Cemburu

172 22 4
                                    

"Hai Mas!" Sana tersenyum menghampiri Wonwoo.

Sementara itu Wonwoo tak melihat Sana ia hanya memperdulikan cowok yang kini berada di sebelah Sana.

"O-oh ini Sana.. kenalin gua Seungcheol.. yang nanti jadi salah satu temen hang out" Sapa Seungcheol. Seungcheol menyadari suasana sedang memburuk jadi ia berusaha mencairkannya.

"Aaaa hai kak Seungcheol.. ah iya Mas, Kak, ini senior Sana di Tempat Masak, namanya Doyoung"

"Halo" Sapa lelaki bernama Doyoung. "Saya seniornya Sana."

"Oh saya Tunangan Sana" Wonwoo melipat tangannya.

Sana dan Seungcheol cukup kaget mendengarnya. Sana kaget karena biasanya Wonwoo tidak mau memanggil dirinya tunangan nya. Sementara Seungcheol ya.. ia kaget karena baru tau Sana betulan Tunangan Sana.

"Eh? I-iya" Doyoung berkata gugup dan tak enak. Ia melirik Sana sedikit. "G-gue kayanya gabisa lama-lama juga San.. duluan ya" Doyoung pun pergi begitu saja.

Seungcheol ingin bercanda mengatakan "cie cemburu" tapi mungkin nanti saja, saat ini Wonwoo masih terbakar.

"Mas? Yuk pergi? Udah kan makan buburnya" ajak Sana.

"Hm" Wonwoo maju duluan menuju Mobil disusul oleh Sana yang bingung dengan Wonwoo dan Seungcheol yang juga ikut bingung bagaimana cara agar Wonwoo kembali tenang.

***

Di jalan kini hening dengan kemacetan yang sangat penuh dengan kendaraan. Wonwoo yang menyetir, Sana disamping Wonwoo dan Seungcheol di belakang tak berbicara karena merasa suasananya dingin dan awkward.

"Euhm Mas nih makan dulu yuk! Sana bikinin Spaghetti! Ah Kak Seungcheol mau?" Tawar Sana.

"Engga San gapapa gue udah bubur tadi" tolak Seungcheol.

"San tadi temen dari lama?" Tanya Wonwoo tiba-tiba.

Fix cemburu Seungcheol menatap Wonwoo.

"Eh? Kenapa? Selama Sana les aja sih.. udah dua tahun.. kenapa Mas?" Tanya Sana tak mengerti.

Dia jelous bego.. ni cewe bodo amat si? Seungcheol mengigit bibir.

"Jangan pernah jalan bareng sama cowok selain sama Aku atau lagi ada Aku" Kata Wonwoo dingin.

Sana diam. Ia yang tadinya mau menyuapi Wonwoo menjadi tidak jadi. "I-iya.."

Suasana pun hening kembali. Awkward.










"Again yeeey! Akhirnya sampe! Ya gak Won? San?" Seungcheol bersorak riang supaya suasana tak begitu canggung.

"Dimana mereka?" Tanya Wonwoo masih dingin.

"Katanya masuk aja nanti langsung ketemu kok" jawab Seungcheol.

"Keluar San"

Sana hanya mengangguk takut. Baru kali ini ia tak berani menjawab Wonwoo.

***

W

onwoo, Sana, dan Seungcheol memasuki sebuah Kafe atau tempat untuk Hang Outnya. Tempatnya tidak begitu luas, suasananya nyaman, bisa duduk diluar atau dalam, dan Berdinding warna Cokelat muda.

"Eh Wonwoo! Cheol! Sini!" Panggil seseorang.

Wonwoo, Sana, dan Seungcheol melihat ke arah sumber suaranya. Momo melambaikan tangannya agar terlihat. Wonwoo, Sana, dan Seungcheol pun menghampiri mereka.

***

"Haii akhirnya sampe juga lu" sapa Jisoo. Tetapi Jisoo dan Roowon juga Momo tak berhenti menatap Sana.

"Kenalin Guys. Ini Minatozaki Sana, panggil Aja Sana. Dia Tunangan gua" Wonwoo memperkenalkan Sana.

Jisoo, Momo, dan Roowon langsung mengangguk kecil sambil tersenyum menatap Sana.

"Hai San, kenalin Aku Momo, ini cowo yang sok jaim Rawon namanya kalau ini Jisoo" Momo mewakili.

"Heh sialan lu pikir gua makanan? Kenalin gua Roowon" sapa Roowon.

"Aaaa.. hai! Kenalin Aku Sana!" Sana tersenyum.

"Ayo duduk malah berdiri aja" suruh Jisoo.

Mereka pun duduk di kursi kosong yang tersisa. "Jadi kapan kalian mau nikah?"

"E-eh?"

Pertanyaan tanpa basa basi keluar begitu saja dari mulut Roowon yang duduk disebelah Sana.

"Tadi si Wonwoo bilang lu tunangannya kan? Jadinya kapan nikah? Nanti mau punya Rumah dimana abis itu?" Tanya Roowon lagi.

"Eh.. itu.." Sana tak bisa berkata-kata.

"Mau punya anak berapa? Teru-"

"Sana Lo tukeran duduknya sama gua" Wonwoo yang duduk disamping lain Sana berdiri tiba-tiba untuk menyuruh Sana duduk ditempatnya.

"Eh iya" Sana hanya menurut.

"Gua lagi ngobrol kenapa Lo mala-"

"Dia risih Lo tau gak sih?" Tanya Wonwoo sinis.

Roowon yang biasanya bisa membalas langsung terdiam melihat mata Wonwoo.

"Lagian lu cerewet amat kaya emak-emak Won.. mereka nikahnya aja belom udah nanya mau tinggal dimana segala" Komentar Jisoo.

"Sori" Kata Roowon pelan.

"Udah udah sini gua Beliin kopi sama Kentang Snack yee jangan berantem" Seungcheol berdiri pergi ke dalam Kafe.








Sudah Tiga jam lebih mereka Hang out atau nongkrong di Kafe tersebut. Ya hanya ngobrol biasa.. Sana tidak begitu banyak berbaur karena masih baru berkenalan apalagi baru saja mengalami kejadian Wonwoo Cemburu. Ia tak menyangka Wonwoo akan cemburu.

"Udah?" Tanya Wonwoo tiba-tiba.

"Apanya?" Tanya Momo sambil makan kenyang goreng.

"Hang outnya. Gua mau balik. Capek." Jawab Wonwoo.

"Baru juga tiga jam Won ahelah gaseruu" Seungcheol membuka suaranya.

"Iyalaah ayo bentar lagii ni gua ada bahan ghibah nihh" Pinta Momo.

"Iyalah Nu.. nih ya.. Sana masih mau disini kan ya?" Tanya Jisoo tiba-tiba.

"Eh? Aku ikut Mas Wonwoo aja kak hehe" Jawab Sana jujur.

"Ke mobil lu kita pulang sekarang" ajak Wonwoo.

Sana mengangguk kecil dengan canggung. Ia pun pergi duluan menuju mobil disusul oleh Wonwoo.

Tetapi belum sampai parkiran.. "Wonwoo!" Wonwoo menoleh. Seungcheol mengejarnya.

Bersambung..

WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang