Chapter 14

3.4K 440 60
                                    

"(Name) san kau tidak lapar? Kau bahkan belum makan dari kemarin." Tanya Tanjirou.

Saat ini mereka berdua sedang berjalan pulang.

"Hehe tidak Tanjirou kun, aku sedang diet." Jawab (Name) seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Demo, kau harus menjaga kesehatan (Name) san."

"Aku tau Tanjirou kun. Terimakasih sudah mengkhawatirkanku."

"Jaa kalau begitu aku duluan ya Tanjirou kun! Mitsuri san pasti mencariku!" Kata (Name) yang berlari seraya melambaikan tangan ke Tanjirou yang masih terdiam.

"Entah kenapa aku mencium bau kebohongan dari, (Name) san." Gumam Tanjirou

(Name) buru buru untuk pulang karena ia belum meminta maaf atas kejadian kemarin saat dikedai, ia tak ingin menyakiti hati Mitsuri.

"Tadaima!!" Kata (Name) namun tak ada yang menjawab.

Ia memutuskan untuk mencari Mitsuri. "Eh kenapa sepi, apa Mitsuri san menjalankan misi ya? Mungkin di kediaman Shinobu san?"

Tanpa pikir panjang (Name) segera mencoba mencari Mitsuri di kediaman Shinobu. Lagi lagi karna kelalaiannya ia menabrak seseorang dengan keras.

"Ahh gomenasai, Sanemi san!!" Ucap (Name) tapi Sanemi hanya diam menatap gadis itu.

"Sanemi san?"

Shinazugawa Sanemi'Pov

Entah kenapa hari ini moodku sangat jelek. Kenapa aku kepikiran kejadian saat itu? Ada apa dengan diriku ini sialan!!

Aku memutuskan untuk berjalan jalan untuk menghirup udara, mungkin bisa untuk membuat moodku jadi lebih baik.

Tiba tiba saja kulihat bocah itu berlari seperti sedang buru buru dan menabrakku dengan keras.

"Ah gomenasai, Sanemi san." Ucapnya namun aku hanya diam tanpa berniat untuk menjawab. Entahlah hanya saja aku sedang malas berinteraksi.

"Sanemi san?" Bocah itu melambaikan tangannya membuatku berdecih.

"Sungguh aku minta maaf, kalau begitu aku duluan! Aku ingin mencari Mitsuri san." Ucapnya lalu pergi begitu saja.

Aku beralih memandang jepit rambut berbentuk daun maple yang tergeletak tak jauh dari kakiku. Apa dia tidak sadar bahwa dia menjatuhkan benda ini?

Dasar ceroboh, padahal ini kan benda yang diberikan Rengoku.

Dengan pikiran yang sedikit kesal aku mengambil jepit itu dan memasukannya ke kantong. Mungkin aku akan mengembalikannya atau tidak?

Jika aku mengembalikannya aku tidak ingin dia mempunyai barang berharga dari lelaki lain, tapi jika aku tidak mengembalikannya dia mungkin akan merasa sangat bersalah pada Rengoku.

Author'Pov

"Bagaimana ini?" Gumam Sanemi, sedetik kemudian ia mengacak rambutnya frustasi

"Akhh, sialan!!" Ucapnya lalu melanjutkan langkahnya

Disis (Name)

"Shinobu san! Apa Mitsuri san ada disini?"

"Ara, (Name) chan? Tadi dia ada disini tapi baru saja dia dipanggil oleh Oyakata-sama."

"Souka, yasudah aku pulang dulu Shinobu san! Terimakasih infonya!!"

Baru saja (Name) keluar dari kediaman Shinobu, ia berpapasan dengan Rengoku.

"Konnichiwa (Name)!!"

"Konnichiwa, Rengoku san!!"

"Kau baru saja pulang dari misi?" Tanya Rengoku lalu diangguki oleh (Name) sebagai jawaban.

"Souka, etto- kalau kau tidak keberatan bisa temani aku ke bukit sekarang?" Rengoku mengalihkan pandangannya kearah lain seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Eh? Aku tidak keberatan si." Jawab (Name) dengan polos, membuat Rengoku tersenyum senang.

Lelaki itu langsung menggandeng (Name) menuju bukit, tempat (Name) biasa menyendiri.

Sesampainya disana mereka berdua duduk dibawah pohon sembari menikmati hembusan angin, tanpa ada yang berbicara.

"(Name)" Panggil Rengoku membuat gadis itu menoleh.

"Tumben kau tak memakai jepit rambut yang kuberi."

Seketika (Name) sedikit terkejut lalu memegangi rambutnya.

Lah perasaan ga pernah gue lepas, kok ilang anj! Mampus, jatuh dimana ini woi! Batin (Name) panik

"(Name)?" Panggil Rengoku lagi

"A-ah e-etto aku menyimpanya di rumah, Rengoku san. Karna aku tidak ingin itu rusak saat menjalankan misi."  Jawab (Name) gugup, ditambah lagi Rengoku hanya diam menatapnya.

Mampus, bisa mati gue gini caranya.

"Hmm, kalau begitu baguslah!!" Ucap Rengoku seraya mengusap surai (Name), membuat gadis itu bernafas sedikit lega.

Nambahin kerjaan aja, gue harus nyari tu jepit.

Terjadilah keheningan lagi selama beberapa menit, hingga Rengoku membuka suara.

"Kau menyukai Shinazugawa?"

Bjir tu the point ga tuh:v

"H-hah?" Kata (Name) yang pura pura budeg sementara.

"Kau menyukai Shinazugawa?" Tanya Rengoku lagi.

(Name) menunduk "Y-ya aku sudah menyukainya dari awal, Rengoku san."

"Begitu ya?" Gumam Rengoku yang masih didengar (Name)

"(Name), aku menyukaimu!"

Shinazugawa Sanemi'Pov

Beberapa menit aku memikirkan untuk mengembalikan jepit ini atau tidak. Aku memutuskan untuk mengembalikannya.

Aku pun menuju ke kediaman Kocho untuk menemui bocah itu, namun Kocho bilang dia sudah pergi bersama Rengoku kalau tidak salah kebukit.

Apa yang mereka lakukan?

Tanpa pikir panjang aku menuju kebukit dan benar saja aku melihat (Name) dan Rengoku sedang duduk berdua.

Rengoku sialan!

Terlihat mereka sedang berbincang, membuatku penasaran. Aku diam diam menyembunyikan keberadaanku untuk mendengarkan perbincangan mereka.

Perbincangan awal mereka samar samar, karena aku jauh dari mereka. Aku bukan Uzui yang pendengarannya tajam.

Aku berusaha untuk lebih mendekat hingga aku mendengar...

"(Name), aku menyukaimu!"

Penuturan dari Rengoku membuatku tak bergeming, aku mengepalkan tanganku dengan erat. Rasa ingin bertarung dengannya, membuktikan siapa yang layak melindungi bocah itu.

Aku hendak menghampiri mereka, namun aku urungkan. Tak ada gunanya juga jika aku membuat masalah sekarang.

Lebih baik aku pergi dari sini.

.

.

.

.

.

Yak masalahnya makin rumit :)

Tbc.

[✔] I Hate You! || Shinazugawa Sanemi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang