Kening

151 22 6
                                    

Suasana hening menyelimuti Ruang Makan. Mama dan Papa menatap Wonwoo tajam meminta alasannya mengapa kemari. Tetapi dari tadi Sana terus membela Wonwoo.

"Tante, Om, ini keinginan Sana sendiri.. sebenernya Sana pengen ngobrol aja.. maaf ya ganggu malem malem" kata Sana tak enak.

"Tidak apa sayang.. tapi yakin keinginan kamu sendiri? Bukan kamu diusir atau kamu mau laporan?" Tanya Mama.

"Engga Tante.. tenang aja" Sana tersenyum manis.

Wonwoo menatap Sana tak tenang. Mukanya datar tapi kakinya gemeteran. Sungguh ia ingin sekali kabur dari sini.

"Besok sama lusa Sana ada acara ke Bogor Om, Tante. Kalau boleh.. karena Mas Wonwoo tunangan Sana, Sana pengen Mas Wonwoo yang antar"

Kata-kata tadi sukses membuat Wonwoo membuka mulutnya kecil karena kaget. Bukan kaget ia tak mau, tapi ia benar benar tidak menyangka Sana memanfaatkan dirinya sendiri untuk Wonwoo. Demi Wonwoo supaya ia bertemu dengan Mingyu.

Mama dan Papa saling bertatapan. Mereka terdiam sejenak mendengar kata-kata Sana. Mereka berdua menatap Wonwoo yang masih ikut kaget.

"Renca-"

"Sstt! Mas! Inget! Ikut aja kata Sana!" Sana memotong kata-kata Wonwoo yang tadinya mau berbisik.

"Acara apa sayang? Kok Mama gak tau?" Tanya Mama sambil tersenyum sedikit terpaksa.

"Eumm acara reuni sama teman teman.. katanya mau ketemuan nya di Bogor Tante.. biar sekalian Mas Wonwoo nanti Sana kenalin sebagai tunangannya Sana" Jelas Sana secara jelas.

"Begitu? Ah kalau begitu oke sebentar ya kami mau kebelakang dulu" Papa menarik Mama menuju belakang ruangan. Sementara Sana dan Wonwoo duduk bersebelahan dengan hening.

"Lu pasti tau" Wonwoo tiba-tiba membuka pembicaraan.

Sana hanya melihat Wonwoo datar.

"Lo pasti tau dikepala gua lagi banyak pertanyaan sekarang" kata Wonwoo pelan.

Sana tak menjawab ia malah mengambil Hpnya dan sibuk dengan Hpnya. Haha Wonwoo dikacangi ayo ketawa gapapa kok.
















***

Tak lama Mama dan Papa kembali lalu duduk di tempat masing-masing. Mereka berdua menatap Wonwoo terlebih dahulu lalu menatap Sana.

"Oke boleh sayang.. nanti uang buat bensin dan lain nya biar Mama yang transfer ke kamu ya!" Kata Mama tiba-tiba.

Wonwoo langsung menatap Mama cukup kaget. Ia tak percaya izin Sana diterima oleh Mamanya. Padahal kan sudah pasti Mama dan Papanya tau kalau Mingyu pindahnya ke Bogor. Tapi kenapa di izinkan?

"M-ma?" Wonwoo reflek mengeluarkan suaranya.

"Tapi Jeon Wonwoo kamu harus tetap bersama Sana. Ingat yang menga-"

"Oh iya Tante!" Tiba-tiba Sana memeluk Tangan Wonwoo.

Wonwoo langsung kaget dan menatap Sana.

"Mas Wonwoo udah terima Sana apa adanya kok, bahkan tadi Sana dicium keningnya pas di apartemen" Sana memberi Wink pada Wonwoo.

Wonwoo reflek mangap dan hampir saja bilang tidak.

"HAH?"

Semua menengok ke arah suara tersebut. Terlihat Bohyuk yang baru saja pulang entah dari mana langsung mangap.

"M-MAAP REFLEK.. A-ANAK PUNGUT INI OTW KE KAMAR BABAY" Bohyuk pun segera berlari menghilang dari pandangan.

"Hah dasar anak itu.." Papa menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Jujur sebetulnya agak kurang percaya, Wonwoo sampai mencium keningmu Sana.. benarkah i-"

Tiba-tiba perkataan Mama terputus.

Wonwoo tiba-tiba menarik tangan Sana yang sedang memeluknya lalu mencium kening Sana.

Semua yang Disana termasuk Sana speechless. Sana langsung menatap Wonwoo, ia mendadak tak bisa berkata-kata lagi untuk Rencananya.

Wonwoo merangkul Sana. "Wonwoo udah suka sama Sana kok Ma. Jadi boleh kan?"

















Hening




















"Ah itu wah Oke silahkan kami benar benar Restu tanpa ada yang mengawasi kalau gitu. Iya kan mam?" Tanya Papa pada Mama.

"I-iya.."

"A-asikk! Terimakasih Tante! Om! Kami rencananya berangkat besok shubuh" Kata Sana tetap melanjutkan kata-kata Rencananya walau masih salah tingkah.

"Jadi tidak akan menginap?" Tanya Papa.

"Tidak Om"

"Baiklah kalau begitu, kalian makan dulu ya? Nih Mama punya cemilan waffle. Baru bikin tadi" Kata Mama sambil berdiri.

"Oke"






















Hening dan Canggung. Itulah yang dirasakan Wonwoo dan Sana saat di Apartemen ini. Sekarang mereka sedang duduk bersebelahan di Sofa. Sebetulnya Wonwoo bisa saja seperti biasa langsung ke Kamarnya. Tetapi banyak hal yang ia ingin tanyakan.

Sementara Sana, ia kini yang ingin cepat-cepat pergi tetapi ditahan oleh Wonwoo. Kini ia yang merasa sangat canggung. Ia memang bocil, ceroboh, bodoh, tapi ia masih waras soal percintaan sampai penciuman seperti itu.

"Gua gak ada maksud apa-apa tadi.. gue juga tetep gak ada rasa sama lu. Jadi sori bikin lu kaget tadi" kata Wonwoo tiba-tiba.

"Eh iya Mas gapapa.. t-tapi Sana boleh ke Kamar? Besok kita kan mau-"

"Gue mau tau rencana rencana Lo selanjutnya, abis besok kita berangkat kita mau ngapain? Langsung ke Rumah Mingyu? Emang tau Rumahnya lu?" Tanya Wonwoo.

Omong-omong jika kalian Sadar, kini Wonwoo jadi lebih kalem dan lembut pada Sana. Mungkin efek cium tadi hihi..

"Oh kalau itu gampang mas! Jadi.."

Bersambung..






WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang