Cerita mereka masih berlanjut, meskipun sudah 5 tahun sejak perpisahan mereka. Banyak hal telah berubah, termasuk penampilan Togame. Setelah melewati berbagai pengalaman dan peristiwa, Togame memutuskan untuk memotong rambutnya.
Rambut pendeknya sekarang mencerminkan perubahan dalam hidupnya—mungkin sebagai simbol dari kedewasaan dan transformasi yang telah ia alami sejak kepergian tim KKN dan Sakura. Sejak perpisahan dengan tim KKN, Togame memutuskan untuk mengganti nomor handphone-nya. Keputusan ini diambil dengan tujuan untuk membantu Togame menghadapi masa perpisahan dengan lebih baik, dengan harapan agar dia tidak terlalu larut dalam kesedihan karena kepergian Sakura.
Meskipun tindakan ini adalah langkah untuk menjaga keseimbangan emosionalnya, Togame tidak sepenuhnya bisa menghapus kenangan dan perasaannya terhadap Sakura. Di balik perubahan nomor handphone, kenangan indah bersama Sakura tetap hidup dalam ingatan Togame, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan hidupnya.
Togame masih sibuk dengan laptopnya, mengurusi surat-surat untuk anak-anak desa yang akan mendaftar beasiswa. Meskipun sudah lima tahun berlalu sejak perpisahan dengan tim KKN dan Sakura, Togame tetap setia pada peran dan tanggung jawabnya sebagai kepala desa yang peduli pada pendidikan anak-anak desa.
Di antara tumpukan dokumen dan formulir, Togame merenung tentang betapa pentingnya kesempatan pendidikan bagi generasi muda mereka. Setiap kata dalam surat yang ia tulis memperlihatkan dedikasinya untuk mendukung dan memotivasi anak-anak desa agar bisa meraih impian mereka melalui beasiswa.
Meskipun suasana telah berubah sejak kepergian tim KKN, semangat untuk memberikan yang terbaik bagi desa tetap menggelora dalam hati Togame. Dia berharap bahwa upaya ini dapat membawa perubahan positif bagi masa depan anak-anak desa, sebagaimana harapannya pada saat tim KKN memberikan kontribusi yang berarti bagi komunitas mereka.
Terlalu fokus pada pekerjaannya, Togame tersentak ketika tim kerjanya, yang bernama Arima, mendekatinya.
Arima mengajak Togame untuk istirahat sejenak dan makan siang bersama. Togame, meskipun awalnya terkejut oleh gangguan dari fokusnya yang sedang berkejaran, akhirnya setuju untuk mengambil istirahat sejenak.
Mereka pergi ke sebuah warung kecil di dekat kantor, di mana Arima menyuruh Togame untuk duduk dan memilih menu makan siangnya. Suasana santai dan percakapan ringan antara mereka membantu Togame melonggarkan sedikit tegangnya setelah berfokus pada pekerjaannya.
"Akhir-akhir ini kamu sangat sibuk di Balai Desa. Kalau kamu merasa kelelahan, aku bisa membantumu, Togame." tawar Arima merasa kasihan pada Togame. Ia dapat mengerti dengan jelas bahwa temannya itu bekerja sampai lupa untuk beristirahat.
"Tidak apa-apa. Aku senang melakukannya, banyak anak-anak desa mengajukan surat untuk mendaftar kuliah dan beasiswa. " Togame tersenyum tulus.
"Setidaknya jaga kesehatanmu," lanjut Arima. "Aku selalu bertanya-tanya, apa yang membuatmu senang menjadi kepala desa selama dua periode. Sekarang banyak sekali lowongan pekerjaan yang gajinya lebih tinggi. Bahkan aku juga tidak melihatmu membawa seorang gadis."
Togame hanya tersenyum sambil minum kopi panasnya. Rasanya begitu nikmat ketika pahitnya kopi menyapa lidahnya. Togame meletakkan lagi cangkir kopi di depannya. Togame tersenyum dan merenung sejenak atas pertanyaan Arima. Dia kemudian menjawab dengan penuh keyakinan, "Bagiku, menjadi kepala desa bukan hanya tentang gaji atau pekerjaan. Ini adalah panggilan untuk melayani dan membangun komunitas kami. Meskipun tantangan besar, melihat perubahan positif di desa dan membantu anak-anak muda meraih impian mereka adalah hal yang memberiku kepuasan yang tidak ternilai."
Togame mengambil napas dalam sejenak sebelum melanjutkan, "Tentang hubungan, aku belum yakin kapan waktu yang tepat. Desa ini memiliki prioritas yang memerlukan perhatian ku lebih dulu. Namun, siapa tahu apa yang masa depan bawa, bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku, Kamu dan Desa [✔️]
Fanfiction⚠️YAOI⚠️ - Karakter milik Satoru Nii-sensei - Out of Character - BL/bxb/yaoi - Fanfiction - R13+ Summary: Togame mengingat setiap momen indah yang mereka habiskan bersama dan merindukan kehadirannya setiap detik. Setiap malam, Togame menghabiskan...