flashback
Gadis berumur 7 tahun menyusuri sebuah lorong dimalam hari, dengan santai ia menyusuri jalan itu tanpa rasa takut. Langkah gadis itu terhenti melihat sebuah perkelahian kecil, gadis itu reflek melerai perkelahian itu. Bukanya terlerai, ia malah terkena pukulan tepat diwajahnya. Gadis itu hanya tersenyum dan membanting orang yang memukulnya tadi, semua terdiam mendengar rintihan kesakitan. Bahunya patah, dan itu karena (Name).
15 menit kemudian
“Haahhh, cukup lelah aku menangani kalian. Ternyata kalian lemah”, (Name) tertawa.
(Name) duduk diatas tumpukan orang orang tadi, sesekali dia menatap semua wajah orang orang itu. (Name) menjambak salah satu rambut dari mereka.
“Paman, kau lemah sekali bahkan kau kalah dari anak kecil seperti ku”, (Name) tersenyum.
(Name) turun dan mengusap salah satu surai dari mereka,
“Kalian bebas, istirahat dan jangan ulangi lagi yaa?”, ucap (Name) diakhiri senyuman.
“BAIK”, jawab mereka bersemangat.
(Name) kembali berjalan dan merasa seseorang sedang mengikutinya, (Name) tidak panik ia meneruskan langkahnya. Sudah hampir sampai kerumah, ia mendengar suara kaleng yang tidak sengaja tertendang. (Name) berbalik dan mendapati lelaki bersurai kuning,
“Siapa, kau?”, tanya (Name).
“Ryuguji Ken, Draken”, jawabnya bangga.
“Kenapa kau mengikuti ku?”, tanya (Name).
“Kau hebat sangat hebat, mengalahkan mereka sampai babak belur seperti itu, apalagi kau PEREMPUAAN, mari berteman”, Draken mengatakannya dengan semangat dan menjulurkan tangannya.
“Terima kasih, aku (Name) jangan sungkan padaku yaa”, (Name) menjabat tangan Draken dan tersenyum.
“Aku akan bermain dengan mu lain kali, bay bay”, Draken lari dan pulang.
(Name) melambai, ia melanjutkan langkahnya. Ia senang mendapat teman pertama, yap pertama. (Name) dijauhi tetangga maupun teman tk nya, semua berawal semenjak (Name) bisa menumbangkan satu orang om om.
“(Name)!!”
“Nii-chaan”, (Name) memeluk abang nya.
“Kau”, dia mencubit pipi (Name).
“berkelahi lagi?! aku khawatir, bakaa”, sambungnya.
“Gomen”, balas (Name) dnegan wajah datar.
“Ayoo pulang, ibu dan ayah sudah menunggu”, nii chan menarik tangan (Name).
“Nii – chan kau tau, aku menemukan teman”, ucapnya.
“Benarkah? Kau tidak terluka kan?”, tanya nya cemas.
“Tidak, Cuma biru bisa ditutup pakai rambut kok”, jawab (Name) santai.
“Bukan adek gua”
off
“(Name), nanti disekolah bertemanlah dengan semua orang”, ucap ibu (Name).
“Baik bu”, jawab (Name) dengan semangat.
“Nii – chan sudah bangun?”, tanya Ibu.
“Tidak tau”
“Dimana morning kiss ayah?”, ucap ayah (Name).“Mohh ayah, aku nanti terlambat tapi baiklah”, (Name) mengecup sekilas pipi ayahnya.
“Aku pergii”, (Name).
“Hati hati dijalaan”, jawab kedua orang tuannya.
(Name) berjalan dengan gembira, dia bisa bertemu banyak orang, mungkin teman? Entahlah, dirinya sangat gembira hari.
“(Name)-chan ohayou”, sapa Mitsuri.
“O-ohayou”, (Name) menyapa balik, ia cukup kaget melihat ukuran dada Mitsuri yang ‘besar’ dan terlihat jelas dengan baju sekolah.
“Pe-penampilanku jelek yaa”, ucap Mitsuri.
“Tidak tidak, kau cantik, sangaat”, jawab (Name).
(Name) melihat dadanya, perbedaan besarnya sangat jauh, sangaaat!!.
“Ayo berangkat”, ajak Mitsuri sambil tersenyum.
Dijalan, Mitsuri menjadi pusat perhatian. Eits, bukan hanya Mitsuri, (Name) juga diperhatikan oleh semua orang dijalan. Paras (Name) aura, bodynya, ramping dan cantik. Sudah sampai disekolah, (Name) dan Mitsuri masuk ke kelas yang berbeda. Mitsuri masuk kelas unggul, sedangkan (Name) masuk ke kelas yang penuh dengan wajah wajah petarung /eaak.(Name) duduk didekat jendela, tidak seorang pun yang dia kenal ada disini. Tiba tiba, seseorang tidak sengaja menabrak meja (Name).
“Aduh duh, eeh maaf maaf aku tidak sengaja”, dia membungkuk 90 derjat.
“Tidak apa apa, kau tidak perlu menunduk seperti itu”, ucap (Name) sambil terkekeh.
“Ehehehe, aku gugup”, ucapnya.
“Tidak apa, mau duduk disebelahku dan jadi teman ku?”, tanya (Name).
“Boleh?”, tanyanya.
“Tentu, aku (Name)”, ucap (Name) sambil tersenyum.
“Hanagaki Takemichi, salam kenal”, balasnya sambil membalas senyum (Name).
“Takemichi ya, salam kenal juga”
Bel sudah berbunyi, mereka saling mengenalkan diri masing masing dan belajar. Begitulah sehari hari, (Name) mendapat beberapa teman, mereka sangat akrab. Saat pulang sekolah, (Name) jalan sendirian menuju lapangan sekolah. Ia mendegar suara ricuh dan suara pukulan yang agak keras, (Name) langsung berlari dan mengecek hal tersebut.
Matanya membulat saat melihat Takemichi dipukuli beberapa kali, tubuhnya tidak tinggal diam. dengan secepat kilat ia berdiri didepan Takemichi dan melindunginya. Semua yang berada disana lantas kaget dan beberapa ada yang terpesona akan kecantikan (Name).
“(Name)-chan”continue
02-06/21(Name) 👆👆
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍɪᴋᴇʏ ' ᴍʏ ɢɪʀʟ '
Romanceɢᴀᴅɪs ɪᴛᴜ ᴋᴜᴀᴛ, ᴍᴇsᴋɪ ʙᴀᴅᴀɴʏᴀ ᴋᴇᴄɪʟ. ɢᴀᴅɪs ɪᴛᴜ ʙᴇʀʜᴀsɪʟ ᴍᴇɴᴀʀɪᴋ ᴘᴇʀʜᴀᴛɪᴀɴ ᴅᴀʀɪ ʙᴏs ᴛᴏᴍᴀɴ, sᴀɴᴏ ᴍᴀɴᴊɪʀᴏ. (ɴᴀᴍᴇ) ɢᴀᴅɪs ʏᴀɴɢ ᴜɴɪᴋ-!! sᴀɴᴏ ᴍᴀɴᴊɪʀᴏ x (ɴᴀᴍᴇ) ༶•┈┈⛧┈♛ 𝓔𝓷𝓭 ♛┈⛧┈┈•༶ ᴏᴏc 𝟷𝟻+ 1# tokyo 1# sano manjiro 02-06/2021