Bermalam Sama Nyai

5.1K 43 1
                                    

Udah dua bulan ini aku tinggal di Asrama ini, bersama Nanda sebagai teman sekamarku. Semenjak minum pil itu, perasaanku sering naik turun. Terkadang kebawa emosi sendiri, hingga kadang menangis sendirian di dalam kamar. Aku jarang keluar kamar, hanya saat diajak Nanda keluar, ku iyakan untuk keluar kamar. Aku yang pernah merencanakan keluar pun ku tunda, semenjak Nanda memberikan pelayanan ekstra kepadaku.

"Aku tau kalo kamu ini buronan", ucapan itu yang pernah membuatku jantungan. Kira-kira seminggu awal pemakaian pil itu, yang anehnya Nanda malah mendekatiku dan bilang ingin mencumbuiku. Aku hanya pasrah saja, meski awalnya susah ereksi.

 Aku hanya pasrah saja, meski awalnya susah ereksi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Setelah itu, aku sering diajak Nanda untuk memuaskan libidonya, termasuk memperbesarkan ukuran dadaku agar seperti miliknya."kamu harus mau! Pokoknya kamu harus memiliki dada asli", katanya yang ingin aku menjadi cewek, terlebih aku akan dilaporkan ke Polisi jika ada seorang residivis yang kabur dari penjara beberapa waktu yang lalu.

"yaudah, aku akan menuruti apa keinginanmu", dalam hati sebenarnya aku menikmati Nanda, di sisi lain aku pasrah jika harus berpenampilan selayaknya wanita pada umumnya.

Cerita selengkapnya ada di 

https://karyakarsa.com/cheesebuns555/jilbabku-part-1-8

JilbabkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang