Joy dan anggota Vipers lainnya beriringan mengendarai motor menuju Karaoke ken's. Sama sekali tak mengkhawatirkan sekolahnya hari ini, lagi pula Joy bukan orang yang sangat mementingkan sekolah.
Katanya, dirinya hanya butuh ijazah. Ya, untungnya ia selalu diluluskan oleh pihak sekolah karena uang yang di berikan Ayah Joy.
Motor mereka menimbulkan suara yang lumayan berisik, beberapa anggota mengangkat benda yang akan jadi senjata perkelahian disana nanti. Seperti Putra yang diboncengi Delta lalu mengangkat tongkat bisbolnya keatas sambil berteriak tak karuan.
Untungnya karena hari senin, jam-jam segini tak terlalu ramai. Jalan menuju Karaoke pun tak banyak dilewati orang-orang.
"Kiri, jalan pintas!!" teriak Sumanto yang berkendara di belakang Joy—Joy yang memimpin Jalanan hari ini, biasanya selalu dipimpin oleh Delta.
Dipertigaan Joy cepat-cepat mengambil jalan kiri dengan kecepatan yang semakin bertambah, begitu pula yang lainnya.
Tak butuh waktu lama, mereka sudah sampai. Ternyata karaoke tersebut tak sebesar yang Joy pikirkan, hanya gedung dua tingkat. Tingkatan atas yang terlihat kumuh sedangkan tingkat pertama penuh lampu warna-warni serta hiasan-hiasan yang membuat karaoke tersebut semakin terlihat menarik.
Raut wajah Joy yang awalnya terlihat mencengkam dengan senyuman yang mengembang hangus begitu saja ketika melihat tanda tutup di pintu masuk.
"Bangsat!"
Delta dan yang lainnya menyadari, lantas mereka mengintip kedalam sana. Memang tak ada orang hanya beberapa pegawai yang sedang berleha-leha.
Tukk! Tukk! Tukk!
Putra menggedor pintu kaca tersebut menggunakan tongkat bisbolnya. Seperkian detik yang lain mengikuti.
°°°
"Woy bangsat buka pintunya!"
"Buka Anjing!"
"Buka atau gue copotin nih pintu!!"
"Sialan! Buka Setan, awas kalo ketemu gue Tiup lubang idung lo!!"
Begitulah yang terdengar ditelinga Kenzo dari ruangannya yang berada dilantai 2. Karena sudah amat penasaran apa yang terjadi dibawah sana, Kenzo hendak mengintip dari jendela namun tiba-tiba pegawainya datang.
"Bo-os a-anu itu dibawah."
"Ada apa sih?"
"a-anu itu..."
"Lu gak gagap Azis! Dibawah ada apasih!" gebraknya memukul meja kemudian ia mengintip di jendela.
Sekumpulan remaja laki-laki berada di depan karaoke nya. Semua dari mereka rata-rata membawa senjata lalu dengan brutal menggedor pintu. Kenzo mengerutkan dahinya, ada apa?
"Woy berhenti lo pada!"
Otomatis Joy dan anggota Vipers mendonggakkan kepalanya mencari asal suara. Tak lama dari itu anggota Vipers kian ricuh.
"Nah itu dia!"
"Turun lo!"
"Setan bukannya bukain pintu!"
"Lo bosnya bukan nyet?"
"Turun anjing turun!"
Mereka semua semakin ricuh dan kembali henyap karena Kenzo meringis keras kesakitan—Aldi melempar kelereng tepat pada sasarannya. Kepala Kenzo.
Disaat-saat yang lain mengumpul dan mencaci maki Kenzo, Putra masih dengan telaten memukuli pintu kaca tersebut dengan tongkat bisbolnya.
Diatas sana Kenzo menatap tajam pada semua orang telah mencari masalah padanya pagi-pagi seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILLEGIRL
Mystery / ThrillerSeorang perempuan diteror lewat akun media sosial setiap harinya. Membalas pesan dari akun tersebut membuat keadaan semakin rumit. Teror yang awalnya hanya lewat media sosial beralih ke kehidupan nyata. Seiring berjalannya waktu, berjalannya si pen...