Menerima

121 19 2
                                    

"Udah sampe?"

"Eh? Kebangun? Iya udah dari tadi" kata Sana yang kaget Wonwoo terbangun dari tidurnya.

"Ya udah ayo ke unit" Ajak Wonwoo lalu ia keluar Mobil disusul oleh Sana.

***

Muka Wonwoo masih terlihat sedih dan pucat, mungkin ia masih kaget karena kejadian hari ini. Sekarang menunjukan pukul 14.28. sudah siang.

"Mas mau makan? Kita makan yuk!" Ajak Sana sambil berusaha menghibur Wonwoo.

Sana membuka kulkas. "Ah ini dia! Mau gak? Mama kemarin malem kan bawain makanan ayam manis pedas! Kesukan mas nih!" Sana segera mengambilkan beberapa potong ayam ke piring dan membawa dua pasang sumpit lalu duduk disamping Wonwoo.

"Mas...." Sana melihat Wonwoo yang dari tadi melamun tidak sadar sekitar.

Sana menyimpan satu pasang sumpitnya lalu mengambil satu potong ayam menggunakan sumpit satu lagi dan tiba-tiba Amm..
"Eungh apaan ini?!" Wonwoo membersihkan pipinya yang terkena saus. Ternyata Sana menyuapinya.

"Mas jangan bengong ah! Gasuka! Sana takut mas kesurupan!" Sana menyumpit lagi ayam nya dan memakannya.

"Apasih mana sini suapin lagi ayamnya" Kata Wonwoo tiba-tiba.

Sana kaget mendengar nya, karena Wonwoo meminta ia menyuapi Ayamnya entah sadar ataupun tidak.

"Eh iya" Sana buru-buru menyuapinya lagi. "Tumben mas mau disuapin sama Nerima Sana.. sekarang mas beneran udah Nerima Sana ya?"

Wonwoo berhenti mengunyah. Iya. Dia baru sadar bahwa dia sudah bisa menerima Sana, ia bahkan mau Sana menyuapinya, mau memeluk Sana, dan sudah bisa bersikap lembut padanya.

Iya.. mungkin bener kata Mingyu.. gua harus lihat kebelakang.. ada orang yang sayang juga sama gua dan lebih cocok.. Tuhan udah kasih gua Sana biar gua gak salah jalan lagi..

"Sana.." Wonwoo menatap Sana.

"E-eh? Iya?" Sana menatap Wonwoo bingung.

"Maafin gua selama awal ketemu ngeledekin lu, ngatain lu, bersikap kasar sama lu. Gua ngelakuin itu karena gua sayang si Mingyu.. tapi memang ternyata gua sayang si Mingyu itu salah.."  Kata Wonwoo.

"Gapapa mas.. manusia pasti ada khilafnya.. ada salahnya.. dan Mas gak boleh gitu ke mantan mas.. dia masih temen mas.. mas boleh sayang sama dia tapi sebagai teman.. tidak boleh lebih" jawab Sana.

"Iya makasih San" Wonwoo tersenyum.

"Tapi kalau bisa kita gak saling jatuh cinta ya? Gue masih belum siap" kata Wonwoo lagi.

Sana hanya mengangguk mendengar nya.

"Eh San hari Sabtu mau ikut Jalan ga? Gua kenalin ke temen-temen gua" ajak Wonwoo.

"Eh serius Mas? ASIKK! MAUU! Eh tapi Sabtu Sana Ada Les masak.." kata Sana.

"Nanti gue jemput kok. Tenang Aja."

"Hehe makasih Mas! Yeey ikut!" Sana tersenyum senang.










Hari hari berlalu dengan lancar, Wonwoo kembali berkuliah dengan lancar dan seiring berjalannya waktu dia sudah bisa melupakan kejadian ia diputuskan oleh mantan kekasihnya. Sementara Sana sibuk dengan kegiatan pribadinya di Apartemen, sifatnya yang menurut Wonwoo kekanak Kanakan sudah tak begitu ada, ia justru semakin dewasa.

Kini Hari Sabtu pun tiba. Janji Wonwoo untuk mengajak jalan Sana pun tiba.

Group apa ya 🌛

Jisoo : guys gue udah di TKP kalian pasti telat.

Roowon : GW OTW SORI SO

Momo : Udah nyampee nih Aku lambai lambai Soo

Jisoo : oh iya Momo udah disini

Seungcheol ; Gua lagi sarapan dulu juga di tukang bubur Deket tempat les masak gitu.. Deket simpang liam mau ga kalian?

Roowon : g

Wonwoo : Cheol mau gua
jemput? Cewek yang kalian
Kepoin les disana gua sekalian
Mau jemput dia

Jisoo : widiw

Seungcheol : azek okey ditunggu

***

"Oke sekarang mari kita berangkat" Wonwoo menyalakan mobil dan pergi menuju Tempat Les Sana memasak.
















Wonwoo menutup pintu Mobilnya dan mengunci Mobilnya.

Ternyata ia parkir tepat di samping Tukang bubur yang dimaksud Seungcheol. "Weh Wonwoo ganteng tumben" sapa Seungcheol.

"Selalu gua mah ye" Wonwoo duduk disebelah Seungcheol.

"Mau gak? Gue bayarin! Enak nih!" Tawar Seungcheol.

"Engga si Sana bawain masakan dari dalem katanya buat nanti gua makan" kata Wonwoo.

"Ooo namanya Sana.. cakep juga ya? Manis pasti.. Kok bilangnya si Sana? Bilang aja cewek lu ribet amat" kata Seungcheol.

"Alah sama aja".

***

Sana

Sana : Mas? Mas udah di luar ya? Sana liat dari jendela

Wonwoo :  eh iya gua udah
Di luar sama temen gua di
Tukang bubur, tar langsung
Aja kesini Yaa!

***

Sekitar sepuluh menit kemudian banyak orang keluar dari semacam Rumah atau tempat Les Masak tersebut.  Wonwoo menatap pintu Keluar untuk mencari Sana.

"Jadi mana cewe lu? Udah penasaran nih gua!" Tanya Seungcheol tak sabar.

"Bentar.. nah tuh eh? Tapi itu.." Wonwoo Menunjuk Sana tetapi segera menurunkannya kembali

"Ah! Mas Wonwoo! Eh ayo kesana dulu yuk Aku kenalin kedia!" Sana menghampiri Wonwoo dengan lelaki.

Siapakah lelaki tersebut?

"Eh? Wo?"  Seungcheol sebagai sahabat paling lama Wonwoo merasakan Aura kecemburuan dari Wonwoo.

Nah siapa ya lelaki tersebut?

Bersambung..

WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang