri berdampingan melihat ramai nya kota.

"Aahh aku benci keramaian." Gumam (Name)

Kotanya sudah semaju ini, padahal sudah malam tapi masih terang. Batin Tanjirou

Mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk menjauh dari keramaian dan membeli ramen.

"Aku pesan satu porsi, (Name) san pesan juga?"

"Tidak Tanjirou kun, aku tidak lapar." Jawab (Name) lalu diangguki oleh Tanjirou

Baru saja Tanjirou hendak minum, tiba tiba ia gemetar dan menjatuhkan gelasnya membuat (Name) melirik Tanjirou.

"Ada apa Tanjirou kun? Kau baik baik saja?"

"(Name) san, bau ini. Kenapa tiba tiba sangat menyengat, kenapa muncul ditempat seperti ini!!" Kata Tanjirou lalu segera pergi menuju sumber baunya.

"Bau apaan njir perasaan bau nya ramen enak." Kata (Name) polos

Seketika Choko mematuk kepala (Name) "Kwak! Pemburu iblis bodoh! Kwak! Cepat ikuti Tanjirou"

"IYA IYA SABAR! GUE GORENG LU JADI GAGAK GORENG MAMPUS!"

"Nezuko, kau tunggu disini sebentar ya! Jangan kemana mana!" Kata (Name) lalu diangguki Nezuko yang masih ngantuk

"Tanjirou!! Tungguin!" Teriak (Name) namun Tanjirou mengabaikannya.

Bau ini, bau seperti dirumah kami. Kibutsuji Muzan!! Batin Tanjirou

(Name) berhenti berlari ketika melihat Tanjirou menepuk pundak seorang pria yang menggendong anaknya.

"Itu saha? Iblis yang nyamar kah?" Gumam (Name) lalu ikut mendekat.

"Apa yang bisa kubantu? Kau terlihat sangat panik." Ucap pria itu.

"Ada apa? Apa dia kenalanmu, sayang?"

(Name) melihat Tanjirou yang menutup mulutnya, tubuhnya pun gemetar.

Jadi itu iblis nya, dia sudah punya istri dan anak juga. Berbahaya nih apalagi masih ramai. Batin (Name)

(Name) memutuskan untuk mencoba menjauhkan kedua manusia itu dari pria iblis. "Ehhh Udin, lama ga ketemu apa kabar?" Tanya (Name) membuat Tanjirou sweetdrop

Krik krik krik

"Eh salah ya? Oh iya Jamal apa kabar?"

Krik krik krik

Mampus gue, iblis nya nyeremin. Batin (Name)

"Maaf apa ada yang bisa kubantu?" Tanya Rei yang tak lain adalah istri iblis itu.

"Hehe kami dari PT permen milk*t* menawarkan satu kardus permen gratis, tante. Jika berminat ayo ikuti saya, pasti adeknya itu mau."

"Maaf tapi kami tidak suka manis manis." Jawab Rei lembut, membuat (Name) semakin berkeringat dingin karena sedari awal dia ditatap oleh pria itu.

"(Name) san, dia ini Muzan!" Bisik Tanjirou membuat (Name) sontak berteriak.

"HAH DIA MARKONAH? GUE BARU TAU KALO MARKONAH LAKI!! GUE KIRA TANTE GIRANG!"

Seketika (Name) menutup mulutnya. Terlihat Muzan sedang menahan emosi nya. Wajar saja (Name) tidak tau bahwa itu Muzan karena saat ia bertemu Muzan, iblis itu selalu berpenampilan perempuan.

Ia mengambil kesempatan mencakar tengkuk orang yang lewat hingga menjadi iblis. Setelah itu ia mengajak istri dan anaknya pergi.

Tanjirou langsung menahan pria yang menjadi iblis itu. "KIBUTSUJI MUZAN, TAK AKAN KUBIARKAN KAU KABUR. KEMANAPUN KAU PERGI! AKAN KUPENGGAL KAU DENGAN PEDANG INI!" Teriak Tanjirou, sedangkan (Name) hanya melongo ia bingung apa yang harus dilakukan.

(Name) melihat sekeliling dan menemukan Tamayo bersama Yushiro. Terlihat Tamayo mengangguk pada (Name).

"Tanjirou kun, urus pria itu bersama Tamayo san disana. Aku akan mengejar Muzan." Ucap (Name) lalu meninggalkan Tanjirou.

"Makroni!! Eh maksudnya Markonah! Tunggu, jangan kabur woi!!"

Eh bentar, gue kan buronannya marjan kok malah gue nyamperin dia? Puter balik aja kali ya? Eh jangan ntar dikira gue pengecut lagi. Batin (Name)

Didepannya sudah terlihat Muzan yang menyuruh anak dan istrinya untuk pergi. Setelah itu ia berbalik menuju (Name) yang berlari ke arahnya.

Buset gabisa berhenti gue, woi kaki bisa diem ga lu!!

"Tak kusangka kau membuatku sangat marah (Name), tapi aku juga beruntung karna kau yang menghampiriku." Muzan menyeringai senang

Dengan cepat Muzan menyeret (Name) ke gang yang sepi membuat (Name) memberontak. "Lepasin, sialan!!"

"Jangan harap kau bisa kabur dariku lagi dengan teknik iblismu yang murahan itu!!"

"Siapa juga yang mau kabur?" Jawab (Name) dengan santuy

"Kalau begitu aku akan membawamu ke markasku." Kata Muzan yang masih memegang erat kerah (Name)

"Eh buwung diatas!!" Kata (Name) dan dengan bodohnya Muzan ikut melihat ke arah yang ditunjuk (Name)

(Name) mengambil kesempatan untuk memasukan bubuk wisteria ke mulutnya dan saat Muzan menoleh lagi ke arah (Name), gadis itu menyemburkannya tepat di wajah Muzan.

"Akhhh, sialan!!" Seketika Muzan melepaskan (Name), wajahnya terlihat terbakar dan ia juga kesakitan.

Hikari no kokyu, san no kata : Atsui Hizashi

Keluarlah teknik cahaya matahari dari pernafasan (Name) yang memotong beberapa bagian tubuh Muzan.

Raja iblis itu pun terduduk dan berteriak kesakitan.

Sialan, bagaimana bisa regenerasiku melambat!! Dia... dia sudah bertambah kuat! Dan cahaya itu rasanya seperti cahaya matahari. Batin Muzan

"Kenapa? Kau sulit beregenerasi ya?" Tanya (Name) yang lalu mendekat ke Muzan

"Kau mau tau kenapa aku bisa bertambah kuat? Karna aku sudah banyak berlatih selama ini dan juga aku bisa menggunakan teknik darah iblisku pada diriku sendiri. Aku memperkuat teknik pernafasanku dan kau telah lengah karena menganggapku lemah."

Muzan mendongak menatap (Name) dengan tatapan amarah yang sangat besar. Sedangkan (Name) tersenyum lebar, hingga terlihat taringnya.

Iris mata (Name) menatap tak kalah tajam dari Muzan.

Muzan yang menyadari tersenyum remeh. "Kau terlihat seperti iblis sungguhan ya, (Name). Apa teknik darah itu sudah mulai menguasai sisi kemanusiaanmu?" Ucap Muzan, namun (Name) hanya terdiam

"Sudah kuduga pasti iya, kalau begitu akan kubuat kau memakai teknik darahmu agar menjadi iblis sepenuhnya. Dan dengan begitu kau tidak akan bisa menahan nafsumu saat berada didekat teman teman pemburu iblis mu itu! Dan saat itu juga mereka akan membunuhmu."

"Cengunguk sepertimu diam saja, aku tidak akan menjadi iblis sialan sepertimu! Akan kubunuh kau karena telah membunuh banyak orang tak bersalah!"

(Name) hendak menyerang Muzan kembali, tapi sayangnya iblis itu melarikan diri membuat (Name) sangat kesal.

"Dasar iblis pengecut."

Akhirnya (Name) menyarungkan kembali nichirinnya dan kembali ke Tanjirou.

.

.

.

.

.
Tbc.

[✔] I Hate You! || Shinazugawa Sanemi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang