6.

6.3K 864 423
                                    

Hujan sudah berhenti, saatnya bagi Mikey dan Draken untuk pulang.

   “Maaf merepotkan terima kasih, (name) Chifuyu, kami pulang dulu”, pamit Draken.

     “Tidak kok, hati hati dijalan”, (Name) tersenyum.

     “Bay bay”, Mikey.

   Saat semua sudah dibersihkan, (Name) pergi ke kamar dan merebahkan tubuhnya.  (Name) melihat ke arah jendela,  meski (Name) terlihat tenang didepan Mikey dan Draken, sebenarnya (Name) deg deg an karena Mikey. Semua yang Mikey lakukan berhasil membuat (Name) salting setengah mati.

     “(Name) dimana topi ku?”, tanya Chifuyu yang memakai hoodie hitam dan celana panjang hitam.

     “Nii – chan mau kemana?”, tanya (Name).

     “Jalan, bersama alisa”, Chifuyu.

     “Sudah pasti aku tidak boleh ikut, diatas lemari” (Name) mempoutkan bibirnya.

     “Jika kau ingin pergi juga, pergi saja uangnya diatas meja”, Chifuyu.
   
     “Boleh?”, (Name).

     “Iyaa, pergilah paling lambat pulang jam 10”, Chifuyu mengusap rambut (Name).

     “Aku pergi dulu”, pamit Chifuyu.

      “Hati hati dijalan”, (Name).

   (Name) membuka hapenya, ia melihat bahwa hari ini ada manga baru limitid edition. Segera ia  memakai kaos oversize kuning  dengan celana sepaha, tidak lupa sepatu hitam yang dibeli ayah 2 bulan lalu. Tidak lupa uang yang nii – chan tinggalkan diatas meja.

     “Aku, harus naik bus dulu”, (Name) berbicara sendiri.

   (Name) menaiki bus, hanya 30 menit (Name) sudah sampai. Halte nya berada didepan toko buku yang (Name) tuju, segera ia mencari buku itu. Untungnya masih tersisa dua buah, (Name) berjinjit karena tubuhnya kecil. Tiba tiba (Name) diangkat oleh seseorang, (Name) terkejut, tangannya begitu besar, kesempatan bagi (Name) untuk meraih buku itu lalu membanting pria yang mengangkatnya tadi.

     “(Name)”, panggil pria itu.

     “Siapa- eeh kau ternyata”, (Name).

     “Sudah berapa lama disini?”, tanyanya.

     “Baru sebentar, kalau kau?”, (Name).

     “Saat kau masuk, aku dibelakang mu (Name)”, dia tersenyum.

     “Aku merindukan mu, Mitsuya”, (Name).

     “Begitu juga aku, kau sehat?”, tanya nya.

     “Bugar”, (Name) tersenyum.

     “Syukurlah, baiklah aku harus segera kembali, adik adik ku menunggu”, Mitsuya.

     “Tidak jadi beli buku?”, tanya (Name).

     “Tujuan ku kesini hanya untuk membantu mu”, Mitsuya tersenyum.

     “Hati hati, sampaikan salam ku pada adik adik mu”, (Name) melambaikan tangannya.

     “Pastinya”

   Sesudah membelu buku, (Name) duduk disebuah cafe. Ia masih membayangkan wajah Mitsuya, (Name) mengulum senyumnya. Hubungan (Name) dan Mitsuya hanya sebatas teman, Namun keduanya menyimpan rasa yang sama. Salahnya, ff ini menceritakan tentang kisah (Name) dan Mikey. (Name) harus menerima takdirnya, saat memeriksa tas (Name) terdapat kertas disana, ternyata undangan pernikahan, dari Mitsuya.

     “Mitsuya, pernikahan sepupunya ternyata”, lega (Name).

     “Ooh (Name) juga dapat?”

     “M-mikey, sejak kapan kau duduk disana”, (Name).

     “Dari tadi”, Mikey mrm pout kan bibirnya.

     “Kenapa sendiri? Dimana Draken?”, tanya (Name).

     “Aku hanya ingin sendiri, (Name) juga sendiri”, Mikey mengeluarkan senyumannya.

     “Kalau begitu, mari ikut aku”, (Name).

     “Kemana?”, tanya Mikey.

     “Ke gamezone”, (Name) langsung menarik tangan Mikey dan menuju gamezone.

 
   Di gamezone ini, banyak permainan seperti boneka dalam kotak kaca, memancing ikan dengan magnet dan lain lain (kaya transmart) . (Name) dan Mikey bermain bersama, senang rasanya. (name) banyak tersenyum, Mikey yang melihat itu merasa senang, (Name) bahagia karena dirinya, bukan yang lain.

    “Hari ini menyenangkan ya”, (Name).

     “Iyaa, aku senang (Name) menyukainya”, Mikey.

     “Lain kali kita kesana lagi ya?”, tanya (Name).

     “Iya, hanya saja dengan status yang berbeda”, Mikey.

     “Status maksudnya?”, (Name) kebingungan.

     “Jadi pacar ku dulu, baru kita kembali kesana”, Mikey.

     “Pa-pa-pacar”, (Name) blushing.

     “Iyaa, pacar, apa (Name) mau menjadi mili ku?”, tanya Mikey.

   (Name) tak berkutik, dia menatapp mata Mikey dalam. (Name) memeluk Mikey erat, Mikey kaget. Bukan karena tiba tiba (Name) memeluk dirinya, tapi karena pelukan yang ia rasakan sekarang ini sangat hangat, sangat. Mikey seperti menemukan rumah, rasanya sangat nyaman ketika berada dipelukan (Name).

     “A-aku mau”, (Name).

     “Syukurlah”, Mikey membalas pelukan (Name).

    “Mulai sekarang, jangan memendam semuanya sendiri, jika ada masalah atau sesuatu yang menggangu mu datang pada ku”, (Name).

      “Akan aku ingat”, Mikey.

   berhasil, aku milik (Name)’ batin Mikey.









      “Itu orangnya”

     “Baiklah, dia sudah menjadi target”

     “Siap siap menangis, Mikey-kun”







continue
06-06/22

ᴍɪᴋᴇʏ ' ᴍʏ ɢɪʀʟ 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang