8.

4.8K 736 187
                                    

15+


     ‘bos, target sudah ditempat’

     ‘bagus, beri dia pemanasan’

      ‘siap laksanakan’

   (Name) berada digudang lama, penuh dengan alat alat tajam dan lemari lemari berkarat. (Name) diikat dengan tali pada bagian kaki, tangan, dan bagian tengah badannya. Rambut (Name) tergerai, anehnya bagian mulut (Name) tidak ditutup. (Name) memeriksa sekitar, didepan (Name) berdiri Waketos yang (Name) pukuli tadi.

     “Ara ara, tidak bisa bergerak, (Name)-sama?”, Waketos itu mengeluarkan smirknya.

     “Kau berani mengusik pacar ku”, lelaki berbadan besar berjalan mendekati Waketos dan mencium Waketos panas didepan (Name). (Name) tidak peduli, ia mencari cara agar bisa melepaskan ikatan dan menghajar duo didepannya ini.

     “Percuma, kau tidak bisa keluar”, Waketos.

     “Benar begitu, Osanai-kun”, Waketos.

     “Ohh, ga peduli, aku akan menghajar kalian sampai mati disini”,(Name).

     “Haha, tidak mungkin tempat ini dilindungi 100 orang anggota Mebious”, Osanai.

     “Dengar yaa, aku sungguh tidak peduli kau Mebious atau tidak, kau akan mati sebentar lagi”, diam diam (Name) mulai membuka ikatan itu perlahan.

     “Sayang, dia membuat luka ini”, Waketos itu menunjukan goresan yang (Name) buat tadi.

     “Ch, berani beraninnya”, Osanai mengepalkan tangannya dan mengarahkan tinjunya kewajah (Name). (Name) berhasil (Name) tahan dengan tangan kirinya.

     “Ti-tidak mungkin, ikatan itu harusnya tidak bisa dibuka”, teriak Waketos.

     “Kau yakin mengikatnya dengan benar? Nui?!”, Osanai menatap wajah kekasihnya dengan wajah marah.

     “Ara, kau lupa aku anak pramuka”, (Name) meremas kuat genggaman Osanai sampai jarinya berbunyi, jari jari tangannya patah.

     “AAAAAAAHHHHHH”, teriak Osanai kesakitan, Nui yaitu Waketos langsung menghampiri pacarnya.

     “Ch, beraninyaaa”, Nui melayangkan tinjunya pada (Name), (Name) mengelak dan menendang pelipis Nui, (Name) mengeluarkan smirknya.

     “Uwaa sugoi chibi-chaan”, ucap laki laki dari balik pintu gudang.

     “Kau menghancurkan Osanai ku? Hanya dengan sekali remas?! Ahahahahaha gadis yang menarik”, lanjutnya.

     “Masih belum, akan kuhabisii aaaaahhhh”, Osanai berdiri dan langsung berlari mendekati (Name). Dengan cepat (Name) menghindar dan menghantamkan sikunya ke leher bagian belakang Osanai.

     “Uwoo, kau hebat chibi, mari kita by one”, pria itu menunjukan dirinya.

     “Hhh, boleh kok”, (Name) merobek bagian lengan bajunya dan mengikat sanggul rambutnya.

     “Hihi, aku mulai”, pria itu berlari sangat kencang, sampai sampai (Name) tidak bisa mengimbangi kecepatan pria itu, si pria melayangkan pukulan yang amat keras sampai (Name) terjungkal kebelakang.

    


  ‘mitsuri






sementara itu

     “A-anoo, Chifuyu nii, tolong”, Mitsuri masih mengontrol nafasnya.

     “A-ada apa?!”, Chifuyu ikutan panik.

     “Ada apa ini?”, tanya Draken, kebetulan ia dan Mikey melewati depan rumah itu.

     “(Name)-chan....”

     “(Name)? Kenapa?!”, Mikey mulai panik.

     “Dia diculik”, Mitsuri menangis.

     “Dimana?”, tanya Mikey.

     “Gang didepan, aku takut”, Mitsuri terduduk, Chifuyu memeluk Mitsuri guna menenangkan Mitsuri.

     “Mikey, Draken pergilah duluan, aku menyusul”. Chifuyu.

     “Baik”, Draken.

   Mikey sudah lari duluan, dari pagi tadi feeling Mikey sudah tidak enak. Mikey sudah tau lokasinya, gudang tua dekat sungai. Disana memang banyak perkumpulan anak anak preman, hanya saja itu bukan tempat untuk penculikan. Mikey disusul oleh Draken, sahabat kecilnya belum pernah se cemas ini. Draken mencoba mengimbangi jarak nya dengan Mikey, setibanya disana Mikey dan Draken langsung dikepung oleh sekirannya 150 orang.

     “Kalian menghalangi”, Mikey langsung menhajar mereka dalam sekali tendang, Draken juga ikut membantu. Namun butuh waktu untuk bisa membereskan mereka semua, selagi mereka menghajar orang orang itu. (Name) masih berjuang agar tidak kalah, namun percuma. Tenaga pria yang ia lawan jauh lebih besar daripada (Name). Kini (Name) terbaring tidak berdaya.


     “Sa-sakiit”, lirih (Name).

     “Haa, aku tidak dengar haha”, pria itu tertawa lepas.

     “Kau akan segera mati”, (Name) menatap kesal orang didepannya.

     “Aku? Tidak, Hanma yang tak terkalahkan takkan mati dengan mudah”, bangganya.

     “Souka, Hanma”, (Name) tersenyum dan masih mencoba untuk berdiri.

     “Hee, masih kuat? Kau unik”, Hanma tersenyum.

     “Cih, akan kupenggal kepala mu itu”, (Name) berlari dan mencoba meninju orang itu, usahanya nihil. Hanma menangkap tangan (Name) dan membantingnya kuat, darah keluar dari mulut (Name).




 Hanma menangkap tangan (Name) dan membantingnya kuat, darah keluar dari mulut (Name)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




    “Hihi, nah begini”, Hanma.

     “T-tolong”, (Name).

     “Kita belum selesai chibi”, Hanma menjambak rambut (Name) dan menjilati bekas darah didekat mulut (Name).

     “Menjauh, dasar mahluk menjijikan”, (Name) menendang perut Hanma, namun Hanma masih melanjutkan kegiatannya.

BRAAK

   Hanma dan (Name) melihat kearah berasalnya suara tadi, disana berdiri Mikey dengan aura yang  menakutkan.

     “(Name)!!”

     “Mi-mikey”










continue
07-06/22

ᴍɪᴋᴇʏ ' ᴍʏ ɢɪʀʟ 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang