“Mikey, ini futon nya”, ucap ibu.
“Arigato, etto”,
“panggil saja ibu”, ucapibu sambil menepuk lembut pundak Mikey.
“Baik ibu”, ucap Mikey sambil tersenyum.
“Shht, shhht Mikeeyyy”, panggil (Name) dengan berbisik.
“Apa?”
“Sini duluu”, (Name) mengayun ayunkan tangan nya kebawah.
“Humm baiklah”, Mikey meletak Futonnya dilantai lalu mendekat kearah (Name).
“Ikuti aku”, (Name) langsung menarik tangan Mikey dan membawa Mikey ke loteng.
“Kenapa?”, tanya Mikey.
“Lihat ini”, (Name) menunjukan sebuah kotak dengan warna yang sama dengan rambut Mikey.
“Kotak apa ini?”, tanya Mikey.
“Coba putar kuncinya”, (Name).
Mikey memutar kunci nya, kotak terbuka dan menampilkan seorang balerina yang berputar mengikuti musik. Ada juga lampu lampu yang membuat loteng itu terlihat sangat terang, Mikey berbinar.
“A-aku ingin memberi hadiah”, ucap (Name).
“Hadiah untuk?”, ucap Mikey sembari meletakan kotak itu dan menatap (Name).
“Hadiah karena sudah selalu melindungi ku, aku senang bertemu dengan mu, Draken dan Emma juga. Makanya aku berterima kasih, sangat”, ucap (Name) sambil memeluk Mikey erat.
“Tidak perlu (Name), aku ingin melindungi mu karena itu sudah hak ku”, ucap Mikey.
“Eeh?”
“Kau tau, aku sudah memperhatikan mu semenjak kau masih kecil. Aku ingat saat Kenchi mengajak mu membuat tato, aku tertawa saat keberanian mu itu tergantikan oleh kata ‘sakit’ saat membuat tato, kau yang awalnya menangis tersenyum saat melihat Kenchi tersenyum senang. aku hangat saat melihat wajah manis mu ini menggeluarkan senyuman. Maka itu, aku sudah berniat untuk mendekati mu dari dulu, Kenchi tau waktu itu hanya saja aku mencoba untuk menutupinya. Aku berusaha agar aku terlihat baik didepan mu, aku menyayangi mu (Name)”, Mikey.
“Ja-jadi kau yang waktu itu tertawa sangat keras saat aku memasang tato ini?!”, (Name) merona.
“Tidak-“
“Salah lagi”, Mikey.
“Mooh aku berjanji waktu itu akan memukul orang yang menertawakan ku”, (Name) mempoutkan bibirnnya.
“Pukul saja, tidak sakit kok”, Mikey merentangkan tangannya.
“Dasar”, (Name) tidak memukul Mikey, melainkan memeluk tubuh Mikey erat.
“(Name)?”
“Aku juga, menyayangi Mikey”, ucap (Name) sambil tersenyum menatap Mikey.
“Aku sudah berjanji untuk menikahi mu, maka dari itu kita terus bersama yaa?”, ucap Mikey sambil menaikan jari kelingkingnnya.
“Humm, baiklah”, (Name) mengganguk dan menautkan jari kelingkingnya dengan kelingking Mikey.
Mikey meraih tengkuk bagian belakang (Name) lalu mencium bibir (Name) lembut, (Name) menutup matanya. Mikey terus menciumi wajah (Name), mulai dari alis, mata, hidung, pipi sampai telinga.“Sudah malam, ayo tidur”, ajak Mikey.
“Satu pelukan lagi”, pinta (Name).
“Baiklah”, Mikey memegang kepala belakang (Name) lalu menyandarkannya ke dada Mikey, (Name) mempererat pelukannya sambil mendusel dusel.
“Andai kita sudah besar, kita bisa menikah”, ucap Mikey.
“Benar juga”, ucap (Name) sambil sedikit terkekeh.
“Baiklah ayo kebawah?”
“Ayoo”
(Name) dan Mikey turun secara perlahan, Mikey tidur bersama ayah sedangkan (Name) sendiri diatas. (Name) duduk dipinggir jendela dan menikmati angin berhembus, seseorang mengetok pintu kamar (Name).
“Masuklah nii – chan”
“Belum tidur?”, tanya Chifuyu.
“Belum, sebentar lagi”
“Ada yang ingin kutanyakan”, ucap Chifuyu sambil memberikan segelas coklat hangat.
“Tentang Mikey?”, tanya (Name).
“Bukan, aku merasa kita mulai agak, jauh”, ucap Chifuyu.
“nii – chan”
“Aku senang, kau tersenyum dan menikmati hari hari biasa, tapi sakit rasanya saat melihat kau dengan Mikey. Rasanya seperti kau itu sangat jauh, sangaat”, ucap Chifuyu sambil menatap bulan. (Name) menundukan wajahnya.
“Aku ingin seperti dulu (Name), seperti kau masih menangis saat terjatuh dan merengek meminta ku untuk tidur berdua”, ucap Chifuyu.
“Aku juga merindukan nii - chan”, (Name) meletakan gelasnya dan menarik tangan Chifuyu sampai tertidur diatas kasur.
“onii – chan, temani aku”, ucap (Name) dengan nada merengek.
“onii – chan disini”, Chifuyu memeluk (Name) erat, Chifuyu sangat merindukan aroma stawberry pada rambut (Name).
Kalimat itu, kata kata yang dirindukan Chifuyu. Aroma yang ia rindukan, tubuh yang ingin sekali ia peluk saat tidur.
“Gomen nii – chan, aku melupakan mu”, ucap (Name).
“Bukan melupakan, tapi kita harus semakin dekat, aku menyayangi adik ku”, ucap Chifuyu sambil mencium seluruh wajah (Name), termasuk bibir pink (Name)
“Aku menyayangi nii – chan juga”, ucap (Name) sambil tersenyum lalu perlahan tidur dipelukan Chifuyu.
Mereka berdua tertidur, sangat nyenyak.
continue
12-06/21
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍɪᴋᴇʏ ' ᴍʏ ɢɪʀʟ '
Romanceɢᴀᴅɪs ɪᴛᴜ ᴋᴜᴀᴛ, ᴍᴇsᴋɪ ʙᴀᴅᴀɴʏᴀ ᴋᴇᴄɪʟ. ɢᴀᴅɪs ɪᴛᴜ ʙᴇʀʜᴀsɪʟ ᴍᴇɴᴀʀɪᴋ ᴘᴇʀʜᴀᴛɪᴀɴ ᴅᴀʀɪ ʙᴏs ᴛᴏᴍᴀɴ, sᴀɴᴏ ᴍᴀɴᴊɪʀᴏ. (ɴᴀᴍᴇ) ɢᴀᴅɪs ʏᴀɴɢ ᴜɴɪᴋ-!! sᴀɴᴏ ᴍᴀɴᴊɪʀᴏ x (ɴᴀᴍᴇ) ༶•┈┈⛧┈♛ 𝓔𝓷𝓭 ♛┈⛧┈┈•༶ ᴏᴏc 𝟷𝟻+ 1# tokyo 1# sano manjiro 02-06/2021