" Adriana nak keluar dari band . She wont come today " . ujar seorang staff
Aku menghela nafas berat . Pernyataan mengejutkan itu terlampau berat untuk aku terima . Aku bersandar di atas kerusi . Lama .
Pergaduhan antara aku dan Adriana seminggu yang lepas menerjah ingatan .
" Adrian im sorry bukan salah you , semua ni salah I . " katanya
" Then apa kaitan Imran dengan semua ni ? " soalku masih menahan sabar
Ahli band yang lain hanya memerhatikan kami
" I sedar yang i sayangkan Imran and you terlampau baik untuk I Adrian . " balasnya memberikan alasan yang tak munasabah
Oh tuhan je tahu betapa remuknya hati aku . Dibuang dipijak dicampak . Jatuh berderai umpama kaca . Air mata yang aku tahan hampir menitis
" Takkan 5 tahun kita bersama langsung tak bermakna untuk u Adriana ? "
" I tahu Adrian I tak mampu berikan alasan munasabah yang mampu untuk u terima tapi terima kasih Adrian untuk 5 tahun ni " katanya dan berlalu untuk pergi
" I akan tinggalkan band ni supaya you takkan attach dengan i lagi . " sambungnya lagi
" Im truly sorry Adrian " katanya sebelum hilang dari pandangan
Aku hanya mampu menahan air mata dari tumpah . Ahli band yang lain memerhatikan aku dengan pandangan simpati . Ya mereka sudah menasihati aku tapi cinta itu buta .
" Let her be . Kita teruskan je dengan performance petang ni " . ujarku dan terus bangun untuk menuju ke kafe yang telah ditetapkan
" Adrian , manager kata staff dah jumpa orang untuk ganti tempat Adriana untuk persembahan petang ni " katanya kepadaku
Aku tidak memberikan perhatian dan hanya mengangguk kecil . Siapa pun yang mengantikkan Adriana dia tidak akan mampu jadi seperti Adriana .
Gelak tawa dan sorakan jelas kedengaran dari dalam bilik menunggu itu . Aku tak pasti kenapa mereka terlampau gembira . Adakah Adriana sudah kembali ? Namun aku tau itu mustahil . Aku terus meluru untuk masuk ke dalam bilik itu .
Aku ternampak seorang gadis sedang duduk di sofa membelakangkan aku sambil memegang sebuah gitar . Gayanya sama seperti Adriana . Dari segala aspek dia amat mirip dengan Adriana .
' Entah entah memang Adriana ' monologku .
Aku menyimpan senyum dan belum sempat aku menyapa aku bertentang mata dengan Danny .
" Adrian sinila ! Lambatnya kau harini " katanya sambil membuat isyarat memanggil aku menggunakan tangannya
Aku hanya menayangkan muka tak berperasaan . Semua orang di dalam bilik itu memberikan perhatian kepada aku . Termasuk gadis itu . Aku menunjukkan muka tanda tanya kepada Brian . Sebab aku tak pernah jumpa gadis ni . Brian yang seolah memahami aku terus memberikan penerangan .
" Oh Adrian ni Adora dia akan ganti Adriana hari ini " katanya bernada sedikit teruja .
Aku tak tahu apa yang dia dah bribe dekat semua orang tapi semua nampak excited and macam tak peduli pun Adriana takda.
Adora memusingkan badannya dan memandang ke arah aku . Dia menguntumkan senyum sambil menunduk sedikit . Aku hanya menunjukkan muka tidak berminat dan berpaling . Still dia bukan Adriana .
" So apa yang kau dah belajar ? " soal ku tiba tiba .
" Ha saya ke ? " tanyanya dengan innocent
" Tak aku cakap dengan dinding " balasku sambil menghelakan nafas bosan .
" Eh er .. "
" Kau rasa kau cukup bagus ke untuk ganti Adriana ? " soal ku lagi
Dia tidak membalas
" Kau takkan dapat ganti Adriana sebab kau bukan Adriana walau bersungguh macam mana pun kau berlatih " sambungku
Tiba tiba Daniel mencelah
" Kau kalau emo jangan tempiaskan kat orang lain boleh tak ? Nak emo emo sendiri je la . Kau ingat semua orang nak layan kau punya emo je ke ? " katanya sambil berlalu keluar dan menghempas pintu
Aku hanya mendiamkan diri . Aku cuma menyampaikan benda betul je . Bukan salah aku kalau dia tak sebagus Adriana .
Persembahan yang akan mula sebentar lagi tidak lah terlampau mendebarkan . Namun aku dapat lihat Adora sangat gementar . Aku tak yakin dia dapat main dengan bagus pun . Nampaknya banyakla aku kena cover haih .
Kami naik ke atas pentas dan mengambil instrumen masing masing . Keadaan pentas yang gelap membuatkan para penonton tidak dapat melihat kami . Topeng yang dipakai aku betulkan sedikit .
Dengan petikan guitar dari budak bernama Adora itu persembahan malam ini dimulakan secara rasminya .
Persembahan selama 5 jam itu sangat memenatkan terutamanya apabila menyanyi sambil memainkan instrumen dan memakai topeng untuk menyembunyikan identiti sebenar .
Aku turun dari pentas sambil membawa gitar yang disangkut di badan . Aku memandang sekeliling dan aku nampak semua ahli band mengelilingi Adora . Aku hanya menayangkan muka tak berminat apabila terdengar mereka memuji Adora .
" Gempak sia solo stage kau tadi Adora " ujar Danny
" Kau ni ada bakat terpendam eh Adora kalah pro kau main tadi aku ajar sikit je " tambah Brian
" Good work Adora " ujar Daniel sambil memberikan senyuman
Aku yang ada disebelah mereka hanya mendiamkan diri . Okla aku akui solo stage dia tadi memang gempak . Lagi gempak dari Adriana . Tapi itu tak bermakna dia boleh ganti tempat Adriana .
" Ehem dah habis ni korang taknak balik ke " sampuk aku
" Eh haah la " balas Danny
" Adora kau nak balik sekali dengan kitaorang ke ? Lagipun dah malam and kau perempuan " soal Brian
Aku memandang Brian pelik . Dah kenapa dia ni tiba tiba nak ajak balik sama . Selama ni kita balik satu group takda masalah pun .
" Eh takpela aku kena tutup cafe lagipun kejap lagi Kak Aina balik " katanya
" Aku pegi dulu la . Its a pleasure to meet korang . Mungkin lepasni tak jumpa lagi dah . AHAHAHAHAH " sambungnya lagi
" Kitaorang pun tak sangka akan jumpa orang berbakat macam kau . Kitaorang balik dulu la kalau gitu . Ada masa kita jumpa lagi . Bye " balas Brian
Dengan itu , kitaorang berlalu untuk menaiki kenderaan yang sedang menunggu di luar . Aku harap aku tak perlu jumpa dia lagi sebab dia ingatkan aku tentang Adriana dan aku tak suka .
YOU ARE READING
Adora
KurzgeschichtenAdora. Wanita yang berperwatakan ceria dan kebudakan. Dia juga sanagt meminati band dan gemar bermain alat muzik. Tiba-tiba mendapat peluang untuk menyertai sebuah band yang sangat terkenal merupakan suatu situasi yang tidak pernah dia jangka akan b...