7.

5.4K 768 46
                                    

     “(Name), saatnya pulang”, Mikey mengusap rambut (Name).

     “Hehe, baiklah”, (Name) tersenyum.

     “Mari pulang bersama”, ajak Mikey.

     “Yuk”, (Name).

   Malam itu, malam bahagia bagi (Name) dan Mikey.  Yaa malam dimana Mikey menembak (Name). Sekarang mereka didalam bus, menuju rumah. (Name) tertidur dibahu Mikey, lelah rasanya seharian ini. Mikey merona, kala gadis yang dia sukai sudah menjadi miliknya namun belum sepenuhnya. Setibanya di halte, Mikey tidak membangunkan (Name), ia menggendong (Name). Mikey masih ingin lama lama dekat dengan (Name), namun itu tidak mungkin.

  ‘tunggu aku ya? (Name)’

-skip-
slip

     “Mhmm”, (Name) membuka matanya perlahan.

     “(Name) sudah bangun?”, Chifuyu.

     “Sudah”, (Name) duduk perlahan.

     “Mikey bilang pada ku, kau sudah mulai berpacaran dengannya, benar?”, Chifuyu menatap (Name) tajam.

     “I-iya itu benar”, (Name).

      “Hahh, bagaimana lagi hanya saja berjaga jaga lah, aku sudah merasa bahwa sekarang kau sedang diincar”, Chifuyu.

     “Kenapa?”, tanya (Name).

     “Mikey pemimpin toman, otomatis jika berita kau dan Mikey pacaran maka akan banyak orang yang melindungi mu, tapi tidak sebanyak orang yang mengincarmu”, Chifuyu.

      “Tidak apa, aku bisa menjaga diri”, (Name) tersenyum.

      “Iya, tolong jaga dirimu”, Chifuyu tersenyum.

      “Apa nii – chan anggota toman?”, tanya (Name).

      “Iyaa”, Chifuyu mengusap lembut rambut (Name) lembut.

     “Baiklah, akan ku jaga diriku dengan baik”, (Name) tersenyum lebar.

     “Gadis baik”, Chifuyu.

   Pagi itu (Name) dan Chifuyu berangkat sekolah, tentunya Mitsuri juga berangkat dengan (Name). Sesampainya disekolah, Mitsuri langsung berlari menuju halaman belakang sekolah. Awalnya (Name) tidak peduli, hanya saja semakin lama semakin sering Mitsuri pergi kesana. (Name) mengikuti Mitsuri diam diam, ternyata selama ini Mitsuri menjadi budak dari wakil ketua osis perempuan. Waketos itu menendang bahu Mitsuri, (name) yang geram meninju Waketos itu tepat di perutnya. (Name) menarik lengan Mitsuri dan membawa Mitsuri lari.



(waketos : wakil ketua osis)



      “(name), tidak semua itu”, Waketos itu menjentikan jarinya. Beberapa kelompok siswi perempuan berkumpul disana dengan membawa tongkat baseball, tongkat sapu.

     “Habisi mereka”, Waketos.

     “(Name) lebih baik menyerah saja”, Mitsuri mulai ketakutan.

     “Tenang saja Mitsuri, aku jago”, (Name).

     “Oi Waketos, kalau mau gelud tangan kosong dng, malah pake senjata dasar penakut”, (Name) mengikat rambutnya menjadi ekor kuda.

     “Ara ara, kau takut?”, Waketos itu mengeluarkan smirknya.

     “Tidak sedikit pun”, (Name) berlari dan melompat, ia daratkan kakinya tepat diwajah gadis berkacamata.

     “Sudah jelek sok jago lagi, siapa itu? Yaa kalian”, (Name) melayangkan tinjunya dibawah dagu perempuan berambut kribo. Setelah itu (Name) mengambil tongkat baseball lalu berputar, dengan itu semua kepala siswi siswi itu berdarah. Sekarang tingga Waketos.

     “OI bajingan”, (Name) menahan pergerakan Waketos yang ingin kabur.

     “Brengsek”, Waketos itu mengeluarkan pisau lipatnya dan melayangkannya tepat diwajah (Name). Teruir garis panjang disana.

     “(Name)!!”, panik Mitsuri.

     “Sialan, bahaya kalau nii – chan lihat, maah mari buat luka yang sama”, (Name) merebut pisau itu dan membuat ukiran panjang dari pangkal tangannya sampai jari tengah.

     “Naah, sudah jadi, ayo Mitsuri kita pergi”, (Name) menarik lembut tangan Mitsuri.

     “Oiya aku lupa, jika kalian berani menenyentuh MITSURI ku, nama kalian akan terpajang dibatu nisan”, (Name).

 
   (Name) dan Mitsuri berjalan meninggalkan gadis gadis itu, disaat bersamaan, Mitsuri merasa bersalah dan juga merasa lega.

     “(Name)-chan, darahnya ga berhenti”, panik Mitsuri.

     “Tidak apa, tinggal dijilat”, jawab (Name) santai

     “Baka (Name)-chan, mooh ayo obatin dulu”, Mitsuri menarik tangan (Name), namun (Name) tidak bergerak sedikit pun.

     “Tidak apa, aku baik baik saja”, (name) tersenyum.
     
     “(name)- chaan”, Mitsuri memeluk (Name) erat.

     “Arigatoo”, Mitsuri.

     “Haik, ayo kita pulang”, ajak (Name).

     “Luka mu bagaimana?”, tanya Mitsuri.

     “Dirumah akan kuobati”, (Name).

   Saat dijalan, (Name) merasa seseorang sedang mengikutinya. Ia menyuruh Mitsuri untuk jalan duluan dan memeriksa dibelakang. Saat memeriksa, (Name) dibekap dengan kain lap. Sebelum benar benar pingsan, (Name) berteriak.


     “Mtisuri, lari dan pergi ke Chifuyu dan Mikey. Katakan aku diculik, pergi sekarang!!”, teriak (Name), tak lama (Name) pingsan.




   ‘kita berhasil, hahaa

     ‘sekarang kita tunggu Mikey tak terkalahkan datang




continue
06-06/21

siap" gelud

ᴍɪᴋᴇʏ ' ᴍʏ ɢɪʀʟ 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang