Awal bermula nya seperti ini..
"Hyuk?" Jeon Wonwoo, atau Wonwoo yang sedang sibuk rebahan di Kamarnya kaget melihat adiknya tiba-tiba membuka pintu Kamarnya tanpa izin.
"Kak, izin ikut disini ye, sebelah Kamarku kan langsung tanah kosong yang sedang dibangun, jadi ikut ye~" kata Bohyuk sambil menutup pintu Kamar Wonwoo. Lalu ia pun ikut rebahan di samping Abang satu satunya.
"Heh? Main nyelonong aja! Emang gue udah bolehin lu masuk? Kenapa gak di Kamar tamu aja sih?" Tanya Wonwoo ketus sambil bergeser sedikit karena Bohyuk menyempitkan.
"Kakak masih muda udah Pikun? Kan ada Om Nato! Gimana sih?"
Wonwoo memutarkan bola matanya kesal dan kembali melanjutkan bermain game, doanya sekarang ia hanya ingin om Nato-sahabat papanya, itu pulang dan Bohyuk pergi dari Kamarnya.
"Btw Kak.. itu kenapa lu ngapain pajang foto lu sama Mingyu berdua di meja? Biasanya paling anti pajang Foto di Kamar" tanya Bohyuk tiba-tiba.
Wonwoo tiba-tiba bangkit dari rebahan ya dan mengambil figura foto yang dimaksud Bohyuk.
"Suka suka gue, ribet amat sih" Wonwoo langsung menyimpan figura tersebut di Lemari.
Bohyuk yang tadinya sibuk main Hp langsung menatap kakaknya heran, lah? Cuman nanya doang kok panik gitu sih? Ya harusnya kan tinggal jawab aja "biarin", atau apa gitu.. ini langsung di simpan di Lemari?
"Apa sih kak? Kaya gak mau ketahuan punya hubungan spesial aja.. haha, jangan jangan pacaran ya kalian?" Kekeh Bohyuk sambil kembali memainkan Hpnya.
"Emang kalau gua beneran pacaran sama Mingyu kenapa?"
"Eh?"
"Kakak?" Bohyuk langsung melotot kaget mendengar Kakaknya yang berbicara seperti itu. Apalagi tadi niatnya hanya bercanda.
Bohyuk bahkan langsung kaku di Tempat karena kaget. Sementara itu Wonwoo menutup Lemarinya dan lalu menatap Bohyuk dingin.
Wonwoo tak mengatakan apa-apa lagi, ia hanya menatap Bohyuk dengan tatapan dinginnya yang khas, dan itu berhasil membuat Bohyuk merinding ketakutan.
"Kok bi-bisa?" Bohyuk akhirnya mengeluarkan suara dari kata-kata yang ada di otaknya, walau sebenarnya ia takut dengan tatapan kakaknya itu.
Wonwoo langsung menatap ke arah lain sambil membuang nafas dengan bersuara, "Lu gak perlu tau, gue cuman minta rahasia kan ini dari Papa dan Mama"
Bohyuk ingin sekali langsung melapornya jika bisa, tetapi ia sudah terbayang jika ia melapor langsung pasti akan langsung dibunuh oleh kakaknya.
Wonwoo menatap kembali adiknya yang masih kaku dan ketakutan, Wonwoo juga mengetahui isi kepala Bohyuk yang pasti perasaan nya campur aduk.
"Hhh.. gue percaya kok lu gak bakal kasih tau, kan?" Kata Wonwoo dengan nada di tekan.
"Ah? I-iya! Haha" Bohyuk berusaha tertawa.
"Gak usah sok gitu, pokoknya kalau lu kasih tau Papa sama Mama, hidup Lo gak bakal tenang!" kata Wonwoo dengan nada menekan, lalu Wonwoo berjalan ke depan Meja lalu mengambil kunci Motor.
"I-iya.. ah? mau kemana Kak?" Tanya Bohyuk berusaha mengalihkan topik
"Gue ada kerja kelompok, harusnya tadi jam dua belas sih, tapi gue males jadi izin telat, ya udahlah bye" Wonwoo pergi keluar Kamar. Tetapi ia lupa, Hp nya tertinggal di Kasur, tepat disebelah Bohyuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu
Fanfiction"Butuh Waktu untuk Melupakan, dan butuh waktu untuk menerima"-Minatozaki Sana Slow Update