Keesokan paginya, Sakura terbangun dengan tubuh yang terasa segar dan bertenaga. Setelah mandi dan berpakaian, dia keluar dari kamar Togame dan bersiap untuk kembali ke rumah tim KKN. Togame mengantarkannya, memastikan bahwa Sakura benar-benar sudah pulih.
Setibanya di rumah tim KKN, Sakura disambut dengan sorak-sorai dan pelukan hangat dari teman-temannya.
"Selamat datang kembali, Sakura!" seru Nirei dengan gembira, diikuti oleh anggota tim lainnya.
"Kami sangat khawatir padamu," tambah Hiragi, matanya penuh kelegaan. "Senang sekali melihatmu sudah sembuh."
Sakura tersenyum lebar, merasa terharu dengan sambutan hangat dari teman-temannya. "Terima kasih semua. Aku juga merindukan kalian. Terima kasih sudah peduli."
Setelah suasana agak tenang, Hiragi mendekati Sakura dengan ekspresi serius namun penuh penyesalan. "Sakura, aku ingin meminta maaf atas kesalahanku. Aku tahu aku telah membuatmu marah dan aku benar-benar menyesal."
Sakura menatap Hiragi sejenak sebelum mengangguk. "Aku sudah memaafkanmu, Hiragi. Kita semua membuat kesalahan. Yang penting kita belajar darinya dan menjadi lebih baik."
Hiragi tersenyum lega, dan keduanya berpelukan. Momen itu membuat seluruh tim merasa lebih dekat dan solid. Mereka kembali berkumpul, merencanakan kegiatan hari itu dengan semangat baru.
Hari itu, mereka melanjutkan program kerja mereka dengan penuh semangat, merasa lebih kuat karena kebersamaan dan dukungan satu sama lain. Sakura merasa bersyukur bisa kembali bekerja bersama timnya, siap menghadapi tantangan berikutnya di desa dengan penuh semangat dan optimisme.
Dari kejauhan, Togame memperhatikan mereka dengan tenang. Dia merasa lega melihat Sakura kembali bersemangat dan terlibat penuh dalam kegiatan KKN. Saat matanya bertemu dengan Sakura, dia tersenyum hangat. Sakura, yang juga melihatnya, membalas senyum itu dengan senyum manis yang membuat hatinya berdebar.
Bagi Sakura, senyum Togame memberikan kekuatan tambahan. Dia tahu bahwa meskipun banyak tantangan di depan, dukungan dari Togame dan teman-temannya akan membantunya melewati semuanya. Bersama-sama, mereka siap untuk terus memberikan yang terbaik bagi desa dan penduduknya.
Hari menjelang siang, tim KKN memutuskan untuk beristirahat sejenak setelah pagi yang sibuk. Mereka berkumpul di depan ruang TV di rumah posko, menikmati waktu santai sambil berbincang dan tertawa bersama.
Nirei berbaring di sofa, memejamkan mata sambil mendengarkan musik dari earphone-nya. Hiragi duduk di lantai dengan punggung bersandar pada sofa, memegang buku yang tampaknya menarik perhatiannya. Anggota tim lainnya duduk di kursi atau berbaring di karpet, menikmati waktu istirahat dengan cara masing-masing.
Sakura duduk di sudut ruangan, masih merasakan hangatnya pertemuan dengan teman-temannya. Dia mengambil remote TV dan mulai mengganti saluran, mencari sesuatu yang menarik untuk ditonton bersama. Akhirnya, dia menemukan sebuah film komedi yang langsung menarik perhatian mereka semua.
"Hei, ini film lucu! Ayo kita tonton." seru Sakura, membuat semua orang tertawa dan setuju.
Mereka duduk bersama, menikmati film sambil sesekali melemparkan komentar lucu atau tertawa bersama-sama.
Saat film hampir selesai, pintu ruang TV terbuka dan Ibu Togame masuk dengan senyum hangat di wajahnya. "Anak-anak, saya punya undangan spesial untuk kalian," katanya dengan ramah. "Kita diundang untuk menghadiri kondangan di desa sebelah. Acara ini cukup besar dan meriah. Bagaimana, apakah kalian mau ikut?"
Mendengar hal itu, Nirei dan Sakura langsung bersemangat. Nirei hampir melompat dari sofa, matanya berbinar-binar. "Wah, seru sekali! Aku sangat ingin pergi!" serunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku, Kamu dan Desa [✔️]
Fanfic⚠️YAOI⚠️ - Karakter milik Satoru Nii-sensei - Out of Character - BL/bxb/yaoi - Fanfiction - R13+ Summary: Togame mengingat setiap momen indah yang mereka habiskan bersama dan merindukan kehadirannya setiap detik. Setiap malam, Togame menghabiskan...