"Yeah betul, ada seseolang yang menatap mu dali kejauhan.""Jangan bialkan atas lemali mu kosong."
(Ayesha menatap ponselnya dengan serius, tatapan yang memperingati)
"jangan belcelmin pukul dua belas malam sampai pukul 3 pagi setidaknya..."
"...kalena yang kamu lihat, tidak sepenuhnya dilimu!"
(Ayesha tertawa terpingkal pingkal, tak lama ia mendapatkan pesan dari seseorang lalu terpaksa ia mematikan rekamannya)
Cyla haseo
| gw sebentar lagi sampe!
16.02Secara refleks Ayesha menjatuhkan ponselnya, dengan jantung yang bekerja lebih cepat dari biasanya Ayesha menganti levisnya dengan rok pendek berwarna hitam.
Lalu membereskan kamarnya, menyalakan lampu di tempat tempat tertentu, dan menyiapkan makanan di ruang tv.
Dengan gusar Ayesha membuka ponselnya, ia mengerutu atas hal yang ia lakukan tadi. Jika Ayesha sedang sendiri dengan keadaan sunyi, tiba-tiba sifatnya yang 'seperti tadi' keluar.
Itu mulai terjadi saat Ayesha tinggal sendiri di rumahnya. Maka dari itu Ayesha sering memakai earphone, setidaknya keaadannya tidak terlalu sunyi.
Sifat Ayesha saat sendiri itu beda sekali, ia akan melakukan apa yang ia mau. Pakaian yang dipakaipun hanya hoodie dan levis polos. Dan Ayesha saat sendiri sangat suka dengan hal hal berbau mistis.
Bisa saja jika Ayesha cemas, khawatir, atau marah Ayesha 'saat sendiri' bisa keluar dengan sendirinya.
Sedikit susah menjelaskan nya karena sangat tidak masuk akal hahaha.
Ting tong!!
Cyla, Felix dan Vio sudah datang, Ayesha menyambutnya dengan baik lalu mereka melakukan hal hal absurd di ruangan tv.
Waktu sudah menjelang malam, Vio dan Ayesha berniat mencari makanan untuk makan malam.
Udara dimalam hari sangat dingin, Ayesha memakai jaket, begitu pula dengan Vio.
Violetta, kerap di sapa Vio oleh teman-temannya. Kecuali, guru bk disekolahnya yang memanggilnya dengan sebutan 'Via'
Tubuhnya lebih tinggi dari Ayesha, hanya beberapa cm. Hidungnya mancung, seperti ibunya. Rambutnya hitam pekat yang selalu di biarkan terurai bebas.
"Vio, tadi sebelum ke lumah aku, kalian kemana?" tanya Ayesha, penasaran.
"Aqila, kita ke rumah sakit buat jenguk Aqila. Gak lama kan?" langkahnya terhenti, begitu pula dengan Ayesha. Vio menatapnya.
Ayesha mengangguk kecil, "Lain kali aku boleh liat Aqila?"
"Boleh,"
"Selius?"
Vio melanjutkan langkahnya, ia membuang nafas dengan kasar "Serius Ca."
"O-oh oke janji."
"Janji."
Sekitar lima menit berjalan, akhirnya mereka sudah sampai di tempat dimana banyak sekali pedagang pedagang yang masih berjualan di malam hari.
Sedari tadi Ayesha kebingungan karena harus memilih makanan untuk dimakan nanti, jika bisa ia akan membeli semuanya.
"Gw mau beli Nasgor, lo mau beli apa Ca?" tanya Vio yang sedang melihat lihat aneka makanan disana.
"Cyla sama Felix mau beli apa?" tanya Ayesha balik. Vio mengantuk ragu "Hmm kayaknya buat Cyla kita beli Mie Ayam. Kalo felix..."
Vio tampak mengimbang ngimbang, "Mereka kan kembar, ya samain aja kali ya?"
Ayesha mengangguk cepat "Vio kalo mau belanja sekalian aja, bial gak mutel mutel." saran Ayesha.
"Eca mau beli makanan sendili , nanti ketemu lagi disini ya! " ucap Ayesha yang kini sudah berlari melewati kerumunan.
Vio membeli banyak makanan, ada nasi goreng, mie ayam, jagung bakat, es teh ppci, jus dan donat. Ia akan pulang, hanya perlu menunggu Ayesha yang tak kunjung datang.
Ponsel Ayesha tertinggal di saku celana Vio, karena ponsel Ayesha tak berhenti berbunyi akhirnya Vio terpaksa membukanya.
"Siapa ya?" Vio keheranan, sepertinya itu hanya orang iseng. Dari ribuan chat dari akun tersebut, tak satupun ada balasan dari Ayesha.
Bagus lah, akun iseng seperti itu tak perlu diladeni, pikir Vio. Selang beberapa menit, Akun tersebut menelponnya.
@archafzy is calling...
"Angkat jangan? Angkat? Jangan?" setelah berpikir lama akhirnya ia mengangkat telpon tersebut.
Sambungan terhubung.
"Ha-halo?"
"!*#)$?!! HellOOooOo!"
°°°
[ 10 Desember 2020 ]
KAMU SEDANG MEMBACA
ILLEGIRL
Mystery / ThrillerSeorang perempuan diteror lewat akun media sosial setiap harinya. Membalas pesan dari akun tersebut membuat keadaan semakin rumit. Teror yang awalnya hanya lewat media sosial beralih ke kehidupan nyata. Seiring berjalannya waktu, berjalannya si pen...