"Dan tanpa kalian tahu, peneror itu tadi kesini, datang buat ngamatin kalian bertiga. Tapi pas aku masuk ke sini dia pergi."
Cyla serta Vio yang sedang meneguk sodanya tiba-tiba tersedak ketika Alviandra berbicara. Vio, perempuan itu menepuk dadanya dengan nafas terengah-engah.
"Gila! Jadi lo udah tau penerornya?"
Alviandra mengangkat kedua bahunya dengan santai, "Engga."
Cyla mulai berbicara kembali setelah bergelut dengan sodanya "Terus? Gimana sih?"
"Gak pernah liat jelas sih cuma—biasanya dia pake baju serba hitam, ngikutin Ayesha, merhatiin Ayesha dari kejauhan."
Atmosfir di dalam minimarket berubah, tegang, kaku, dan mencengkam. Sampai akhirnya pandangan ketiganya beralih pada Ayesha saat terdengar suara Ayesha terjatuh.
Perempuan itu terduduk lemas dilantai, gerak-geriknya sangat terlihat cemas. Cyla, Vio dan Alviandra menghampirinya, Alviandra membantunya untuk bersandar di bahunya kemudian mengusap kepala Ayesha untuk menenangkan.
"Gak papa, Sha. Dia udah gak ada kok, jangan berlebihan." kata Alviandra, padahal yang berlebihan adalah dirinya ia menjadi sangat gercep jika terjadi sesuatu pada Ayesha. Dan sekarangpun dirinya memasang wajah khawatir yang sangat kentara walaupun suaranya terdengar sangat tenang.
Setelah beberapa menit Ayesha kembali berdiri dengan sisa-sisa tenaganya. Cyla merangkul untuk membantu, "Ca, lo bisa pulang aja gak sih? Gak usah kerja."
Vio mengangguk menyetujui, yang ditanya malah menggelengkan kepalanya "Gak papa, tadi cuma kaget aja, La."
"Serius lo?" tanya Vio, Ayesha tetap mengangguk kukuh sembari meneguk air mineral.
Alviandra berdiri, merapikan bajunya lalu membuka ponselnya yang berbunyi. Sedangkan ketiga perempuan didepannya memerhatikannya dengan perasaan ingin tahu.
Rayhan
| Soal Sisil, gimana bro?
11.16Alviandra tampak berfikir, membuat ketiga temannya semakin ingin tahu dirinya dapat pesan dari siapa? Lalu, ada urusan apa?
Ayo selesaiin malem ini, lo gak sibuk kan? |
11.16"Mending kalian anter Ayesha ke rumah bibinya," ujar Alviandra. Menatap ketiganya satu persatu yang menatap aneh pada dirinya.
"Kenapa? Kalian gak takut si peneror nya nyulik Ayesha?" lanjutnya.
Cyla mengerjap-ngerjapkan matanya, lalu tanpa ba-bi-bu ia menarik Ayesha untuk segera pulang ke rumah bibi nya.
"Ayo, Sha. Cepet elah!" ajak Vio yang ikut-ikutan menarik Ayesha yang malah tetap mempertahankan dirinya diam ditempat.
"Mau diculik lo? Hah?" tanyanya dengan nada sedikit tinggi. "Cepet ah, Sha. Jangan susah gini."
Alviandra berdecak melihat Vio dan Cyla menarik Ayesha "Ck, Ayesha harus ganti baju dulu kali. Sana ganti dulu bajunya," titah lelaki itu.
Ayesha mengangguk kemudian pergi ke kamar mandi untuk mengganti baju. Setelah selesai, ia keluar untuk menghampiri ketiga temannya yang sudah menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILLEGIRL
Mystery / ThrillerSeorang perempuan diteror lewat akun media sosial setiap harinya. Membalas pesan dari akun tersebut membuat keadaan semakin rumit. Teror yang awalnya hanya lewat media sosial beralih ke kehidupan nyata. Seiring berjalannya waktu, berjalannya si pen...