2.

9K 1.2K 193
                                    

     “(Name)-chan”

     “Tidak apa apa Takemichi, aku tidak selemah perempuan pada umunya”, (Name) mengedipkan satu matanya.

     “Oi cewe aneh, menyingkir”, kata orang yang memukul Takemichi tadi.

     “Takemichi, lihat dan perhatikan”, ucap (Name).

     “Eeeh?”

   (Name) mengambil dua langkah maju dan sedikit menunduk. (Name) mengangkat kakinya dan mendaratkannya tepat di perut lelaki itu, sudah dengan perut ia beraril ke wajah . (Name) meninju wajah pria itu sampai hidungnya mengeluarkan darah, semua yang melihat itu terkejut akan kemampuan (Name) dalam bela diri yang kekuatannya melebihi pria yang besar badanya tiga kali badan (Name).

     “O-oi”

     “Cewe itu pasti gila”

     “ia menghancurkan Kiyomasa dalam sekejap”

    “Hora Takemichi, tidak apa apa”, (Name) menjulurkan tangannya untuk membantu Takemichi berdiri.

     “Selamat siang komandan”, teriak mereka tiba tiba.

   (Name) dan Takemichi menoleh, disana ada dua orang berbadan tinggi dan satunya lagi sedikit lebih tinggi dari (Name).

   ‘tato itu’

flashback

     “Naa Draken, apa itu tato?”, tanya (Name).

     “Tentu, bagus bukan!!”, jawabnya dengan bangga.

     “Aku juga ingin”, balas (Name).

     “Akan ku tunjukan tempatnya”, jawab Draken dengan semnagat.

off

      “Draken?!”, (Name) dengan nada kaget.

     “Haa? Siapa kau?”, jawabnya.

     “Hora, ingat aku?”, (Name) menunjukan bagian belakang lehernya dengan sedikit mengangkat rambutnya keatas.

     “Tato itu,kau (name)?!”, balalsnya.

     “Ternyata benar Draken”, (Name) berlari dan langsung memeluk Draken erat.

     “Kau sudah besar (Name)”, Draken membalas pelukannya.

     “Tentu, aku sampai kaget kau tumbuh besar”, (Name) tersenyum gembira.

   Meski mereka teman, sudah 4 tahun  mereka tidak bertemu. Entah kenapa.

     “Kau yang menumbangkan dia?”, tanya seseorang yang ada disamping Draken.

     “Tentu”, (Name) tersenyum bangga.

      “Belum pernah kulihat wanita sekuat dirimu, aku Mikey”, Mikey tersenyum.

     “Xixi, aku memang kuat, ooh aku (Name)”, (Name) menjulurkan tangannya dan dijabat oleh Mikey.

      “Draken juga bertambah kuat kah?”, tanya (Name).

     “Mau kubuktikan?”, smirk Draken.

     “Kapan kapan, hehe aku memakai rok”, (Name).

     “Ga nyambung”, ucap Draken sambil mengusap rambut (Name).

     “Hehee”, (Name) tersenyum.

   Mikey berjalan mendekati mendekati Takemicchi dan berbicara sesuatu, (Name) tidak mendengarkan percakapan itu sepenuhnya. Setelah mendengar Draken membubarkan perkumpulan itu, (Name) awalnya ingin pergi namun ia ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan teman lamanya.

      “Draken”, panggil (Name).

     “Iya?”, jawabnya.

     “Mikey itu, kuat kah?”, (Name).

     “Dia, sangat kuat”, Draken tersenyum.

     “Uwaaaa”, (Name) berbinar.

     “(Name) chan”, panggil Mikey.

     “Tolong bawa Takemichi ke UKS yaa?”, pinya Mikey.

     “Baiklah, jaa aku pergi dulu, bay bay”, (Name) membawa Takemichi ke UKS.

   Saat sampai di UKS, Takemicchi duduk diatas kasur, sedangkan (Name) dikursi. (Name) mengambil alkohol dan kapas untuk membersihkan luka Takemichi.

   BRUAK

     “Takemichi kun

     “Umm? Hina chan”, (Name).

     “(Name)? Ada apa ini?”, Hina langsung memeriksa Takemichi.

     “Dia berkelahi, dan aku mengobatinya”, jawab (Name).

     “Mooh Takemichi baka”, Hina.

     “Kalian pacaran bukan?”, (Name).

   Keduanya saling blushing, hening untuk beberapa saat.

     “Hihi, maaf maaf silahkan habiskan wantu kalian berdua”, (Name) langsung pergi dan menutup pintu UKS itu.

     (Name) jalan menuju rumahnya, tidak terlalu jauh. Hanya dengan satu kali naik kereta dan jalan beberapa meter, saat dijalan (Name) melihat anak kecil yang dikejar anjing. Tubuh (Name) reflek mengendong anak itu dan menjinakan si anjing, hanya dengan bersiul anjing itu langsung duduk patuh. Anak yang (Name) gendong sudah berhenti menangis karena hiburan dari (Name).

     “(Name)?”

     “Ugh? Ooh Mikey, hay”, (Name) tersenyum.

     “Sedang apa?”, tanyanya.

     “Anak ini menangis karena anjing lucu ini, untung saja aku tepat waktu”, (Name) mengangkat anak itu tinggi.

     “Lain kali hati hati yaa”, kata (Name) kepada anak itu.

     “Baik, nee san”, anak itu berlari kecil menuju rumahnya.

     “Nah ini, doggie pulang lah”, (Name) mengelus sebentar anjing itu dan memberikan aba aba pergi.

     “(Name), sangat baik yaa”, ucap Mikey tiba tiba.

     “Tidak kok, Mikey juga orang baik”, (Name) tersenyum.

     “Benarkah?”

     “Iyaap, dimana rumah mu?”, tanya (Name).

     “Searah”, jawabnya sambil tersenyum.

     “Eehh? Dimana?”,bingung (Name).

     “Kau sangat ingin tau? Ahahaha, kita satu jalan”, jelasnya

     “Kalau begitu ayo pulang bersama”, (Name) langsung menarik tangan Mikey dan pergi menuju stasiun. Mikey melihat bekas luka panjang ditangan bagian atas (Name), matanya membulat.

     ‘dia...’








continue
02-06/21

ᴍɪᴋᴇʏ ' ᴍʏ ɢɪʀʟ 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang