Aku melihat Adora yang berlari keluar itu . Danny mengejarnya . Daniel yang berada di dalam studio itu memandang aku seakan tidak percaya . Brian tiba di studio aku .
Pipi yang ditampar aku pegang . I dont know why aku cakap macam tu . I can feel how broken her heart is
" Adrian " ujarnya
" What ? " balasku memandang Brian
" Adora tak leaked kan lagu kita " ujarnya
Aku bergerak ke arahnya
" Proof ? " soalku
Kenyataan itu membuatkan aku berbelah bahagi . Adriana has her proof . Tapi dalam pada masa yang sama aku tak rasa Adora betul betul menbocorkan lagu kami . Aku dikawal emosi .
Dia menunjukkan video Adriana menceroboh studio aku malam semalam . Bukti yang ditunjukan Brian lebih kukuh berbanding Adriana .
'What have I done ? ' soalku kepada diri sendiri .
Aku terduduk . Memegang kepala .
" You cruel Adrian " ujar Daniel dan berlalu pergi
Aku berlari keluar dan menuju ke rumah Adora . Aku nampak Danny yang duduk di hadapan pintunya . Dia bangun dan meluru ke arah aku . Dia mencapai kolar baju aku kemudian menumbuk aku .
" Dont . you . dare . sebut . nama . Adora . ever . again . " ujarnya
Aku dapat lihat api kemarahan di dalam matanya . Pegangan di kolar baju aku masih tidak dilepaskan .
" You just dont deserve her " katanya dan berlalu pergi
Aku terduduk . Tidak lama lepas itu aku mendapat panggilan daripada Adriana . Aku segera mengangkat panggilannya .
" Meet me . Now . " ujarku kepadanya
Aku berjumpa dengannya di sebuah kafe . Air di hadapan aku sedikit pun aku tidak usik . Aku memandangnya lama .
" Adrian you okay ? " soalnya
" Confess what you have done " ujarku menggenggam penumbuk di bawah meja
" What have I done ? I cuma proof yang Adora bersalah itu je ? You dah tangkap dia ke ? " soalnya seakan teruja .
" Bullshit " ujarku
" Ni semua kerja you kan ? Enough la Adriana . You baru hancurkan kebahagiaan I " kataku
" I dont wanna see you anymore " aku bangun dan berlalu pergi
Beberapa hari kemudian
Pertandingan pusingan akhir akan berlangsung esok . Demo yang diberi oleh Adora telah menggantikan lagu yang leaked itu . Sudah dua hari kami membuat latihan dan sudah dua hari juga kelibat Adora tidak kelihatan .
Danny tidak bercakap dengan aku . Brian dan Daniel hanya bercakap bila perlu . Suasana latihan pada hari itu tegang seperti hari sebelumnya . Tiada gelak tawa . Tiada senyuman .
Pintu bilik latihan dibuka . Semua orang menumpukan perhatian kepada pintu itu . Adora masuk ke dalam bilik latihan . Menyebabkan semua orang berdiri termasuk aku . Dia mengambil tempatnya tanpa mengatakan apa apa .
" Taknak practice ke ? " soalnya senada
Membuatkan semua orang kembali ke realiti . Latihan petang itu dilakukan dengan sempurna memandangkan semua ahli ada di situ . Aku kurang fokus disebabkan kehadiran Adora .
Tiada senyuman . Tiada gelak tawa . Tiada keceriaan . Hanya Adora yang kosong .
Selepas latihan dia terus keluar dari bilik itu . Aku nampak Danny mengejarnya . Aku hanya memerhatikannya .
Aku pulang ke rumah dan terlihat sebuah kotak berada di hadapan rumah aku . Aku mengerutkan dahi . Aku mengambil kotak itu dan membawanya masuk .
Kotak itu aku buka . Kandungan yang terdapat dalamnya mengejutkan aku . Segala hadiah yang pernah aku bagi Adora .
Dress , minyak wangi , gelang dan pelbagai lagi . Aku mengambil satu sampul surat dan membaca kandungannya .
' This is not mine and im returning this to you . Give it to someone much better than me or specifically your beloved Adriana ' .
- Adora .
Aku mengeluh . There's no more chance for me I guess . But still she didnt explain about the man she hugged at the airport so I have a reason to be mad too .
Hari berlalu dengan pantas kami kini berada di belakang pentas . Bersedia untuk mempersembahkan persembahan kami .
Adora masih sama . Tak berperasaan . Tak ceria . Deep down aku sebersalah . Namun aku tak boleh putarkan masa .
YOU ARE READING
Adora
Short StoryAdora. Wanita yang berperwatakan ceria dan kebudakan. Dia juga sanagt meminati band dan gemar bermain alat muzik. Tiba-tiba mendapat peluang untuk menyertai sebuah band yang sangat terkenal merupakan suatu situasi yang tidak pernah dia jangka akan b...