Chapter-3

4.6K 928 16
                                    

Sakura dan Togame, berjalan bersama-sama meninggalkan pantai. Mereka berbicara tentang keindahan desa dan harapan-harapan untuk proyek KKN yang sedang berjalan. Sakura merasa sedikit lebih tenang setelah berbicara dengan Togame, dan siap untuk kembali berkontribusi.

Ketika mereka mendekati rumah tempat kelompok KKN tinggal, mereka melihat Hiragi, ketua kelompok yang membuat Sakura marah sebelumnya, berdiri di depan rumah dengan raut wajah yang tampak cemas. Hiragi segera menghampiri mereka begitu melihat Sakura dan Togame.

"Sakura, aku sudah mencarimu," kata Hiragi dengan nada menyesal. "Aku benar-benar minta maaf atas apa yang terjadi tadi. Aku tidak bermaksud membuatmu merasa tidak dihargai."

Sakura berhenti sejenak, menatap Hiragi dengan tatapan yang lebih tenang. Ia menarik napas dalam-dalam sebelum berbicara. "Aku juga minta maaf, Hiragi. Aku seharusnya tidak marah dan pergi begitu saja. Kita semua di sini untuk tujuan yang sama, yaitu membantu desa ini."

Togame, yang berada di antara mereka, tersenyum melihat rekonsiliasi yang terjadi. "Bagus sekali, adek-adek. Kesalahpahaman dan perbedaan pendapat adalah bagian dari kerja sama. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa mengatasinya dengan kepala dingin dan hati yang terbuka."

Hiragi mengangguk setuju. "Saya setuju, Pak Togame. Mulai sekarang, saya akan lebih mendengarkan pendapat semua anggota tim. Kita harus saling mendukung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan kita."

Sakura tersenyum. "Terima kasih, Hiragi. Aku yakin kita bisa bekerja sama dengan baik mulai sekarang."

Dengan suasana yang kembali harmonis, mereka bertiga berjalan masuk ke rumah tempat kelompok KKN tinggal. Di dalam, anggota kelompok lain menyambut mereka dengan lega dan senang melihat bahwa konflik yang sempat terjadi sudah diselesaikan. Mereka pun duduk bersama dan mulai merencanakan langkah-langkah berikutnya untuk proyek KKN mereka, dengan semangat baru dan tekad yang lebih kuat untuk bekerja sebagai tim.

***

Keesokan harinya, kelompok KKN memulai hari mereka dengan semangat baru. Pagi yang cerah membawa harapan dan energi positif untuk melaksanakan program kerja (proker) pertama mereka di desa tersebut. Setelah sarapan bersama di rumah tempat mereka menginap, Suo, Sakura, Hiragi, Nirei, Kotoha dan anggota kelompok lainnya berkumpul di halaman depan untuk memulai briefing singkat.

"Baik, teman-teman," kata Hiragi sambil membuka catatan agendanya. "Proker pertama kita adalah merenovasi sekolah dasar di ujung desa. Pak Togame sudah mengatur agar semua bahan bangunan dan alat-alat tersedia. Kita akan bekerja sama dengan warga desa untuk menyelesaikan ini secepat mungkin."

Sakura mengangguk setuju. "Kita juga sudah merencanakan beberapa aktivitas untuk anak-anak sekolah sementara renovasi berlangsung, jadi mereka tetap bisa belajar dengan cara yang menyenangkan."

Setelah semua anggota memahami tugas masing-masing, mereka bergerak menuju sekolah dasar dengan peralatan dan semangat tinggi. Di sekolah, mereka disambut oleh Pak Togame dan beberapa warga yang sudah bersiap membantu.

"Selamat pagi, adek-adek!" sapa Togame dengan senyum lebar. "Mari kita mulai pekerjaan ini. Semoga berjalan lancar."

Dengan koordinasi yang baik, mereka membagi tugas. Sakura dan beberapa anggota laki-laki mulai membersihkan area dan menyiapkan bahan bangunan. Suo, Kotoha, dan Nirei mengatur aktivitas edukatif untuk anak-anak, seperti permainan edukasi, menggambar, dan bercerita.

Sepanjang hari, mereka bekerja tanpa lelah. Tawa anak-anak yang sedang bermain dan belajar bersama Suo dan Kotoha menjadi latar belakang yang menyemangati para pekerja yang sedang merenovasi sekolah. Kerja sama antara mahasiswa KKN dan warga desa berjalan harmonis, menciptakan suasana yang penuh semangat dan kebersamaan.

Antara Aku, Kamu dan Desa [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang