Chapter-19

3.8K 477 19
                                    

Keesokan harinya, tim KKN bersiap di depan rumah penginapan mereka, menunggu jemputan untuk pulang ke kota. Mereka berkumpul dengan perasaan campur aduk, antara rasa sedih meninggalkan desa dan kegembiraan akan kembalinya ke lingkungan mereka masing-masing.

Di depan rumah Togame, suasana menjadi semakin penuh haru dan hangat ketika para warga desa sudah berkumpul untuk mengantar kepergian tim KKN. Mereka datang dengan senyum ramah dan tatapan penuh penghargaan terhadap anggota tim yang telah memberikan kontribusi besar selama tinggal di desa mereka.

Togame, sebagai kepala desa, berdiri di antara warga desa dengan sikap yang tegar namun penuh dengan rasa terima kasih. Dia berbicara kepada tim KKN dengan kata-kata yang menggambarkan kebanggaan dan rasa syukur atas kerja keras mereka selama ini.

"Adek-adek," ucap Togame dengan suara yang terdengar merdu di tengah kerumunan. "Terima kasih atas segala dedikasi dan upaya kalian dalam mendukung kemajuan desa kita. Kalian telah menjadi bagian tak terpisahkan dari komunitas kami, dan kalian akan selalu diingat dengan penuh penghormatan di sini."

Anggota tim KKN tersenyum dan mengangguk, merasa dihargai atas pengakuan ini. Mereka mengucapkan terima kasih kepada warga desa atas keramahan dan dukungan yang mereka terima selama tinggal di desa tersebut.

Setelah ucapan perpisahan yang hangat, warga desa dan anggota tim KKN saling berpelukan dan bersalaman. Ada perasaan haru di udara, namun juga ada keyakinan bahwa hubungan yang terjalin akan tetap terjaga meskipun jarak memisahkan.

Teman-teman Sakura dari tim KKN mengambil inisiatif untuk menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada keluarga Togame, yang telah memberi mereka tempat tinggal selama mereka di desa. Setelah ucapan perpisahan di depan rumah Togame, mereka satu per satu memeluk anggota keluarga Togame sebagai ungkapan terima kasih atas keramahan dan dukungan yang mereka terima.

Pertama-tama, mereka bergerak mendekati anggota keluarga lainnya yang hadir, seperti orang tua, saudara, atau kerabat dekat Togame yang telah membuka pintu rumah mereka dengan tangan terbuka selama beberapa minggu terakhir. "Kami tidak bisa berterima kasih cukup kepada kalian," kata salah satu dari mereka, dengan tatapan tulus dan pelukan erat. "Kami benar-benar merasa sebagai bagian dari keluarga selama tinggal di sini."

Setelah mengucapkan terima kasih kepada keluarga Togame, teman-teman Sakura dari tim KKN bergantian memeluk Togame sendiri sebagai ungkapan terima kasih atas dukungannya selama mereka tinggal di desa. Mereka mendekat satu per satu, mengucapkan kata-kata penuh penghargaan dan kehangatan kepada Togame.

"Saya sangat berterima kasih atas semua bimbingan dan dukungan Anda, Pak Togame," ucap salah satu dari mereka, sambil merangkul Togame dengan erat. "Anda telah menjadi panutan bagi kami selama tinggal di desa ini."

Togame tersenyum dan membalas pelukan mereka dengan hangat. "Kalian semua telah melakukan pekerjaan yang luar biasa di sini. Saya bangga telah dapat bekerja bersama dengan kalian."

Setiap anggota tim KKN menyampaikan rasa terima kasih mereka secara pribadi kepada Togame, masing-masing dengan cara yang berbeda namun selalu dipenuhi dengan penghargaan dan rasa haru. Momennya penuh dengan emosi, menggambarkan ikatan yang kuat yang telah terbentuk antara mereka selama masa KKN di desa.

Setelah semua teman Sakura dari tim KKN memberikan pelukan dan ucapan terima kasih kepada Togame, akhirnya tiba giliran Sakura sendiri untuk melakukannya. Dengan langkah hati-hati namun penuh dengan perasaan, Sakura mendekati Togame yang tersenyum hangat menantinya.

Togame dan Sakura berdiri di hadapan keluarga dan teman-teman, atmosfer haru yang tak terelakkan memenuhi udara. Sakura, dengan hati yang berat namun penuh dengan rasa terima kasih, mengambil langkah menuju Togame. Dia menatap Togame dengan mata penuh emosi, mencoba mengekspresikan semua yang ia rasakan.

Antara Aku, Kamu dan Desa [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang